Keseimbangan rumah tangga akan tercapai pada saat kurva indiferen bersinggungan dengan garis anggaran, dimana pada saat itu rasio harga relatif
sama dengan tingkat substitusi marginal MRS. Hal itu dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2. Keseimbangan Rumah Tangga Sumber: Iswardono, 1994
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Konsumsi makanan masyarakat sehari-hari hendaknya memenuhi dua kriteria kecukupan, yaitu kecukupan energi dan protein. Kecukupan energi
biasanya diperoleh dari mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung karbohidrat, sedangkan kebutuhan protein diperoleh dari mengonsumsi makanan
yang berasal dari nabati tumbuh-tumbuhan dan hewani seperti daging, telur, dan lain sebagainya.
Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mengakibatkan masyarakat mulai mengonsumsi makanan dari olahan kedelai
seperti tempe, tahu, susu kedelai dan lain sebagainya dengan tujuan untuk meningkatkan konsumsi protein nabati.
Barang X Barang Y
U
1
A
A: tidak efisien karena tidak Menghabiskan anggaran
U
3
C
C: tidak dapat dicapai karena Anggaran tidak cukup
U
2
B
B: Utilitas maksimum
Tempe merupakan makanan berbahan dasar dari kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat luas dari berbagai kalangan, baik itu kalangan dari
golongan ekonomi kelas atas, menengah, dan bawah. Tempe banyak dikonsumsi masyarakat luas karena banyak mengandung protein nabati yang memiliki
kandungan zat antioksidan yang bermanfaat untuk pencegah penyakit degeneratif, mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah
penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Selain banyak mengandung gizi, masyarakat mengonsumsi tempe karena harganya yang relatif murah dan
terjangkau untuk semua kalangan. Alasan konsumen untuk mengonsumsi tempe berbeda-beda dari tiap
kalangan, untuk kelas ekonomi atas alasan mengonsumsi tempe karena kandungan gizi yang terdapat dalam tempe, sedangkan untuk kelas ekonomi menengah dan
bawah alasan mengonsumsi tempe karena harganya yang murah serta terjangkau. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk
mengonsumsi tempe, antara lain oleh harga tempe itu sendiri, harga tahu, harga telur, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan pendidikan terakhir responden.
Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelas ekonomi berdasarkan tingkat pendapatan yaitu konsumen rumah tangga kelas ekonomi
atas, kelas ekonomi menengah dan kelas ekonomi bawah. Adapun alur kerangka pemikiran penelitian ini secara lebih jelas telah tersusun secara sistematis pada
Gambar 3.
Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional Khasiat Tempe :
Mengandung zat antioksidan Mengandung zat antibakteri
Pencegah penyakit jantung Penurun kolesterol darah
Konsumen Tempe
Faktor- faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Tempe:
Harga Tempe Harga Tahu
Harga Telur Jumlah Anggota Keluarga
Pendidikan Terakhir Responden Kelas Ekonomi Bawah
Kelas Ekonomi Menengah Kelas Ekonomi atas
Kelas Ekonomi Atas
Kelas Ekonomi Menengah
Kelas Ekonomi Bawah
Kecukupan energi dan protein Meningkatnya konsumsi terhadap tempe
Tempe
Analisis Regresi Linear Berganda
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor,karena untuk memudahkan penulis melakukan penelitian. Lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja purposive,
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus - November 2009.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh melalui pengamatan
langsung di lapangan dan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun sebelumnya. Kuesioner didesain bersifat semi terbuka yaitu
selain responden menjawab pertanyaan yang ada di kuesioner tapi ada pertanyaan yang ditanyakan langsung dalam wawancara yang tidak ada di dalam kuesioner.
Responden dalam hal ini adalah mereka yang bersedia untuk diwawancarai dan dapat mengambil keputusan dalam kegiatan rumah tangga. Data sekunder
diperoleh melalui studi pustaka dan data-data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS.
Data primer digunakan untuk menjawab dari tujuan satu, yaitu untuk menganalisis karakteristik konsumen tempe di kota Bogor. Sedangkan data
sekunder digunakan untuk menjawab tujuan dua, yaitu untuk menganalisis faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi konsumsi tempe.