Proses Pembuatan Tempe TINJAUAN PUSTAKA

Proses membekukan tempe untuk ekspor adalah sebagai berikut, mula- mula tempe diiris-iris setebal 2-3 cm dan di-blanching, yaitu direndam dalam air mendidih selama lima menit untuk mengaktifkan kapang dan enzim. Kemudian, tempe dibungkus dengan plastik selofan dan dibekukan pada suhu 40 °C sekitar enam jam. Setelah beku, tempe dapat disimpan pada suhu beku sekitar 20 °C selama 100 hari tanpa mengalami perubahan sifat penampak warna, bau, maupun rasa. Sarwono, 2002.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Widari 2006 mengenai dampak sosialisasi flu burung terhadap pola konsumsi daging dan telur ayam konsumen rumah tangga di Kota Bogor dengan menggunakan regresi linear berganda menjelaskan bahwa sosialisai flu burung berdampak positif terhadap pola konsumsi daging dan telur ayam konsumen rumah tangga. Sesudah sosialisasi, tidak ada konsumen rumah tangga yang berhenti mengonsumsi daging dan telur ayam. Pola konsumsi mengalami perubahan yang meliputi frekuensi pembelian, jumlah pembelian dan tempat pembelian. Besarnya permintaan daging ayam dan telur untuk konsumen kelas atas dipengaruhi oleh pendapatan, jumlah anggota keluarga, etnis responden, pendidikan terakhir, pekerjaan kepala keluarga, dan pekerjaan responden. Untuk konsumen kelas menengah permintaan daging ayam dan telur dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, pengaruh anggota keluarga, dan pekerjaan responden. Sedangkan untuk konsumen kelas bawah dipengaruhi oleh pendapatan, pertimbangan harga, dan pengaruh anggota keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo 2004 mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen membeli stick tahu poo studi kasus di Kabupaten Kediri dengan menggunakan analisis deskriptif, fishbean, dan linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah mayoritas konsumen stick tahu poo di Kabupaten Kediri adalah laki-laki yang berusia antara 17-27 tahun dengan tingkat pendidikan terakhir SMU dan bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta yang memiliki penghasilan berkisar antara Rp 500.000- 1.500.000. Konsumen stick tahu poo memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak empat orang. Besarnya jumlah pembeliaan stick tahu poo dipengaruhi nyata oleh besarnya tingkat pendapatan, jumlah anggota keluarga, pengaruh penjual, harga, dan promosi. Media promosi yang mempengaruhi konsumen dalam membeli stick tahu poo adalah melalui iklan. Penelitian yang dilakukan oleh Hadipurnomo 2000 mengenai dampak kebijakan produksi dan perdagangan terhadap penawaran dan permintaan kedelai di Indonesia dengan menggunakan model persamaan simultan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa kebijakan produksi berdampak lebih besar kepada perubahan luas areal lahan panen, produktivitas dan produksi terutama di wilayah potensial luar Pulau Jawa daripada di Pulau Jawa. Sedangkan, kebijakan perdagangan berdampak perubahan volume impor, harga impor, dan permintaan kedelai. Penelitian yang dilakukan oleh Susetyanto 1994 mengenai analisis dampak alternatif kebijaksanaan terhadap produksi, pendapatan, dan konsumsi rumah tangga petani kedelai di Kabupaten Subang dengan menggunakan model persamaan simultan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku rumah tangga petani kedelai dalam luas areal panen kedelai, produktivitas kedelai, penggunaan tenaga kerja dalam keluarga, penggunaan tenaga kerja upahan, dan konsumsi kedelai benih tidak responsif terhadap perubahan peubah penjelas, kecuali konsumsi kedelai pangan responsif terhadap perubahan harga kedelai. Hasil evaluasi alternatif kebijaksaan menunjukkan bahwa prioritas peningkatan penggunaan tenaga kerja, produksi kedelai, dan pendapatan rumah tangga petani kedelai adalah dengan menaikkan harga kedelai, harga kedelai dan pupuk, atau harga kedelai dan saprotan benih, pupuk, pestisida. Penelitian ini menyimpulkan bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja, produksi kedelai, dan pendapatan rumah tangga petani kedelai sesuai dengan arah dan tujuan kebijaksanaan pemerintah dalam penentuan harga dasar padi dan palawija, serta penghapusan subsidi pupuk. Penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari 2010 mengenai Analisis Dampak Kenaikan Harga Kedelai di Sentra Industri Tempe Kelurahan Semanan Jakarta barat dengan menggunakan analisis Linear Programming. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya kenaikan harga kedelai membuat pengrajin tempe skala kecil dan menengah memperkecil ukuran tempe sedangkan untuk pengrajin skala besar cenderung mengurangi jumlah jam penggunaan tenaga kerja luar keluarganya. Pengrajin tempe skala kecil paling sensitif terhadap kenaikan harga kedelai. Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah bahan dasar yang di gunakan untuk penelitian sama yaitu kedelai dan untuk penelitian terdahulu ada yang sama alat analisisnya yaitu menggunakan linear berganda dan analisis deskripsi.