8
dinegara berkembang dalam hal pencarian air bersih atau bahan bakar yang merupakan kegiatan rumah tangga tidak diperhitungkan dalam perhitungan
national account, sementara proyek-proyek besar seperti rehabilitasi sungai tercemar atau reboisasi dimasukan dalam perhitungan GDP, sehingga
peningkatan
aktifitas restorasi ini justru malah meningkatkan GDP bukan sebaliknya Fauzi dan Anna 2003.
Upaya untuk mengkoreksi national account ini kemudian lebih berkembang menjadi pencarian terhadap the true GDP atau Green GDP yang
kemudian juga diasosiasikan dengan Resource Accounting Lobo 2001 diacu dalam Prudham SW, et.al 1993. Resource Accounting secara sederhana diartikan
sebagai sistim akunting terhadap stok dan perubahan stok sumberdaya alam baik dalam pengukuran fisik maupun moneter. Resource Accounting pada dasarnya
ditujukan untuk menyediakan informasi terhadap kondisi sumberdaya alam dan perubahan-perubahan yang
terjadi di dalamnya. Secara makro Resource Accounting juga ditujukan untuk
menyediakan pengukuran income dan kesejahteraan yang lebih baik dalam rangka mengevaluasi apakah negara-negara,
khususnya negara yang kaya tetap berjalan dalam koridor sustainable
consumption path atau tidak Fauzi dan Anna 2003. Untuk menjawab masalah di atas, bagian statistika PBB menawarkan
jalan keluar dengan cara pengitegrasian aspek lingkungan kedalam perhitungan konvensional GNP. Namun demikian, pengintegrasian aspek lingkungan ini
tidak disarankan langsung ke dalam core perhitungan national account,
melainkan sebagai komplemen dari SNA System of National Account. Mengingat sifatnya yang tidak menjadi bagian utuh namun berupa komplemen
inilah kemudian sistim ini dikenal juga dengan istilah Satellite Account. Struktur dasar dari Satellite Account ini tidak banyak jauh berbeda dengan SNA, hanya
penambahan aspek lingkungan sehingga perhitungan GNP kemudian disesuikan dengan pengeluaran untuk lingkungan dan degradasideplesi sehingga
menghasilkan perhitungan yang disebut sebagai EDP Environmentally Adjusted Domestic Product. Satellite account memfokuskan pada dua aspek yakni
pengukuran deplesi dari sumberdaya alam yang langka dan yang kedua mengukur biaya degradasi lingkungan dan pencegahannya.
Dalam perjalanannya, resource accounting kemudian menjadi “partner” yang tidak terpisahkan dalam pengukuran keberlanjutan sustainability dari
proses pembangunan. Theys 1990 bahkan melihat resource accounting atau diistilahkan dengan patrimony account bersama-sama dengan national account
dan satellite account dapat digunakan untuk menentukan skenario alternatif keberlanjutan pembangunan dengan kriteria evaluasi yang berbeda.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran well being yang sampai saat ini masih berpegang pada Growth Domestik Product GDP dalam menilai
kinerja ekonomi dari negara kita ternyata mengalami keterbatasan karena masih belum mengakomodasi terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas dari sumber
daya alam deplesi dan degradasi. Perhitungan GDP tersebut dikritik karena tidak dimasukkannya perhitungan nilai kerusakan sumberdaya alam dan
lingkungan, sehingga nilai yang dihasilkan sama sekali tidak memberikan
9
gambaran yang sebenarnya dari kondisi kinerja ekonomi keseluruhan Hartwick 1990; Hung 1993; Maler 1991; Repetto et al.1989.
Oleh karena sumber daya alam merupakan natural kapital yang menjadi bagian dari proses produksi untuk menghasilkan output GDP, maka patut
kiranya pengambil kebijakan dan pengguna sumberdaya memperhatikan penurunan dari pelayanan barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya
alam. Salah satu cara untuk menjembatani keterbatasan tersebut dilakukan dengan pengukuran deplesi dan degradasi sumber daya alam agar kita dapat
menghitung the truth national well beingreal GDPGreen GDPPDB Produk Domestik Bruto Hijau seperti yang disarankan oleh Lobo 2001 dan ahli-ahli
lainnya.
2.3 Sistem Akuntansi Nasional System of National Accounting=SNA dan Pendapatan Nasional
Sistem akuntansi nasional System of National Accunting merupakan kerangka kerja statistik dan basis data untuk meringkas dan menganalisis
kegiatan perekonomian dan kekayaan dari sistem perekonomian suatu negara. Tujuan utama dari akuntansi nasional adalah untuk menyajikan informasi yang
berguna dalam analisis ekonomi dan perumusan kebijakan makroekonomi.
