Tabel 13 menunjukkan bahwa sebanyak lima responden rumah tangga kelas ekonomi atas memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan per bulan
sebesar Rp 1.100.000-2.000.000, sedangkan 45 rumah tangga responden memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan per bulan lebih dari 2.000.000.
Responden kelas menengah memiliki 25 rumah tangga yang jumlah pengeluaran khusus untuk pangan per bulan sebesar Rp 500.000- 1.000.000,
sisanya sebanyak 25 responden rumah tangga memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan per bulan sebesar Rp 1.000.000- 2.000.000. Sedangkan
untuk kelas ekonomi bawah, 13 rumah tangga memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan sebesar kurang dari Rp 500.000 dan 37 rumah tangga
lainnya memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan per bulan sebesar Rp 500.000- 1.000.000.
Tabel 13. Sebaran Responden Menurut Jumlah Total Pengeluaran untuk Pangan Rpbulan
Jumlah Total Pengeluaran Untuk Pangan Rpbulan
Kelas Ekonomi Atas
Kelas Ekonomi Menengah
Kelas Ekonomi
Bawah n
n n
Rp 500.000 13
26 Rp 500.000 - Rp 1.000.000
25 50
37 74
Rp1.000.000 – Rp 2.000.000
5 10
25 50
Rp 2.000.000 45
90 Jumlah
50 100
50 100
50 100
6.1.9 Pengeluaran untuk Tempe
Pengeluaran keluarga khusus untuk tempe dapat diketahui dengan menghitung jumlah rupiah yang dikeluarkan oleh suatu rumah tangga untuk
membeli produk tempe tersebut guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Responden memiliki pengeluaran khusus untuk tempe per bulan yang berbeda satu dengan lainnya dengan kisaran yang berbeda pula untuk setiap kelas sosial.
Tabel 14. Sebaran Responden Menurut Jumlah Total Pengeluaran untuk Tempe Rpbulan
Jumlah Total Pengeluaran
Untuk Tempe Rpbulan
Kelas Ekonomi Atas
Kelas Ekonomi Menengah
Kelas Ekonomi Bawah
n n
n
Rp 40.000 9
18 6
12 40.000
– Rp 60.000 12
24 17
34 20
40 Rp 60.000
38 76
24 48
24 48
Jumlah 50
100 50
100 50
100 Tabel 14 menunjukkan bahwa sebanyak 12 responden rumah tangga kelas
ekonomi atas memiliki jumlah pengeluaran sebesar Rp 40.000- 60.000, 38 responden rumah tangga jumlah pengeluaran untuk tempe per bulan lebih dari Rp
60.000. Untuk kelas ekonomi menengah sebanyak sembilan responden rumah
tangga memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk tempe per bulan kyrang dari Rp. 40.000, sebanyak 17 responden memiliki jumlah pengeluaran Rp 40.000-
60.000, dan 24 responden rumah tangga jumlah pengeluaran untuk tempe per bulan lebih dari Rp 60.000. Untuk kelas ekonomi bawah, sebanyak enam
responden rumah tangga memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk tempe per bulan kurang dari Rp 40.000, sebanyak 20 responden rumah tangga jumlah
pengeluaran untuk tempe per bulan berkisar antara Rp 40.000- 60.000, sedangkan 24 responden rumah tangga memiliki jumlah pengeluaran khusus untuk pangan
per bulan lebih dari Rp 60.000.
6.1.10 Lokasi Pembelian Tempe
Lokasi pemebelian tempe merupakan tempat dimana konsumen dapat membeli tempe. Untuk ekonomi kelas atas lokasi pembelian tempe yang terbesar
adalah di pasar yaitu sebesar 56 persen, pembelian di pedagang sayur keliling sebesar 38 persen dan sisanya 3 persen lokasi pembeliannya di warung. Untuk
kelas ekonomi menengah lokasi pembelian tempe tebesar adalah di pedagang sayur keliling 38 persen, warung 34 persen, dan pasar 28 persen. Sedangkan
kelas ekonomi bawah, lokasi pembelian tempe terbesar adalah di pedagang sayur keliling yaitu sebesar 50 persen, warung 38 persen, dan sisanya 12 persen di
pasar. Sebaran lokasi pembelian tempe dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.
Tabel 15. Sebaran Responden Menurut Lokasi Pembelian Tempe Lokasi Pembelian
Kelas Ekonomi Atas
Kelas Ekonomi Menengah
Kelas Ekonomi Bawah
n n
n
Pasar 28
56 14
28 6
12 Warung
3 6
17 34
19 38
Supermarket Pedagang Sayur
Keliling 19
38 19
38 25
50 Jumlah
50 100
50 100
50 100
6.1.11 Alasan Mengonsumsi Tempe