Analisis Pendapatan Usahatani ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI

6 6 Berdasarkan Tabel 18 dan Tabel 19 diketahui bahwa biaya tenaga kerja luar keluarga merupakan komponen biaya terbesar dalam melakukan usahatani padi oleh petani responden. Dalam komponen biaya tenaga kerja luar keluarga biaya pemanenan merupakan biaya terbesar yang harus dikeluarkan untuk membayar biaya tenaga kerja. Dapat diketahui pula bahwa penggunaan pupuk anorganik oleh petani responden baik yang sudah memanfaatkan SRG dan yang belum memanfaatkannya melebihi batas anjuran yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Komponen biaya tunai yang berbeda dari petani responden yang sudah memanfaatkan SRG adalah biaya pembayaran bunga bank atas pinjaman yang diberikan kepada petani dan juga biaya sewa gudang untuk menitipkan barang petani tersebut. Hal ini menyebabkan total biaya rata-rata usahatani padi petani SRG lebih besar daripada petani konvensional, yaitu Rp 9.117.855,62 untuk petani SRG dan Rp 8.302.280.82 untuk petani konvensional.

6.4. Analisis Pendapatan Usahatani

Analisis pendapatan usahatani padi menggunakan pendekatan perhitungan penerimaan dan biaya usahatani per hektar per musim tanam. Hal ini dilakukan karena tanaman padi di Desa Mangunjaya hanya diproduksi sebanyak dua kali dalam satu tahun, yaitu pada periode tanam Januari - April dan Juni - Oktober. Periode produksi padi tertinggi pada bulan Januari - April yaitu pada saat musim hujan Wawancara petani, 2011. Pada penelitian ini analisis usahatani dilakukan terhadap 29 orang petani responden yang masih menggunakan metode penjualan konvensional atau penjualan secara langsung kepada pembeli dan empat orang petani yang sudah memanfaatkan SRG dalam penjualan hasil usahataninya. Analisis yang digunakan untuk menghitung pendapatan usahatani mengacu pada konsep pendapatan atas biaya yang dikeluarkan yaitu biaya tunai dan biaya total. Biaya tunai adalah seluruh biaya yang dikeluarkan dalam bentuk tunai untuk melakukan kegiatan usahatani padi seperti biaya pembelian bibit, pupuk dan biaya tenaga kerja luar keluarga. Biaya total adalah biaya tunai ditambah dengan biaya diperhitungkan. Biaya diperhitungkan adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usahatani dalam bentuk tidak tunai seperti biaya tenaga kerja dalam keluarga. 6 7 Berdasarkan Tabel 20, pendapatan atas biaya tunai petani yang telah memanfaatkan SRG pada periode Januari-April 2011 adalah sebesar Rp 10.727.502,11per hektar dan pendapatan atas biaya total yang telah memanfaatkan SRG pada periode Januari-April 2011 adalah sebesar Rp 9.815.895,51. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pendapatan usahatani total atas biaya tunai dan atas biaya total lebih dari nol sehingga usahatani yang dilakukan petani responden yang telah memanfaatkan SRG di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya menguntungkan. Tabel 20. Perhitungan Penerimaan dan Pendapatan Rata-rata Usahatani Petani SRG di Desa Mangunjaya periode JanuriĀ±April 2011 Komponen Nilai Rp A. Penerimaan Tunai 18.516.541,13 B. Penerimaan Diperhitungkan 417.210 C. Total Penerimaan A+B 18.933.751,13 D. Biaya Tunai 8.206.249,02 E. Biaya Diperhitungkan 911.606,6 F. Total Biaya D+E 9.117.855,62 Pendapatan atas Biaya Tunai C-D 10.727.502,11 Pendapatan atas Biaya Total C-F 9.815.895,51 Pada tabel 21, pendapatan atas biaya tunai petani responden yang belum memanfaatkan SRG pada periode Januari-April 2011 adalah sebesar Rp 7.626.303,5 per hektar dan pendapatan atas biaya total petani responen yang belum memanfaatkan SRG pada periode Januari-April 2011 adalah sebesar Rp 6.864.010,22. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pendapatan usahatani total atas biaya tunai dan atas biaya total lebih dari nol sehingga usahatani yang dilakukan petani responden yang belum memanfaatkan SRG di Gapoktan Jaya Tani Desa Mangunjaya menguntungkan. 6 8 Tabel 21. Perhitungan Penerimaan dan Pendapatan Rata-rata Usahatani Petani yang Belum Memanfaatkan Sistem Resi Gudang di Desa Mangunjaya Periode JanuariĀ±April 2011 Komponen Nilai Rp A. Penerimaan Tunai 14.852.477,54 B. Penerimaan Diperhitungkan 313.813,5 C. Total Penerimaan A+B 15.166.291,04 D. Biaya Tunai 7.539.987,545 E. Biaya Diperhitungkan 762.293,28 F. Total Biaya D+E 8.302.280.82 Pendapatan atas Biaya Tunai C-D 7.626.303,5 Pendapatan atas Biaya Total C-F 6.864.010,22 Berdasarkan tabel 20 dan tabel 21 diketahui bahwa pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total yang diterima oleh petani yang telah memanfaatkan SRG lebih besar daripada pendapatan atas biaya total petani yang belum memanfaatkan SRG. Rendahnya pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang diperoleh petani konvensional karena harga yang diterima lebih rendah dibandingkan petani yang memanfaatkan SRG. Dapat disimpulkan pula bahwa usahatani padi dengan memanfaatkan SRG lebih menguntungkan dibandingkan dengan yang tidak memanfaatkan SRG.

6.5. Analisis RC Rasio