Analisis Sensitifitas Neraca Moneter Karbon

28 nilai manfaat hutan sebagai penyerap karbon dari harga rata-rata yang digunakan yaitu sebesar 15tC. Tingkat diskonto yang digunakan untuk kepentingan analisis sensitifitas adalah sebesar 6,12tahun dan 15,28. Penggunaan tingkat disonto ini didasarkan pada rata-rata tingkat suku bungan riil dan suku bunga kredit nominal selama 10 tahun terakhir.

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Potensi Sumber Daya Hutan Kabupaten Blora

Luas hutan di Kabupaten Blora mencakup 49,66 dari luas kabupaten, dan sebagian besar merupakan hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani. Hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani sebagian besar merupakan hutan tanaman dengan jenis jati. Dari seluruh potensi hutan yang dikelola oleh Perum Perhutani, hutan produksi luasnya mencakup 89.362,95 Ha. Pengelolaan hutan negara seluas 89.362,95 Ha oleh Perhutani dilakukan oleh 6 Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH di mana 5 lima KPH berada di Perhutani Unit I Jawa Tengah dan 1 KPH berada di Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Di samping hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani dan sebagian kecil oleh Kementerian Kehutanan melalui Unit Pelaksana Teknis yaitu Balai Konservasi Sumberdaya Hutan BKSDA terdapat pula hutan milik atau yang dikenal hutan rakyat. Jenis tanaman yang diusahakan di hutan rakyat umumnya tidak berbeda dengan jenis yang ada di hutan negara, dengan jenis yang dominan adalah jati dan mahoni. Luas hutan rakyat menurut data Dinas Kehutanan Kabupaten Blora pada tahun 2010 adalah 1005,00 Ha atau kurang lebih 1,1 dari seluruh luas hutan. Tabel 5.1 Luas Hutan Negara di Kabupaten Blora Menurut Fungsi di Wilayah Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH No Nama KPH Luas Fungsi Kawasan Hutan Ha Jumlah Produksi Lindung Suaka Alam Wisata 1 KPH Blora 14.726,95 131,90 1,00 14.859,85 2 KPH Cepu 27.160,030 27.100,80 3 KPH Randublatung 32.131,20 25,40 32.156.,0 4 KPH Ngawi 10.103,90 5,30 8.114,20 5 KPH Mantingan 5.534,00 5.534,00 6 KPH Kebonharjo 1.701,10 1.701,10 Jumlah 89.362,95 137,20 25,40 1,00 89.526,55 Sumber: Buku Saku Statistik Tahun 2006-2010, Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Hutan rakyat di Kabupaten Blora tersebar di 8 Kecamatan yaitu Jiken, Bogorejo, Jepon, Blora, Japah, Ngawen, Kunduran dan Todanan, dengan luasan yang terbesar berada di Kabupaten Todanan yaitu 410 Ha.Perbandingan prosentase luas hutan rakyat dibandingkan dengan hutan negara memang masih 29 kecil, namun demikian dalam rangka pembangunan kehutanan ke depan peranan hutan rakyat ini potensial dikembangkan sebagai komplemen hutan negara baik dari fungsi ekologis maupun fungsi produksi, mengingat kualitas hutan negara yang terus mengalami penurunan. Tabel 5.2 Sebaran Luas Hutan Rakyat dan Hutan Negara Kecamatan Hutan Negara Ha Hutan Rakyat Ha Jumlah Ha 1.Jati 13.195,76 0,00 13.195,76 2.Randublaung 13.869,16 0,00 13.869,16 3.Kradenan 6.483,49 0,00 6.483,49 4.Kedungtuban 3.559,43 0,00 3.559,43 5.Cepu 477,61 0,00 477,61 6.Sambong 5.898,96 0,00 5.898,96 7.Jiken 13.370,39 75,00 13.445,39 8.Bogorejo 1.001,61 200,00 1.201,61 9.Jepon 4.643,92 125,00 4.768,92 10.Blora 1.103,60 75,00 1.178,60 11.Banjarejo 4.061,39 0,00 4.061,39 12.Tunjungan 4.372,93 0,00 4.372,93 13.Japah 5.558,96 40,00 5.598,96 14.Ngawen 2.852,18 50,00 2.902,18 15.Kunduran 3.738,64 30,00 3.768,64 16.Todanan 5.223,53 410,00 5.633,53 Jumlah 89.411,52 1.005,00 90.416,52 Sumber: Blora Dalam Angka Tahun 2010, data diolah Tabel 5.3 memperlihatkan peranan Sektor Kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Blora dan laju pertumbuhan sektor tersebut berdasarkan harga berlau maupun harga konstan selama kurun waktu antara tahun 2005 sampai dengan 2010. Sektor kehutanan berkontribusi terhadap PDRB Kabupaten Blora rata-rata sebesar 13,70 berdasarkan harga berlaku dan 14,27 berdasarkan harga konstan tahun 2000.Kontribusi yang cukup signifikan ini dapat dipahami karena dominannya penggunaan lahan di Kabupaten Blora yang digunakan untuk kehutanan khususnya hutan negara yang dikelola oleh Perum Perhutani. Dari aspek pertumbuhan, sektor kehutanan rata-rata tumbuh sebesar 9,97 berdasarkan harga berlaku dan rata-rata sebesar 2,31 berdasarkan harga konstan.