Posisi Penelitian terhadap Penelitian Sebelumnya

16 deplesi tegakan hutan dan nilai penyimpanan karbon dengan ukuran agregat makroekonomi di tingkat kabupaten yaitu Produk Domestik Regional Bruto sehingga dihasilkan ukuran Eco Regional Gross Domestik Product Kabupaten Blora. 3. Nilai manfaat hutan sebagai penyimpan karbon, Suparmoko 2008 menggunakan metode benefit transfer yaitu menggunakan hasil penelitian yang sejenis yang dilakukan di lokasi lain. Dalam penelitian ini akan dilakukan penyusunan neraca sediaan karbon carbon stock di dalam kawasan hutan baik neraca fisik maupun neraca moneter dengan mengunakan metode yang dikembangkan oleh Hasan 2000. Untuk valuasi nilai karbon yang tersimpan di dalam hutan mengunakan nilai yang dikembangkan oleh Tol 2003 di mana manfaat karbon yang tersimpan di hutan dinilai dengan pengeluaran yang dapat dihindarkan avoidded expenditure sehubungan dengan emisi karbon di atmosfer yang dapat mempengaruhi perubahan iklim.

3. KERANGKA PEMIKIRAN

Peranan akunting sumberdaya alam di setiap sektor yang bergerak dalam pemanfaatanpengusahaan sumberdaya alam seperti kehutanan adalah menyediakan data tentang tingkat depresiasi pengurangan maupun apresiasi penambahan stok neto sumberdaya tersebut sebagai akibat dari aktivitas perekonomian untuk mengasilkan sejumlah nilai pendapatan income. Angka-angka depresiasi neto dalam skala nasional akan mengoreksi nilai pendapatan nasional National Income dan pada tingkat daerah kabupatenkota dan propinsi dipergunakan untuk penyesuaian adjustment pendapatan regional regional income. Produk Domestik Bruto PDB dan Produk Domestik Regional Bruto PDRB yang terkoreksi inilah kemudian disebutkan sebagai Sustainable NationalRegional Incomeā€. Nilai Produk Domestik Bruto atau Produk Domestik Regional Bruto yang dikatakan mencerminkan keberlanjutan pembangunan dihitung dengan mengurangkan Produk Domestik Bruto dengan deplesi sumber daya alam dan nilai kerusakan lingkungan. Nilai deplesi sumberdaya alam adalah nilai ekonomi dari penurunan stok stock level sumberdaya alam yang terbaharukan dan sumberdaya alam tak terbaharukan.Nilai degradasi lingkungan adalah nilai ekonomi penurunandegradasi kualitas lingkungan environmental degradation. Internalisasi nilai depelesi sumberdaya alam dan degrdasi lingkungan diperlukan karena ada beberapa hal yang belum tergambar dalam perhitungan PDBPDRB konvensional. Berikut ini adalah beberapa hal yang belum tergambar dalam perhitungan PDBPDRB konvensional : a PDBPDRB konvensional belum menunjukkan hubungan yang seharusnya antara deplesi sumberdaya alam, penurunan mutu lingkungan hidup dengan kegiatan ekonomi. b PDBPDRB konvensional lebih mempertimbangkan deplesi terhadap modal buatan manusia human-made kapilal seperti infrastruktur, peralatan dan 17 lain-lain dibandingkan modal yang diberikan oleh alam natural made kapital seperti kerusakan hutan, penurunan mutu lingkungan, pencemaran air, dan lain-lain. c PDBPDRBPDRB konvensional tidak merefleksikan barang dan jasa yang diberikan oleh sumber daya alam dan lingkungan hidup karena tidak tercatat di mekanisme pasar Sumberdaya hutan memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian di samping mengahasilkan kayu dan hasil hutan lain yang memiliki harga pasar, hutan juga mengahasilkan jasa lingkungan seperti manfaat dari fungsi pengaturan air, penahan erosi dan sedimentasi, penyerapan dan penyimpanan karbon dan manfaat lain yang dikelompokan sebagai nilai bukan guna tidak langsung indirect use value.Sumbangan sektor kehutanan terhadap penciptaan pendapatan daerah dihitung dari nilai hasil hutan yang diektraksi atau dipanen di mana produk tersebut memiliki harga pasar, sedangkan aliran manfaat yang tidak memiliki harga pasar tidak diperhitungkan. Sebagaimana dibahas sebelumnya bahwa perhitungan PDRB yang demikian itu memiliki kelemahan untuk mengukur kontribusi sebenarnya dari sumberdaya hutan karena tidak diketahui apakah dengan nilai ouput yang disumbangkan tersebut terjadi pengurangan stok dan penurunan kualitas lingkungan atau tidak sehingga tidak dapat dipastikan mengenai keberlanjutannya. Penelitian ini mengadopsi dan mengaplikasikan kerangka kerja akuntansi sumberdaya alam NREA=Natural Resources and Environmental Accounting untuk mengukur kontribusi sektor kehutanan terhadap perekonomian di Kabupaten Blora Propinsi Jawa Tengah. Penelitian berupaya untuk mengkoreksi kontribusi sektor kehutanan dalam pembentukan PDRB dengan memasukkan nilai akumulasi neto stok kayu dan sediaan karbon di dalam hutan.