Sistem Akuntansi Nasional yang pertama kali diperkenalkan dan dipergunakan merupakan rintisan karya dari Kuznet pada tahun 1946 yang
dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB pada tahun 1953. SNA kemudian diperbaharui pada tahun 1968 dan sekali lagi dilakukan pembaharuan
pada tahun 1993 dan pembaharuan terakhir dilakukan pada tahun 1998. SNA tahun 1993 dipublikasikan secara bersama antara PBB, Bank Dunia, Dana
Moneter InternasionaIMF,Organisasi Kerjasama Ekonomi Negara-Negara MajuOECD dan Uni Eropa European Community. SNA tahun 1993 ini
kemudian diadopsi di sebagian besar negara-negara di dunia termasuk Rusia, China dan Amerika Serikat, yang mampu menyediakan kerangka kerja
konseptual untuk semua data makroekonomi yang digunakan untuk tujuan analisis dan rumusan kebijakan. SNA tahun 1993 mengintegrasikan pendapatan
nasional, pengeluaran, akun produksi, tabel input-output, akun aliran finansial dan neraca pembayaran nasional disamping itu juga memperkenalkan akun
penyerta satellite account agar dapat mencakup bidang-bidang atau sektor seperti pariwisata, kesehatan dan lingkungan. Pentingnya akuntansi nasional ini
dapat dilihat dari pandangan Robert Repetto yang menyoroti peranan Sistem Akuntasi Nasional sebagaimana dalam kutipan berikut ini:
Terlepas dari keterbatasannya dan hanya sebagian kecil susunankontruksi dalam SNA yang dapat dipahami oleh masyarakat umum, sistem akuntasi
pendapatan nasional tidak diragukan lagi merupakan salah satu penemuan sosial yang signifikan dari abad kedua puluh. Bukanlah hal yang kebetulan
saja bahwa sejak ukuran-ukuran perekonomian yang tersedia di SNA menjadikan pemerintah di sebagian negara telah mengambil tanggung jawab
untuk pertumbuhan dan stabilitas dalam perekonomian di negaranya masing-masing dan sejumlah besar invesatsi dalam bidang sumberdaya
10
manusia dan energi telah ditanamkan untuk memahami bagaimana ekonomi dapat dikelola secara lebih baik. Dampak politik dan ekonomi melampui
dari apa yang diperkirakan atau diharapkan sebelumnya Repetto 1992 diacu dalam Grafton NQR et al 2004
Akun pendapatan nasional agregat yang paling banyak dipergunakan adalah Gross Dometic BrutoGDP Produk Domestik Bruto=PDB. GDP mengukur nilai
total berdasarkan harga pasar dari aktivitas produktif di dalam suatu perekonomian selama satu tahun. Ukuran agregat lain adalah Net Domestic
ProductNDP Produk Domestik Neto=PDN. NDP diperoleh dengan mengurangkan depresiasi atau penyusutan stok modalkapital dari GDP. Nilai
depresiasi dalam hal ini dinotasikan dengan Dt. Oleh karenanya GDP,NDP dan D dalam periode t dapat dihubungkan dalam sebuah persamaan sebagai berikut:
t t
t
D GDP
NDP
1
Di mana NDP
t
adalah Net Domestic Product,
t
GDP adalah Gross Domestic Bruto dan Dt adalah depriasi kapital.
2.4 Pengertian Deplesi, Degradasi dan Depresiasi Kapital Alami
Istilah deplesi, degradasi dan depresiasi seringkali merupakan tiga istilah yang dapat
dipertukarkan pengertiannya
dan merujuk kepada
satu pengertian.Namun demikian dalam studi-studi mengenai akuntansi sumberdaya
alam dan lingkungan ketiganya memiliki arti yang berbeda.Deplesi diartikan sebagai tingkatlaju pengurangan stok dari sumber daya alam tidak dapat
diperbarukan non-renewable resources dalam hal ini terjadi jumlah penurunan stok sumber daya alam yang jauh di atas laju penurunan stok seharusnya, atau
terjadi laju eksploitasi yang lebih tinggi dari yang seharusnya, bila dikaitkan dengan laju eksploitasi optimal yang dihitung dalam analisis dinamik
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek kesejahteraan generasiyang akan datang dengan tidak mengurangi kesejahteraan
generasi sekarang. Fauzi dan Anna 2004.
Degradasi diartikan sebagai penurunan kualitaskuantitas sumberdaya alam dapat diperbarukan, dalam hal ini sumber daya alam dapat diperbarukan
berkurang kemampuan alaminya untuk beregenerasi sesuai kapasitas produksinya. Kondisi ini dapat terjadi baik karena kondisi alami maupun karena
faktor pengaruh dari aktivitas manusia. Namun demikian, pada sumber daya alam secara umum kebanyakan degradasi terjadi karena ulah manusia, baik berupa
aktivitas produksi; penangkapaneksploitasi, maupun karena aktivitas non- produksi seperti pencemaran akibat limbah domestik maupun industri Fauzi dan
Anna 2004.
Kedua istilah di atas, baik degradasi maupun deplesi lebih mengacu kepada istilah besaran fisik, sementara depresiasi adalah merupakan nilai besaran
moneter dari kedua istilah tersebut, baik deplesi maupun degradasi. Jadi depresiasi adalah merupakan nilai deplesi atau degradasi yang dimoneterkan.
Moneterisasi dalam depresiasi ini tentu saja harus mengacu kepada harga riil dan bukan harga nominal. Artinya untuk menghitungnya harus selalu mengacu