5.3 Analisis Visual Citra ALOS PALSAR Resolusi 50 m
Analisis visual merupakan kegiatan mengamati citra secara visual dengan tujuan untuk mengindentifikasi obyek. Pada pengelompokan obyek yang
homogen dalam satu kelas penggunaan lahan dilakukan secara manual berdasarkan elemen penafsiran dan titik koordinat yang diperoleh di lapangan.
Pada penafsiran awal citra ALOS PALSAR resolusi 50 m hanya dapat mengidentifikasi 6 kelas tutupan lahan yaitu badan air, hutan tanaman, kebun
campuran, perkebunan karet, pemukiman dan sawah. Hal ini disebabkan karena pada penafsiran awal citra, tiap obyek umumnya diidentifikasi berdasarkan
perbedaan warnanya. Analisis visual citra ALOS PALSAR resolusi 50 m kombinasi band HH-
HV-HHHV dalam format Red, Green, Blue dilakukan dengan meng-overlay-kan data titik hasil pengamatan di lapangan dengan citra tersebut. Elemen interpretasi
masing-masing obyek tutupan lahan kemudian dianalisis untuk mengetahui ciri- ciri dari masing-masing obyek tutupan lahan, sehingga akan memudahkan
penafsir ketika mengidentifikasi tutupan lahan di lokasi yang berbeda. Badan air merupakan semua kenampakan perairan, termasuk laut, sungai,
danau, waduk dan lain-lain. Pada citra ALOS PALSAR, badan air memiliki ciri- ciri berwarna biru dengan tekstur halus dan bentuk yang memanjang dan berliku-
liku pada sungai. Badan air sangat mudah diidentifikasi secara visual pada citra. Gambar 12 merupakan contoh tampilan badan air pada citra ALOS PALSAR
resolusi 50 m.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 12 Badan air, a waduk, b sungai. Hutan tanaman jati, hutan tanaman mahoni dan hutan tanaman pinus sangat
sulit dibedakan karena memiliki kenampakan yang sama Gambar 13 a, b, c. a
b
Ketiga obyek tersebut mempunyai ciri-ciri berwarna kuning kehijauan, tekstur halus, bentuknya poligon tidak beratur dan memiliki site datar dan
bergelombang. Akan tetapi pada hutan tanaman bekas tebangan, trubusan dan KU Kelas Umur I memiliki warna biru dengan tone gelap Gambar 13 d sehingga
dapat dengan mudah dibedakan.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 13 Hutan tanaman, a jati, b mahoni, c pinus dan d pinus KU I. Kebun campuran Gambar 14 a dan kebun jati Gambar 14 b memiliki
tampilan berwarna hijau tua dengan tekstur kasar yang dipengaruhi oleh komposisi jenis dan umur tanaman yang berbeda-beda. Kebun campuran dan
kebun jati umumnya sulit diidentifikasikan secara baik karena bercampur dengan pemukiman.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 14 a Kebun campuran, b kebun jati. a
b c d
a b
Perkebunan karet kelas umur sedang sampai kelas umur tua umur lebih dari 4 tahun memiliki warna kuning kehijauan, tone terang dan bertekstur halus
Gambar 15 a, akan tetapi pada perkebunan karet bekas tebangan dan keret
muda 1-3 tahun memiliki warna biru mirip seperti hutan tanaman bekas
tebangan, trubusan dan KU I Gambar 15 b. Pada daerah bertopografi, perkebunan karet sulit dibedakan dengan hutan tanaman karena memiliki
kenampakan yang sama pada citra Gambar 15 c.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 15 Perkebunan karet a KU sedang – tua, b KU muda, c bertopografi.
