Konsep Ruang dan Aktifitas Konsep Sirkulasi

pengembangan ini terdiri atas beberapa konsep seperti konsep ruang dan aktifitas, konsep sirkulasi, konsep vegetasi, serta konsep warna. Gambar 37 Konsep Perancangan

4.3.3.1 Konsep Ruang dan Aktifitas

Konsep ruang dan aktifitas dimaksudkan untuk menata ruang-ruang beraktifitas yang paling sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan. Selain itu akan diperoleh juga fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan pada setiap ruang-ruang beraktifitas tersebut. Pembagian ruang pada tapak didasarkan pada konsep dasar yaitu the spheres of art in Indonesia yang terdiri atas the heritage, living traditions, dan modern art. Diagram persentase ruang dapat dilihat pada Gambar 38, sedangkan pembagian ruang dapat dilihat pada Gambar 39. The heritage akan dianalogikan sebagai karya-karya seni rupa karena karya tersebut merupakan karya utama yang dipamerkan dalam sebuah galeri sehingga area ini akan dijadikan ruang pameran seni rupa. Modern art merupakan area yang diperuntukkan pada karya-karya seni pertunjukkan seperti musik, drama dan sinematografi yang merupakan bentukan karya yang dikembangkan lebih baru dari karya-karya seni rupa. Living traditions merupakan area yang ditujukan pada ruang penerimaan, ruang pelayanan, serta ruang diskusi dan workshop karena merupakan ruang yang mempertahankan bentuk-bentuk aktifitas tradisional Indonesia seperti menyapa, melayani tamu hingga berdiskusi dan berbagi ilmu. Aktifitas dan fasilitas pada tiap ruang dapat dilihat pada Tabel 6. Gambar 38 Diagram Persentase Ruang Gambar 39 Konsep ruang MODERN ART Ruang Pertunjukkan 25 THE HERITAGE Ruang Pameran 25 LIVING TRADITIONS 50 Ruang Penerimaan Ruang Transisi Ruang Diskusi dan Workshop Ruang Pelayanan : Ruang Saling Berhubungan Tabel 6 Konsep Ruang dan Aktifitas

4.3.3.2 Konsep Sirkulasi

Sirkulasi pada tapak hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki, sehingga tidak ada kendaraan bermotor yang dapat masuk ke dalam tapak. Sirkulasi yang terdapat pada tapak dibagi menjadi sirkulasi primer yang berfungsi menghubungkan ruang dan sirkulasi sekunder yang cenderung membagi ruang. Sirkulasi primer memiliki lebar di atas 2,5 meter, sedangkan sirkulasi sekunder memiliki lebar kurang dari sama dengan 2,5 meter. Perbedaan ketinggian antar ruang pada tapak membutuhkan sirkulasi dalam bentuk tangga dan ramp. Gambar 40 Konsep Sirkulasi

4.3.3.3 Konsep Vegetasi