Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data

20 Tabel 4.1 Matriks Tujuan Penelitian, Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian Jenis Data yang diperlukan Sumber data 1. Menyusun neraca tegakan dan karbon yang merupakan ikhtisar persediaan volume tegakan dan karbon beserta perubahannya 1. Luas dan Klasifikasi Hutan 2. Sediaan Tegakan Berdasarkan Hasil Inventarisasi Berkala 3. Luas Penanaman 4. Luas dan Volume pemanenan menurut jenis kayu 5. Pertumbuhan Tegakan 6. Perubahan Hutan untuk penggunaan lain 7. Kerusakan Tegakan Akibat Pencurian, Kebakaran Dan Penggembalaan 8. Kerapatan Kayu Menurut Jenis Kayu Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Perum Perhutani 2. Mengestimasi Nilai moneter sediaan volume tegakan dan karbon beserta nilai depresiasi sumberdaya hutan sebagai salah satu bentuk kapital alami 1. Biaya Pembangunan Tegakan menurut Jenis Kayu 2. Biaya Ektraksi Menurut Jenis Kayu 3. Harga Jual Kayu 4. Biaya Sosial Akibat Emisi Karbon Perum Perhutani Benefit Transfer untuk Harga Karbon 3. Mengestimasi konstribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Blora yang berkelanjutan dengan memasukkan nilai deplesi tegakan dan degradasi kemampuan hutan dalam menyimpan karbon 1. Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB 2. PDRB Kabupaten Blora Menurut Harga Berlaku dan Harga Konstan BPS Kabupaten Blora

4.3 Metode Analisis

Dua parameter yang mencirikan pemanfaatan sumberdaya alam, yakni persediaan stock dan arus flow. Arus sumberdaya alam didefinisikan sebagai jumlah pengurangan atau penambahan terhadap persediaan di alam lokasi tertentu selama periode waktu tertentu, sedangkan persediaan stock sumberdaya alam adalah jumlah unit SDA yang tersedia di alam lokasi tertentu pada suatu saat waktu tertentu. Apabila S t+1 adalah jumlah persediaan sumberdaya alam pada saat akhir periode t tertentu, A t adalah penambahan neto selama periode t terhadap stock, serta D t adalah pengurangan stok selama periode t, maka hubungan antara arus dan persediaan tersebut oleh Repetto 1989 dinyatakan dalam suatu identitas sebagai: 1 t t t t D A S S     2 Dengan demikian, persediaan pada akhir tahun tertentu adalah juga merupakan persediaan awal tahun berikutnya. Hubungan identitas inilah yang mendasari perumusan aljabar akunting sumberdaya alam termasuk sumberdaya hutan. Berdasarkan persamaan identitas sebagaimana ditunjukkan pada persamaan 2 selanjutnya akan dijabarkan ke dalam a NeracaAkun Fisik Tegakan, b NeracaAkun Fisik Karbon, c NeracaAkun Moneter Tegakan dan d NeracaAkun Moneter Karbon. 21

4.3.1 NeracaAkun Fisik Tegakan Kayu dan Karbon a. Neraca Luas Hutan

Akun atau neraca luas hutan di Kabupaten Blora merefleksikan luas dan perubahan luas selama periode waktu tertentu karena pengaruh atau sebab aktivas ekonomi dan perubahan yang lain, yang dapat dijabarkan sebagai berikut: Stok akhir =stok awal + Perubahan Luas Neto t t t NDA SA SA    1 3 Perubahan Luas Neto= + Ekpansi alami dan aforestasi - Perubahan Kawasan Hutan ke penggunaan lain - Pengurangan karena perladangan berpindah + Reklasifikasi

b. Neraca Volume Kayu tegakan

Neraca volume tegakan menggambarkan sediaan dan perubahan sediaan dalam hal volume tegakan yang disebabkanoleh pengaruh atau sebab kegiatan ekonomi, perubahan karena penyebab alami, perubahan neto karena reklasifikasi dan sebab-sebab lain. 1 t t t DR R R    4 1     t t t t R R q DR 5 Perubahan Volume Neto = + Perubahan karena aktivitas ekonomi + Perubahan karena penyebab alami + Perubahan karena reklasifikasi + Perubahan lain Perubahan karena aktivitas ekonomi = + Pemanenan - Perambahan hutan dan perladangan + Penanaman + Kehilangan karena penggembalaan Perubahan karena penyeab alami = + Pertumbuhan tegakan - Regenerasi alami Perubahan karena reklasifikasi = + Perubahan dari non-hutan menjadi hutan - Perubahan menjadi penggunaan lain Perubahan karena sebab lain = - Kematian pohon - Kerusakan karena kebakaran - Kerusakan karena hama penyakit Data stok awal opening stock diperoleh dari data hasil inventarisasi atau risalah hutan yang dilakukan setiap 10 tahun sekali di tiap-tiap Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Perum Perhutani untuk menyusun Rencana Pengaturan Kelestarian Hutan RPKH. Data hasil inventarisasi ini yang digunakan adalah data awal jangka perusahaan yang dimulai tahun 2003 dan untuk KPH yang awal jangka perusahaannya tidak dimulai tahun 2003 dilakukan penyesuaian. Untuk keperluan perhitungan stok akhir closing stock digunakan data hasil inventarisasi yang digunakan sebagai bahan laporan Evaluasi Potensi Sumberdaya Hutan pada tahun 2010. Data hasil inventariasi