Pemukiman pada daerah perkotaan Gambar 16 a umumnya memiliki warna kombinasi pink, kuning, hijau dan putih sedangkan pada pemukiman desa
Gambar 16 b dengan kondisi vegetasi yang masih rapat memiliki warna yang didominasi hijau. Pemukiman desa lebih sulit diidentifikasi karena luasannya
yang kecil dan berasosiasi dengan kebun campuran. Pemukiman biasanya memiliki jaringan jalan yang tinggi, sehingga jaringan jalan pada poligon
pemukiman lebih rapat dan teratur dibandingkan dengan yang lainnya.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 16 Pemukiman a kota dan b desa.
a
b c
a b
Hasil analisis visual citra ALOS PALSAR 50 m pada kelas tutupan sawah didapatkan bahwa sawah irigasi dan sawah tadah hujan sulit dibedakan karena
memiliki elemen interpretasi yang sama, yaitu berwarna biru dan mempunyai kesan pola berkotak-kotak. Sawah yang cenderung dapat dibedakan adalah sawah
pada fase sedang diolah atau digenangi air. Fase sawah diolahdigenangi air Gambar 17 a berwarna biru dengan tone gelap dan tekstur halus, sedangkan fase
sawah baru tanam Gambar 17 b, sawah vegetatif Gambar 17 c dan sawah siap panen Gambar 17 d agak sulit dibedakan apabila tidak dilakukan pengamatan
lapangan sebelumnya dan tidak adanya informasi tentang waktu tanam karena ketiga fase tersebut kenampakannya pada citra tidak konsisten dan hampir
seragam. Ketiga fase sawah baru tanam, sawah vegetatif dan sawah siap tanam
tersebut dapat dikelompokkan menjadi sawah bervegetasi.
Keterangan: skala 1:75000
Gambar 17 Fase kenampakan sawah a diolahdigenangi air, b baru tanam, c vegetatif dan d siap panen.
a b
c d
Berdasarkan analisis visual terhadap citra ALOS PALSAR resolusi 50 m dapat disimpulkan bahwa klasifikasi tutupan lahan secara visual pada daerah
penelitian menghasilkan 9 kelas tutupan lahan yaitu badan air, hutan tanaman sedang-tua, hutan tanaman muda, kebun campuran, perkebunan karet sedang-tua,
perkebunan karet muda, pemukiman, sawah diolahdigenangi air dan sawah bervegetasi dengan ciri-ciri elemen interpretasi dapat dilihat pada Tabel 5.
Informasi tambahan sangat diperlukan dalam penafsiran citra khususnya pada kelas tutupan lahan yang memiliki tampilan yang sama secara visual dan
sulit dibedakan. Informasi tambahan tersebut dapat berupa peta jaringan jalan, peta jaringan sungai, informasi ketinggian tempat, serta peta sebaran dan kelas
umur hutan tanaman.
Tabel 5 Klasifikasi tutupan lahan berdasarkan elemen interpretasi citra ALOS PALSAR resolusi 50 m HH-HV-HHHV
No. Tutupan Lahan
Warna Tone Bentuk Ukuran
Tekstur Pola
Site Asosiasi
1. Badan air
Biru kehitaman Gelap
Tidak teratur Kecil-besar
Halus Tidak teratur
- -
2. Hutan tanaman sedang-
tua Kuning kehijauan
Terang Tidak teratur
Besar Halus
Teratur mengelompok Datar-
bergelombang -
3. Hutan tanaman muda
Biru bercampur pink
Gelap Tidak teratur Kecil-besar Halus Teratur
mengelompok Datar-
bergelombang -
4. Kebun campuran
Hijau tua
bercampur kuning Gelap
Tidak teratur Kecil-Besar
Kasar Tidak teratur
Datar- bergelombang
Aksesibilitas mudah
5. Perkebunan karet
sedang-tua Kuning kehijauan
Terang Teratur
segiempat Besar Halus
Teratur mengelompok Datar-
bergelombang Aksesibilitas
mudah 6. Perkebunan
karet muda Biru Gelap
Teratur segiempat
Kecil-besar Halus Teratur mengelompok
Datar- bergelombang
Aksesibilitas mudah
7. Pemukiman Mosaik
pink, kuning, putih, hijau
Terang Teratur Kecil-besar Halus
Tidak teratur
mengelompok Datar Aksesibilitas
mudah 8. Sawah
diolahdigenangi air Biru Terang
Kotak-kotak Kecil-besar
Halus Teratur
mengelompok- tersebar
Datar Aksesibilitas mudah
9. Sawah bervegetasi
Biru keunguan bercampur pink
Terang Kotak-kotak Kecil-besar Halus Teratur mengelompok-
tersebar Datar Aksesibilitas
mudah
49
5.4 Analisis Akurasi Klasifikasi dan Separabilitas