Proses Produksi Gambaran Umum PD. Alam Lestari .1 Sejarah Perkembangan PD. Alam Lestari

23 sekarang PD. Alam Lestari menambah dua produk baru yang ditawarkan, yaitu Serbuk kunyit instan dan bawang merah goreng, sehingga ada tiga produk yang dipasarkan oleh PD. Alam Lestari. Berikut ini adalah paparan lebih jauh mengenai produk PD. Alam Lestari: 1. Susu Bubuk Kedelai Maureen Susu bubuk kedelai merupakan minuman kesehatan instan dan praktis yang dibuat secara sederhana dengan konsep modern. Produk ini terbuat dari biji kedelai pilihan tanpa dicampur dengan bahan-bahan lainnya, sehingga kandungan protein dari susu bubuk kedelai sangat tinggi dan alami. Sebelum tahun 2011, susu bubuk kedelai dikemas 300 gramkotak, namun setelah memasuki tahun 2011 kemasan yang dijual tidak hanya dalam ukuran 300 gramkotak, tetapi adapula kemasan 200 gramkotak. 2. Serbuk Kunyit Instan Maureen Serbuk kunyit instan merupakan produk olahan dari kunyit dan gula aren. Sama halnya dengan serbuk kedelai, serbuk kunyit ini memiliki khasiat untuk kesehatan. Produk ini di proses secara sederhana, namun tetap higienis dan alami. Serbuk kunyit instan dijual dalam kemasan 200 gramkotak. 3. Bawang Merah Goreng Maureen Seperti bawang merah goreng lainnya, bawang merah goreng merek “Maureen” diolah secara sederhana, hanya dikemas secara modern, yaitu dikemas di dalam kotak ukuran 3 onskotak. Selain itu yang membedakan dengan bawang merah goreng lainnya, bawang merah ini tidak dicampur dengan tepung dan menggunakan bawang merah asli dari Sumenep yang berkualitas dengan rasa tidak pahit.

4.1.4 Proses Produksi

PD. Alam Lestari membuat produk-produknya dilakukan dengan proses yang sederhana, namun dikemas secara modern. Susu bubuk kedelai, Serbuk kunyit instan, dan bawang merah goreng diproses seluruhnya secara alami dan higienis dengan proses produksi setiap produk berbeda-beda. Dalam memproduksi setiap produknya memerlukan bahan baku, mesin sebagai alat produksi, dan pengemasan. Proses produksi tiap produk adalah sebagai berikut. 24 1. Susu Bubuk Kedelai Cara pembuatan susu bubuk kedelai sangat mudah dan sederhana, tetapi karena produk yang akan dihasilkan sangat banyak maka proses pengolahannya sangat lama. Proses produksi dalam setiap bulannya dilakukan hanya satu kali produksi yang dapat menghabiskan waktu selama 2 hari. Proses pembuatan dimulai dari pukul 07.00 – 18.00 yang diawali dengan proses pemilihan biji kedelai sampai yang terakhir adalah pengemasan. Produksi tidak dilakukan setiap hari dan akan mulai beroperasi saat menginjak bulan berikutnya. Proses pertama yang harus dilakukan adalah pemilihan kedelai yang dilakukan dengan cara ditampi, kedelai yang bagus adalah kedelai yang tidak pecah, kedelai yang pecah tidak digunakan. Kemudian dilanjutkan dengan pencucian biji kedelai secara manual, agar kedelai yang diolah bersih, setelah itu dilanjutkan dengan penyaringan kedelai yang sudah dicuci dan ditiriskan dengan menggunakan baskom besar. Setelah ditiriskan, kedelai di sangan di dalam wajan besar tanpa menggunakan minyak goreng. Kedelai yang sudah disangan di tampi ulang dan membuang kulit-kulit kedelai yang terkelupas. Kedelai yang sudah melalui tahap tersebut langsung digiling denagn menggunakan mesin penggilingan, dengan hasil akhir kedelai yang tadinya berupa biji-bijian berubah menjadi bubuk kedelai. Kemudian bubuk kedelai di kemas sesuai ukuran, yaitu 300 grkotak dan 200 grkotak. Agar tahan lama, susu bubuk kedelai dibungkus dengan alumunium foil dan direkatkan oleh mesin perekat atau mesin sealer. Tahap akhir proses produksi susu bubuk kedelai adalah packaging, alumunium foil yang sudah diisi susu bubuk kedelai dimasukkan ke dalam dus-dus sesuai ukuran dan diberi label atau labeling. Pengemasan dilakukan setelah proses penggilingan yang dilakukan hingga sore hari dan dilanjutkan pada hari selanjutnya. Dalam satu kali produksi setiap bulannya menghasilkan 500 kotak ukuran 300 gramkotak dan 250 kotak dalam ukuran 200 gramkotak. 2. Serbuk Kunyit Instan Pembuatan serbuk kunyit instan memerlukan bahan baku kunyit dan gula aren. Pembuatan serbuk kunyit instan yang dilakukan oleh PD. Alam Lestari dilakukan secara sederhana dan mudah pengerjaannya. Proses produksi serbuk kunyit instan dalam satu hari dimulai dari pukul 08.00-17.00. Produksi dapat 25 menghabiskan waktu selama 3 hari, hari kedua dan ketiga digunakan untuk proses pengemasan. Proses yang pertama adalah kunyit digiling dan dihancurkan dengan menggunakan mesin penggiling. Kemudian kunyit yang sudah hancur langsung dimasak dan dicampur langsung oleh gula aren, diaduk terus-menerus hingga kunyit yang sudah tercampur dengan gula aren mengering tanpa ada air yang menyisa. Setelah mengering, serbuk kunyit tersebut dimasukkan ke dalam alumunium foil dengan berat 200 gram dan dikemas ke dalam kotak yang sudah disediakan. Dalam satu bulan, PD. Alam Lestari dapat memproduksi serbuk kunyit instan sebanyak 650 kotak untuk kemasan 200 gramkotak. Pembuatan serbuk kunyit instan ini dapat menghabiskan 52 kg kunyit pilihan dan 78 kg gula aren. 3. Bawang Merah Goreng Seperti pembuatan bawang goreng lainnya, PD. Alam Lestari membuat bawang merah goreng dengan cara digoreng hingga kering. Dalam satu bulan dapat menghasilkan 1.000 kotak dalam kemasan 300 grkotak. PD. Alam Lestari dapat menghabiskan 3 kuintal bawang merah goreng asli Sumenep. Sebelum digoreng, bawang merah dikupas terlebih dahulu dan dicuci hingga bersih, kemudian diiris tipis-tipis. Setelah diiris bawang merah digoreng dengan hingga kering kecoklatan. Dalam menggoreng 3 kwintal dapat menghabiskan 19 liter minyak goreng untuk untuk menggoreng bawang merah. Setelah digoreng, bawang merah ditiriskan hingga tidak ada lagi minyak yang tersisa, hal ini dilakukan agar bawang merah goreng tidak langu. Setelah kering, baru dicampur dengan garam, tetapi garam yang digunakan hanya sedikit saja. Setelah selesai semuanya bawang merah goreng langsung dikemas. Proses pembuatan bawang merah goreng ini dikerjakan dari pukul 08.00-16.00 dan sampai proses akhir pengemasan dapat menghabiskan waktu selama 3 hari, dengan hari kedua dan ketiga digunakan untuk proses pengemasan.

4.2 Biaya Operasional Bulan Mei-September 2011