4.5.1.3 Building Bangunan
Bangunan membangun dan membatasi ruang luar, mempengaruhi pandangan, memodifikasi iklim mikro, serta mempengaruhi organisasi fungsional
lanskap. Pada galeri terbuka tidak terdapat banyak bangunan tertutup. Hanya bangunan eksisting yang dipertahankan dan dirubah fungsinya menjadi ruang
pamer semi indoor. Beberapa penambahan bangunan kecil terdapat pada area pelayanan seperti musholla, toilet dan kafetaria. Terdapat dua aplikasi konsep
peletakkan bangunan yang disesuaikan dengan kemiringan lahan, yaitu pada ruang pamer semi indoor tersebut dan kafetaria.
Gambar 49 Aplikasi Bangunan pada Tapak
4.5.1.4 Pavement Jalur Perkerasan
Suatu jalur perkerasan dapat digunakan untuk mengarahkan mata dan menyediakan arah antar titik-titik dalam lanskap. Jalur perkerasan dibutuhkan
untuk mengakomodasi penggunaan yang intensif khususnya mengakomodasi berbagai pergerakan pengguna di atas tapak. Jalur perkerasan murah karena
tidak membutuhkan pemeliharaan khusus. Menurut Booth 1990, terdapat tiga pola sirkulasi yang dapat diaplikasikan
pada jalur perkerasan, diantaranya casual, controlled, dan nervous. Pada tapak, pola sirkulasi yang digunakan pada jalur perkerasan yaitu pola casual sehingga
lebih fleksibel dan memberikan perasaan santai pada pengguna. Untuk material yang digunakan, jalur perkerasan pada galeri terbuka didominasi dengan material
concrete atau beton.
A. Teori Booth B. Aplikasi
Menurut Booth 1990, beton sangat sesuai untuk bentuk perkerasan yang bebas. Beton dapat lebih mudah digunakan untuk bentuk-bentuk bebas jika
dibanding dengan batu dan bata. Selain itu, beton jauh lebih murah dari keduanya. Hal ini karena rendahnya biaya bahan baku beton dan efisiensi dalam menutupi
daerah yang luas dengan cepat serta tidak membutuhkan banyak perawatan.
Gambar 50 Pola-pola Sirkulasi
4.5.1.5 Site Structure Struktur Tapak