10
manusia dan energi telah ditanamkan untuk memahami bagaimana ekonomi dapat dikelola secara lebih baik. Dampak politik dan ekonomi melampui
dari apa yang diperkirakan atau diharapkan sebelumnya Repetto 1992 diacu dalam Grafton NQR et al 2004
Akun pendapatan nasional agregat yang paling banyak dipergunakan adalah Gross Dometic BrutoGDP Produk Domestik Bruto=PDB. GDP mengukur nilai
total berdasarkan harga pasar dari aktivitas produktif di dalam suatu perekonomian selama satu tahun. Ukuran agregat lain adalah Net Domestic
ProductNDP Produk Domestik Neto=PDN. NDP diperoleh dengan mengurangkan depresiasi atau penyusutan stok modalkapital dari GDP. Nilai
depresiasi dalam hal ini dinotasikan dengan Dt. Oleh karenanya GDP,NDP dan D dalam periode t dapat dihubungkan dalam sebuah persamaan sebagai berikut:
t t
t
D GDP
NDP
1
Di mana NDP
t
adalah Net Domestic Product,
t
GDP adalah Gross Domestic Bruto dan Dt adalah depriasi kapital.
2.4 Pengertian Deplesi, Degradasi dan Depresiasi Kapital Alami
Istilah deplesi, degradasi dan depresiasi seringkali merupakan tiga istilah yang dapat
dipertukarkan pengertiannya
dan merujuk kepada
satu pengertian.Namun demikian dalam studi-studi mengenai akuntansi sumberdaya
alam dan lingkungan ketiganya memiliki arti yang berbeda.Deplesi diartikan sebagai tingkatlaju pengurangan stok dari sumber daya alam tidak dapat
diperbarukan non-renewable resources dalam hal ini terjadi jumlah penurunan stok sumber daya alam yang jauh di atas laju penurunan stok seharusnya, atau
terjadi laju eksploitasi yang lebih tinggi dari yang seharusnya, bila dikaitkan dengan laju eksploitasi optimal yang dihitung dalam analisis dinamik
pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan yang memperhatikan aspek kesejahteraan generasiyang akan datang dengan tidak mengurangi kesejahteraan
generasi sekarang. Fauzi dan Anna 2004.
Degradasi diartikan sebagai penurunan kualitaskuantitas sumberdaya alam dapat diperbarukan, dalam hal ini sumber daya alam dapat diperbarukan
berkurang kemampuan alaminya untuk beregenerasi sesuai kapasitas produksinya. Kondisi ini dapat terjadi baik karena kondisi alami maupun karena
faktor pengaruh dari aktivitas manusia. Namun demikian, pada sumber daya alam secara umum kebanyakan degradasi terjadi karena ulah manusia, baik berupa
aktivitas produksi; penangkapaneksploitasi, maupun karena aktivitas non- produksi seperti pencemaran akibat limbah domestik maupun industri Fauzi dan
Anna 2004.
Kedua istilah di atas, baik degradasi maupun deplesi lebih mengacu kepada istilah besaran fisik, sementara depresiasi adalah merupakan nilai besaran
moneter dari kedua istilah tersebut, baik deplesi maupun degradasi. Jadi depresiasi adalah merupakan nilai deplesi atau degradasi yang dimoneterkan.
Moneterisasi dalam depresiasi ini tentu saja harus mengacu kepada harga riil dan bukan harga nominal. Artinya untuk menghitungnya harus selalu mengacu
11
kepada indeks harga konsumen yang berlaku untuk setiap komoditi sumber daya alam Fauzi dan Anna 2004.
2.5 Akuntansi Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Akuntansi sumberdaya alam dan lingkungan muncul dari adanya kebutuhan untuk memahami secaralebih baik mengenai hubungan antara sistem
manusia, sosial dan ekonomi serta patrimoni alami. Hubungan tersebut terdiri dari penyediaan berbagai jasa lingkungan untuk manusia dalam bentuk: 1
barangjasa konsumtif yang pada umumnya merupakan sumberdaya yang dipasarkan sumberdaya biologis dan sumberdaya tidak pulih,2 jasa asimilasi
yang umumnya dicirikan dengan ketiadaan pasar atau pasar yang tidak lengkap,3 sumberdaya kualitas lingkungan, di mana beberapa di antaranya
sangat penting bagi kehidupan manusia tetapi hanya sedikit yang memiliki kejelasan hak kepemilikan dan pasar.
Kerangka kerja akuntansi sumberdaya alam memiliki dua tujuan dalam menyusun struktur guna penyediaan informasi mengenai penggunaan
sumberdaya alam. Tujuan pertama adalah untuk mengkoreksi kelemahan SNA yang merupakan versi kerangka kerja yang disusun oleh PBB pada tahun 1968
dan sampai sekarang masih tetap digunakan, terutama pada perolehan pendapatan income yang berasal dari konsumsi sumberdaya alam dan jasa
lingkungan lain yang tidak berkelanjutan. Tujuan yang kedua adalah semata-mata untuk menyediakan informasi dan tidak ditujukan sebagai komponen dari
akuntansi ekonomi makro yang diperluas
Sejak dikeluarkan SNA pada tahun 1968, perhatian diarahkan menuju evaluasi indikator ekonomi makro, khususnya GDP dan GNP. Inti dari
perdebatan terletak pada kecukupan ukuran tersebut GDP dan GNP sebagai indikator kemakmuran ekonomi economic well being. Salah satu kelemahan
mendasar terkait dengan kegagalan indikator agregat untuk mencerminkan kontribusi input lingkungan terhadap output ekonomi dan kegagalan untuk
merefleksikan implikasi terhadap kesejahteraan generasi mendatang karena penurunan kualitas lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas perekonomian.
Mayoritas upaya yang dilakukan untuk merevisi perlakuan deplesi sumberdaya alam dan degradasi lingkungan dalam akun ekonomi makro dicurahkan terhadap
pendekatan akun satelit yang mana di dalamnya penciptaan pendapatan dan konsumsi kapital di mana aset alami yang bersangkutan harus dibedakan secara
eksplisit.
Kerangka kerja akuntansi sumberdaya alam dan lingkungan dirancang untuk memonitor pemanfaatan sumberdaya alam oleh manusia. Secara umum
kerangka kerja tersebut mencakup serangkaian pengujian dari tiga fungsi utama lingkungan alami yang terkait dengan populasi manusia, yaitu:
a Penyediaan barang konsumsi, umunya sumberdaya alam yang dipasarkan sebagai input pada produksi ekonomi
b Kemampuan asimilasi alami atau penguraian limbah c Penyediaan barang non konsumsi, umumnya berupa sumberdaya kualitas
lingkungan yang tidak dipasarkan.