12 memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200.000.000 s.d. Rp
10.000.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan. Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Kecil
Menengah, menyatakan bahwa ada beberapa kriteria untuk Usaha Kecil Menengah.
1 Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 lima puluh juta rupiah
sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000 lima ratus juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 300.000.000 tiga ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah.
2 Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut: a. memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 lima ratus juta rupiah
sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000 sepuluh milyar rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau b. memiliki hasil penjualan
tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000 dua milyar lima ratus juta rupiah sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000 lima puluh milyar rupiah.
2.5 Analisis Trend
Menurut Harahap 2004 analisis trend merupakan analisis untuk melihat kecenderungan, perkembangan perusahaan selama periode tertentu yang sudah
berlaku dan periode yang akan datang. Analisis trend bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan keuangan suatu perusahaan di masa yang
akan datang baik kecenderungan naik, turun maupun tetap. Teknik analisis ini biasanya digunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal
3 periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi
situasi masa itu ke masa berikutnya. Berdasarkan data historis itu dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul dimasa yang akan datang.
Analisis trend ini bermanfaat untuk menilai situasi “tren” perusahaan yang telah lalu serta dapat memprediksi tren perusahaan dimasa yang akan datang
berdasarkan garis tren yang sudah terjadi.
13 Untuk melakukan analisis time series berindeks utk hal2 tertentu bisa
dipakai dalam teknis tren ini,kita dapat melakukannya melalui: 1. metode statistik dengan cara menghitung garis tren dari laporan keuangan
beberapa periode 2. menggunakan angka indeks
Langkah-langkah untuk melakukan analisis tren berindeks ini adalah: 1. Menentukan tahun dasar. Tahun dasar ini ditentukan dengan melihat arti suatu
tahun bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau reorganisasi, dan tahun bersejarah lainnya. Pos-pos laporan keuangan tahun dasar dicatat sebagai indeks
100. 2. Menghitung angk indeks tahun-tahun lainnya dengan menggunakan angka pos
laporan keuangan tahun dasar sebagai penyebut. 3. Memprediksi kecenderungan yang mungkin bakal terjadi berdasarkan arah dari
kecenderungan historis pos laporan keuangan yang dianalisis. 4. Mengambil keputusan mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk
mengantisipasi kecenderungan itu. Ada beberapa metode forecasting yang memperhatikan adanya trend,
seperti metode Holt, atau time series decomposition, metode regresi juga pada prinsipnya juga sebuah persamaan ttrend, dengan tanda positif atau negative
sebagai petunjuk trend data yang menaik dan menurun Santoso, 2009. Pada dasarnya akan dipilih sebuah bentuk trend yang mempunyai
kesalahan peramalan terkecil. Ada beberapa persamaan trend untuk dapat membuat peramalan data di masa mendatang dengan mengggunakan aplikasi
Minitab. 1. Model Trend Linier
Model trend yang berbentuk linier garis lurus. 2. Model Trend Quadratic
Model trend kuadrat tidak berbentuk linier garis Lurus, namun berbentuk lengkung.
3. Model trend Exponential Growth Model trend pertumbuhan secara eksponensial akan membentuk pola data
secara eksponensial pangkat
14 4. Model Trend S-Curve
Model trend pertumbuhan secara ekponensial akan membentuk pola data dengan model seperti huruf “S”
Menurut Santoso 2009 menghitung kesalahan peramalan sering pula disebut dengan menghitung ketepatan pengukuran. Dalam praktek ada beberapa alat ukur
yang sering digunakan untuk menghitung kesalahan prediksi: - MAPE Mean Absolute Persentage Error
- MAD Mean Absolute Deviation - MSDMSE Mean Squared Deviation Mean Squared Error
Minitab dan sejumlah besar software menggunakan ketiga ukuran kesalahan prediksi popular ini.baik minitab atau software forecasting lainnya hanya
mencantumkan nilai ketiga tersebut berasal. Namun baik pengukuran dilakukan MAD, MSD, atau MAPE, kriteria digunakan sederhana, semakin kecil nilai ketiga
alat ukur trsebut makin baik metode forecasting yang digunakan.
2.6 Penelitian Terdahulu