NeracaAkun Moneter a. Neraca Moneter Tegakan

25 t NAT : Perubahan Nilai Aset akumulasi neto Rp t q : 1   t t R R perubahan neto aset tegakan fisik m 3 a2. El Serafy User Cost ESUC Method Metode user-cost yang dikembangkan oleh El-Serafy membedakan antara tegakan yang sudah mencapai umur daur rotasi atau yang disebut dengan mature forest dan tegakan yang masih dalam pertumbuhan atau imature forest. Untuk tegakan yang telah mencapai umur daur, nilai aset tegakan secara matematis El Serafy User Cost ESUC Method dapat dituliskan sebagai:     T T t t T i q MC p AV      1 1 15 dan nilai aset tegakan untuk satu periode berikutnya dapat dituliskan sebagai:     T T T t t T i i q MC p AV         1 1 1 1 1 16 Nilai depresiasi dari tegakan yang sudah mencapai umur daur rotasi didefinisikan sebagai: 1    T T T AV AV DEP 17 Sehingga dengan manipulasi aljabar pengurangan dari persamaan 15 dengan persamaan 16 secara lengkap dapat dituliskan sebagai:       T T T T T T i i q MC q p DEP         1 1 1 1 1 18 Nilai depresiasi tegakan yang belum mencapai umur daur atau masih dalam pertumbuhan growing stock dituliskan sebagai :     T T T T T i i q MC p DEP         1 1 1   19 Dengan demikian perubahan nilai aset tegakan atau akumulasi neto dengan menggunakan metode user-cost dapat dituliskan sebagai: t T t DEP DEP NAT   20 di mana: T : rotasi atau daur tegakan tahun  : umur tegakan tahun T q : perubahan neto aset tegakan fisik m 3 i : tingkat diskonto yang mencerminkan biaya oportunitas modal t NAT : Perubahan nilai aset tegakan Rp Daur atau rotasi tegakan dalam perhitungan depresiasi tegakan dengan menggunakan metode user cost didasarkan pada prinsip hotelling, yaitu prinsip optimasi, sehingga sebenarnya rotasi yang dimaksudkan adalah rotasi finansial optima.Penentuan rotasi finansial optimal ini memerlukan suatu penelitian tersendiri dan tidak dimungkinkan untuk dilaksanakan dengan penelitian ini, oleh karenanya 26 daur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan rotasi aktual dan diasumsikan rotasi tersebut merupakan rotasi optimal. Tabel 4.3 DaurRotasi Tegakan Hutan di Kabupaten Blora No Jenis Kayu Daur tahun 1 Akasia 12 2 Gmelina 20 3 Jati 60 4 Johar 20 5 Mahoni 40 6 Mimbo 20 7 Mindi 20 8 Sonobrit 40 9 Sonokeling 40 Sumber: Buku RPKH Jangka 2003-2012 KPH Randublatung, dengan Beberapa Penyesuaian

b. Neraca Moneter Karbon

Penilaian sediaan karbon di dalam kawasan hutan digunakan harga karbon yang diturunkan dari estimasi biaya kerusakan sosial marjinal marginal social cost damage yang disebabkan oleh emisi gas 2 CO yang berpenagruh terhadap perubahan iklim dunia. Nilai manfaat penyerapan dan penyimpanan karbon di awal periode dapat dituliskan sebagai:    n j C tj t P CAR CV 1 21 Nilai penyerapan dan penyimpanan karbon di akhir periode dapat dituliskan sebagai:      n j C j t t P CAR CV 1 , 1 1 22 Sehingga perubahan nilai aset lingkungan dalam hal penyerapan dan penyimpanan karbon adalah: C n j n j j t tj t t P CAR CAR CV CV 1 1 , 1 1                23 C n j n j j t tj t P CAR CAR NAC 1 1 , 1              23a Di mana: t CV : Nilai manfaat hutan sebagai penyimpan karbon di awal periode Rp 1  t CV : Nilai manfaat hutan sebagai penyimpan karbon di akhir periode Rp tj CAR : Kuantitas karbon yang disimpan pada awal periode untuk jenis pohon j tC 27 j t CAR , 1  : Kuantitas karbon yang disimpan pada akhir periode untuk jenis pohon j tC C P : Harga Karbon, yaitu sebesar 15tC t NAC : Nilai akumulasi neto manfaat penyimpanan karbon Rp

4.3.3 Integrasi ke dalam Perhitungan Pendapatan Domestik Regional Bruto

SEEA memperlihatkan beberapa indikator yang berbeda mengenai keberlanjutan sustainibility yang dapat diturunkan dari neraca sumberdaya alam dan lingkungan. Atkinson dan Gundimeda 2006,misalnya mengintegrasikan neraca sumberdaya hutan dengan gross saving sehingga diperoleh adjusted net saving atau yang dikenal dengan genuine saving. Dalam Penelitian ini indikator yang dipilih adalah Produk Domestik Regional Bruto PDRB. Penyesuaian terhadap perhitungan kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Blora berdasarkan neraca tegakan dan neraca sediaan karbon dapat dituliskansebagai berikut : t t kht adj NAC NAT PDRB PDRB    24 input te intermedia   ektraksi kht h p PDRB 25 dimana: adj PDRB : Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB yang disesuaikan dengan deplesi sumberdaya hutan dan degradasi lingkungan kht PDRB : Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDRB konvesional yang p : Harga jual kayu Rpm 3 ektraksi h : Volume kayu m 3 yang dipanen per tahun t NAT : Nilai akumulasi neto tegakan kayu t NAC : Nilai akumulasi neto karbon tersimpan di dalam kawasan hutan

4.3.4 Analisis Sensitifitas

Penilaian aset tegakan dengan menggunakan metode El-Serrafy User Cost sangat dipengaruhi oleh besarnya tingkat diskonto atau discount rate yang digunakan sebagai basis perhitungan. Sementara itu untuk penyusunan neraca moneter karbon penggunaan harga karbon yang merupakan benefit transfer dari nilai kerugian marjinal sosial sebagai akibat dari perubahan iklim di tingkat dunia juga sensitif mengalami perubahan. Untuk melengkapi analisis dalam penelitian ini selain dipergunakan nilai tertentu dari tingkat diskonto dan harga karbon juga akan dilakukan analisis sensitifitas dengan membuat skenario apabila kedua parameter tersebut mengalami perubahan. Dengan analisis sensitifitas ini akan diketahui bagaimana nilai aset tegakan akan mengalami perubahan apabila terjadi perubahan tingkat diskonto dan bagaimana perubahan nilai aset hutan sebagai penyerap dan penyimpan karbon apabila terjadi perubahan harga karbon per satuan. Penelitian ini menggunakan skenario harga karbon terendah sebesar 10tC sebagai harga tertinggi dan 20tC sebagai harga tertinggi untuk melihat perubahan