Block Plan Perancangan Galeri Terbuka pada Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

natural yang dipilih yaitu cokelat, sedangkan warna dingin natural yang dipilih adalah warna hijau. Warna panas cokelat diaplikasikan pada warna cat elemen- elemen keras ruang pameran dan ruang diskusi seperti bangku taman, display karya dua dimensi dan signage. Warna dingin hijau juga diaplikasikan pada elemen-elemen keras seperti amphiteater, panggung pertunjukkan, tembok latar panggung pada ruang pertunjukkan, bangku-bangku kafetaria, dinding-dinding serta bidang alas pada ruang pelayanan. Gambar 41 Pembagian Warna Panas dan Dingin Jumlah warna dalam suatu area sebaiknya juga dibatasi sehingga tetap nyaman dilihat. Dua atau tiga warna biasanya sudah cukup, lima warna terlalu banyak, sedangkan empat kombinasi warna harus dipilih dengan selektif Chijiiwa, 1987. Pada tapak terdapat empat warna yang diaplikasikan yaitu putih dan abu-abu sebagai background, hijau sebagai warna dingin, dan coklat sebagai warna panas. Gambar 42 Ilustrasi Pengaruh Warna terhadap Suasana Ruang Sumber: image.google.com

4.4 Block Plan

Konsep tata ruang dan aktifitas, sirkulasi, serta vegetasi yang telah dijabarkan membentuk block plan. Galeri terbuka memiliki beberapa ruang aktifitas berkesenian dan ruang pendukung. Penentuan ruang aktifitas berkesenian disesuaikan dengan konsep dasar perancangan galeri terbuka sehingga terdapat tiga ruang aktifitas berkesenian yaitu ruang pameran, ruang pertunjukkan serta ruang diskusi dan workshop, sedangkan beberapa ruang pendukung pada galeri ini yaitu ruang penerimaan, ruang transisi, ruang pelayanan satu dan ruang pelayanan dua. Block plan galeri terbuka ini dapat dilihat pada Gambar 43. Pada tapak hanya terdapat satu ruang penerimaan entrance yaitu di sebelah tenggara. Sebelum mengunjungi ruang-ruang inti ataupun ruang pendukung pada galeri terbuka, pengunjung akan melewati ruang transisi yang membentuk tiga cabang sirkulasi ke arah utara, barat daya dan selatan. Sirkulasi menuju utara tersebut akan membentuk dua cabang lagi yaitu ke arah ruang pertunjukkan dan ruang pameran, kedua ruang ini termasuk ke dalam ruang inti pada galeri terbuka, sedangkan cabang sirkulasi yang menuju barat daya merupakan sirkulasi yang mengarah pada pusat informasi yang masih merupakan bagian ruang transisi. Cabang sirkulasi yang mengarah ke selatan akan mengantarkan pengunjung pada ruang diskusi dan workshop. Ruang diskusi dan workshop terhubung dengan dua sirkulasi lanjutan menuju pusat informasi dan ruang pelayanan pertama yang terdiri atas kafetaria, artshop dan gudang penyimpanan. Ruang pelayanan pertama ini terhubung pada ruang pelayanan kedua musholla dan toilet yang berada pada ketinggian berbeda, maka akan dibuat sirkulasi berbentuk tangga atau ramp yang menghubungkan kedua ruang pelayanan ini. Ruang pelayanan kedua akan terhubung langsung pada ruang pameran, sehingga ruang pameran memiliki tiga sirkulasi yaitu menuju ruang pertunjukkan, ruang pelayanan dua dan pusat informasi.

4.5 Perancangan