Metode Penelitian Perancangan Galeri Terbuka pada Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Tabel 1 Tabel Waktu Penelitian Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Inventarisasi Analisis – Sintesis Perancangan

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan selama kegiatan penelitian perancangan galeri terbuka ini melalui dua jenis pendekatan, diantaranya: 1. Pendekatan Sosial Pendekatan ini dilakukan pada tahap pengumpulan data inventarisasi. Pendekatan ini dibutuhkan untuk mengetahui pandangan serta kebutuhan pengguna tapak ataupun pengguna sekitar tapak.  In-depth Interview dengan pengelola TMII, perwakilan komunitas seni seniman di Jakarta dan Bandung, arsitek dan arsitek lanskap terkait dengan kegiatan perancangan galeri terbuka sehingga didapat pandangan mengenai kondisi ideal galeri terbuka yang diinginkan.  Wawancara dan kuesioner ditujukan kepada para pengunjung, penikmat seni dan seniman muda untuk mendata pandangan dan pendapat mengenai perancangan galeri terbuka dari sudut pandang pengguna. Seniman muda merupakan mahasiswa seni dari Institut Teknologi Bandung ITB, Institut Kesenian Jakarta IKJ dan Universitas Negeri Jakarta UNJ. Kuisioner dibagi menjadi dua, yaitu kuisioner umum yang ditujukan pada penikmat seni masyarakat umum dan pengunjung tapak serta kuisioner khusus yang ditujukan untuk mahasiswa seni. Kuisioner umum bertujuan untuk mendapatkan pandangan terhadap galeri terbuka dari sisi calon pengunjung penikmat seni. Kuisioner khusus bertujuan untuk mengetahui kebutuhan para seniman dalam melakukan pameran atau perform di galeri terbuka. Kuisioner khusus nantinya akan dibagi ke dalam dua analisis yaitu analisis sosial dan analisis seni. Menurut Singarimbun 1989, untuk penelitian yang menggunakan analisis data dengan statistik, jumlah sampel terkecil adalah sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini jumlah responden kuisioner umum mencapai 92 orang, sedangkan responden kuisioner khusus mencapai 73 orang. 2. Pendekatan Biofisik Pendekatan ini dilakukan pada tahap analisis hingga sintesis.  Observasi atau pengamatan secara langsung terhadap tapak bertujuan untuk mendapatkan data fisik dan biofisik seperti bentukan-bentukan elemen lanskap dan intensitas cahaya matahari pada bagian tertentu di dalam tapak.  Analisis deskriptif kuantitatif Analisis yang dilakukan pada tapak dalam bentuk perhitungan-perhitungan yang dibutuhkan sebelum melakukan perancangan pada tapak tersebut, analisis yang dilakukan pada analisis deskriptif kuantitatif adalah: o Analisis Spasial Analisis ini dilakukan dengan dua cara namun keduanya dipresentasikan dalam bentuk spasial. Cara pertama berupa perhitungan yang dilakukan dengan memberikan penilaian scoring pada tapak. Beberapa aspek yang dapat diberi penilaian pada analisis ini seperti analisis vegetasi, analisis kemiringan lahan serta analisis hidrologi. Beberapa peta kondisi tapak tersebut dikomposit sehingga didapat peta komposit kesesuaian lahan, sedangkan analisis spasial yang kedua berupa penilaian kondisi visual sehingga diketahui area good view dan bad view pada tapak. o Analisis Daya Dukung Analisis ini berupa perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui daya dukung tapak terhadap jumlah pengguna dan aktivitas yang dilakukan diatasnya. Penentuan daya dukung lahan terhadap jumlah pengunjung dilakukan dengan mendaftar seluruh aktivitas yang diinginkan pada tapak. Hal ini dilanjutkan dengan penentuan standar kebutuhan per individu untuk melakukan aktivitas. Perhitungan daya dukung bagi pengguna Boulon dalam Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo, 2003 adalah DD = A S Keterangan: DD : Daya Dukung A : Luas Area S : Standar Kebutuhan Ruang per Individu o Analisis Iklim Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi iklim pada tapak sudah nyaman dan sesuai untuk pengguna serta aman untuk karya yang dipamerkan atau masih perlu dilakukan rekayasa pada tapak. Analisis iklim untuk pengguna dihitung berdasarkan rumus THI Termal Humidity Index: THI = 0,8T + RH x T 500, sedangkan analisis iklim untuk karya dihitung berdasarkan standar museologis menurut Kelly 2002. Tabel 2 Jenis, Bentuk, dan Sumber Data Penelitian Jenis Data Data Primer Data Sekunder Sumber Data Kondisi Biofisik Letak dan Luas √ √ Wawancara Pengelola dan Inventarisasi Iklim √ √ Wawancara dan Studi Pustaka Vegetasi √ √ Wawancara dan Inventarisasi Topografi √ Inventarisasi Hidrologi √ √ Wawancara dan Inventarisasi Kondisi Sosial Sejarah Kawasan √ Studi Pustaka Sosial Budaya √ √ Studi Pustaka dan Wawancara

3.4 Tahapan Kegiatan Penelitian