pekarangan sebagai sumber pangan, seperti singkong, ubi dan kedelai. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa tempe mungkin diperkenalkan oleh orang-
orang Tionghoa yang memproduksi makanan sejenis, yaitu koji, kedelai yang difermentasikan menggunakan kapang Aspergillus.
Teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
Perhatian yang begitu besar terhadap tempe sebenarnya telah dimulai sejak zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada saat itu, para tawanan perang yang diberi
makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Dengan adanya tempe dan kandungan gizi yang dimilikinya, serta harga yang sangat terjangkau,
menyelamatkan masyarakat miskin dari malgizi malnutrition
1
.
2.3 Khasiat dan Kandungan Gizi Tempe
Menurut Sarwono 2002, tempe memiliki beberapa khasiat terhadap kelangsungan kesehatan tubuh, yaitu untuk menghindari diare akibat dari bakteri
enteropatogenik, dapat melangsingkan tubuh karena dapat menghindari terjadinya timbunan lemak dalam rongga perut, ginjal, dan dibawah kulit perut. Selain itu,
tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif
aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain. Selain itu, tempe juga mengandung zat penurun kolesterol darah, pencegah penyakit
jantung, hipertensi, dan lain-lain
2
. Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak
banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim
1
http:id.wikipedia.orgwikiTempe
2
http:id.wikipedia.orgwikiTempe
pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh
dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur dari bayi hingga lansia, sehingga
bisa disebut sebagai makanan semua umur.
2.4 Proses Pembuatan Tempe
Membuat tempe pada dasarnya menyebar benih kapang agar tumbuh subur sehingga biji kedelai tertutup lapuk halus yang berwarna putih seperti kapas.
Pemanfaatan utama kedelai adalah dari biji. Biji kedelai kaya akan protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin asam fitat dan
lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi salah satunya tempe, berikut adalah proses pembuatan tempe.
1. Biji kedelai yang telah dipilih lalu dibersihkan dari kotoran, setelah itu dicuci dengan air yang bersih selama satu jam.
2. Setelah bersih, kedelai direbus dalam air selama dua jam. 3. Kedelai kemudian direndam 12 jam dalam air panas atau hangat bekas air
perebusan supaya kedelai mengembang. 4. Berikutnya, kedelai direndam dalam air dingin selama 12 jam.
5. Setelah 24 jam direndam seperti pada butir tiga dan butir empat di atas, kedelai dicuci dan dikuliti dikupas.
6. Setelah dikupas, kedelai direbus untuk membunuh bakteri yang kemungkinan tumbuh selama perendaman.