Definisi Operasional METODE PENELITIAN

VIF = j = 1,2,3….k Ket : R j 2 = koefisien determinasi untuk variabel atau peubah bebas ke – j Uji autokorelasi Autokorelasi adalah hubungan linear yang terjadi pada variabel itu sendiri yang terlambat beberapa periode. Untuk mengetahui autokorelasi dari model ini digunakan variabel residual atau error e. Uji autokorelasi dapat dihitung menggunakan statistik uji Durbin-Watson dengan α sebesar 0,05. d = dimana d tabel α n,k  Jika d d low maka tolak H  Jika d 4- d low maka tolak H  Jika d low d d up atau 4-d up d 4-d low maka tidak dapat disimpulkan  Jika d up d 4-d up maka terima H

4.5 Definisi Operasional

Ada beberapa istilah atau definisi dalam penelitian ini, antara lain: 1. Responden adalah ibu rumah tangga, seorang ayah dengan keputusan sendiri, anggota keluarga yang telah memiliki penghasilan dan wewenang dalam membelanjakan pendapatannya. 2. Rumah tangga adalah semua orang yang bertempat tinggal di bawah satu atap dan yang membuat keputusan keuangan bersama. 1 1 – R j 2 Σ e i – e i-1 Σ e i 3. Tingkat pengeluaran rumah tangga adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk konsumsi semua anggota keluarga selama sebulan. 4. Tingkat pendidikan terakhir responden adalah tingkat pendidikan formal yang diikuti responden sampai selesai SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. 5. Kelas ekonomi dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas ekonomi atas, kelas ekonomi menengah dan kelas ekonomi bawah yang didasarkan pada pendapatannya. Untuk kelas ekonomi atas pendapatannya dari Rp 5.000.000,- keatas, kelas ekonomi menengah pendapatannya antara Rp 2.000.000,- sampai dengan kurang dari Rp 5.000.000,-, sedangkan untuk kelas ekonomi bawah pendapatannya kurang dari Rp 2.000.000,-. Pengkelasan ini berdasarkan pada buku pedoman pencacah skor dari BPS untuk melakukan Survei Sosial Ekonomi Nasional SUSENAS. 6. Pendapatan rumah tangga dalam hal ini adalah pendapatan total rumah tangga konsumen dari berbagai sumber yang merupakan pendapatan per bulan dinyatakan dalam rupiah per bulan. 7. pola konsumsi adalah kebiasaan mengkonsumsi bahan pangan sumber protein antara lain tempe, tahu, dan telur. 8. Frekuensi konsumsi adalah jumlah berapa kali konsumen mengkonsumsi tempe dalam sebulan. 9. Alasan mengkonsumsi adalah hal-hal yang mendasari konsumen mengkonsumsi tempe. 10. Tempat pembelian adalah tempat asal konsumen membeli produk tempe dan produk-produk lainnya seperti tahu, telur, dan lain sebagainya yang meliputi pasar tradisional, supermarket, tukang sayur atau pedagang keliling, dan warung.

BAB V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1 Letak Geografis Kota Bogor