Kesesuaian Lahan Analisis dan Sintesis .1 Aspek Fisik dan Biofisik

4.2.1.1 Kesesuaian Lahan

Analisis kesesuaian lahan dibutuhkan untuk mendapatkan pembagian ruang- ruang aktivitas yang sesuai dengan kondisi tapak. Pada analisis ini dilakukan komposit blok-blok analisis dari tiga peta yaitu kemiringan lahan, hidrologi dan vegetasi, sehingga akan diperoleh peta blok-blok kesesuaian lahan dari hasil komposit tiga peta tersebut.

4.2.1.1.1 Kemiringan Lahan Topografi

Pada permukaan tapak, topografi mungkin merupakan faktor yang paling penting yang harus dinilai. Dari segi visual, topografi dan permukaan lahan penting pada kualitas lahan. Analisis terhadap aspek topografi dapat mengungkapkan daerah-daerah yang berdrainase buruk dan saluran-saluran berdrainase alamiah. Selain itu, dengan analisis topografi juga dapat mengetahui pemandangan terbaik dan bagian-bagian tapak yang terlihat ataupun tersembunyi bila dilihat dari suatu tempat tertentu baik di dalam ataupun di luar tapak Laurie, 1990. Menurut Laurie 1990, kemiringan lahan juga berpengaruh terhadap biaya pembangunan di atasnya. Secara umum, biaya pembangunan akan meningkat apabila kelandaian permukaan tanahnya semakin curam. Pada tapak, bagian yang curam kurang aman untuk dilakukan pembangunan dan aktivitas di atasnya sehingga perlu dilakukan grading. Kegiatan berkesenian merupakan salah satu bentuk alternatif rekreasi yang dapat dilakukan, karena itu galeri terbuka dapat dikategorikan sebagai area rekreasi. Menurut Hardjowigeno dalam Nurisyah, Pramukanto, dan Wibowo, 2004, kemiringan lahan untuk area rekreasi yang baik adalah antara 0-8, sedangkan untuk kemiringan 8-15 dikategorikan sedang, dan buruk untuk untuk kemiringan diatas 15. Karena itu skor tertinggi yaitu 3 ditujukan pada tapak yang memiliki kemiringan 0-8, skor 2 untuk kemiringan 8-15 dan skor 1 untuk kemiringan diatas 15 Gambar 33. Pameran karya seni rupa memang baik dilakukan pada tapak yang relatif datar, maka kondisi kemiringan pada lahan ini cukup sesuai untuk ruang pamer. Kemiringan diatas 8 dapat difungsikan untuk kebutuhan ruang lainnya selain ruang pamer, seperti ruang penerimaan welcome area, ruang seni pertunjukkan, dan ruang diskusi. Gambar 33 Peta Analisis Kemiringan Lahan Titik tertinggi pada tapak ini merupakan potensi untuk dijadikan viewing point terhadap bagian tapak yang lebih rendah. Posisi titik tertinggi yang berada pada entrance memungkinkan setiap pengguna yang masuk untuk melihat kondisi sekeliling galeri terlebih dahulu untuk kemudian langsung menuju ke area tujuan atau meeting point melewati sirkulasi yang disediakan.

4.2.1.1.2 Hidrologi

Menurut Booth 1990, curah hujan yang jatuh sebagian besar mencapai permukaan bumi dan apa yang tidak meresap ke dalam tanah atau menguap akan menjadi limpasan permukaan runoff. Pada tapak, analisis hidrologi yang dilakukan berdasarkan kemiringan lahan. Semakin datar kondisi kemiringan lahan, maka semakin mudah tergenang air. Jumlah limpasan, arah aliran, dan laju aliran semuanya berhubungan dengan bentuk lahan tersebut Booth, 1990. Secara umum tanpa mengacu pada jenis tanah tertentu, lahan dengan kemiringan terlalu sedikit cenderung datar akan tergenang jika tidak didukung dengan drainase yang memadai, sehingga skor pada analisis hidrologi berbanding terbalik dengan skor pada analisis kemiringan lahan. Pada analisis hidrologi, bagian tapak dengan 400 1200 kemiringan 0-8 memiliki skor 1 sehingga masuk kategori buruk, untuk kemiringan 8-15 skor 2 atau sedang dan skor 3 baik untuk kemiringan diatas 15 karena tidak berpotensi menciptakan genangan air Gambar 34. Gambar 34 Peta Analisis Hidrologi

4.2.1.1.3 Vegetasi

Aspek yang juga penting untuk dianalisis pada tapak adalah vegetasi. Vegetasi memiliki fungsi yang cukup banyak seperti fungsi arsitektural, engineering, estetika dan kontrol iklim. Pada galeri terbuka, vegetasi dapat difungsikan sesuai prasyarat ruang yang dibutuhkan, misalnya sebagai background karya seni, sebagai alas karya hingga peneduh pada ruang diskusi. Vegetasi pada tapak dapat dikatakan masih sangat kurang, sedangkan selain fungsi-fungsinya yang banyak dibutuhkan tapak, vegetasi juga berpengaruh terhadap kenyamanan pengguna. Hanya terdapat beberapa bagian tapak yang memiliki area bervegetasi, area ini yang dikategorikan sebagai area baik dengan skor 3, skor 2 sedang terdapat pada area yang memiliki sedikit vegetasi dan skor 1 buruk untuk area yang tidak terdapat vegetasi Gambar 35.

4.2.1.1.4 Komposit Analisis

Setelah ketiga peta analisis dikomposit, didapat hasil bahwa tapak cukup baik untuk digunakan sebagai galeri terbuka karena tidak terdapat bagian tapak 400 1200 yang masuk kategori buruk. Sehingga perancangan galeri terbuka dapat dilakukan pada seluruh bagian tapak ini Gambar 36. Gambar 35 Peta Analisis Vegetasi Gambar 36 Peta Kesesuaian Lahan 4.2.1.2 Iklim 4.2.1.2.1 Iklim untuk Pengguna