VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6. 1 Karakteristik Umum Konsumen
Karakteristik umum konsumen yang diambil dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran per bulan. Penelitian
terhadap karakteristik konsumen diperlukan untuk menganalisis gambaran umum dari konsumen daging kelinci di Kota Bogor. Adapun jumlah responden pada
penelitian ini berjumlah 50 orang yang merupakan warga Kota Bogor yang pernah mengonsumsi daging kelinci. Berdasarkan kuesioner yang disebar, maka
didapatkan data karakterisitik konsumen berdasarkan masing-masing kategori sebagai berikut:
6.1.1 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Usia
Usia sebagai karakteristik demografi konsumen memiliki pengaruh terhadap cara berperilaku, bertindak, dan berpikir konsumen. Berdasarkan
tingkatan karir Khasali 2003 yang diacu dalam Amalia 2009 konsumen dapat dibagi menjadi beberapa rentang usia, antara lain antara 17 hingga 23 tahun, 24
hingga 30 tahun, 31 hingga 40 tahun, 41 hingga 50 tahun, 51 hingga 65 tahun, dan 65 tahun ke atas. Berdasarkan tabulasi dan perhitungan tabel maka di dapatkan
hasil seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10.
Tabel 10.
Karakteristik Konsumen Daging Kelinci di Kota Bogor Berdasarkan Variabel Usia
Usia Frekuensi Persentase
17-23 tahun 11
22 24-30 tahun
11 22
31-40 tahun 13
26 41-50 tahun
10 20
51-65 tahun 5
10
Total 50 100
Dari hasil pengolahan data didapatkan mayoritas konsumen daging kelinci yang berada di Kota Bogor berada pada rentang usia 31-40 tahun yaitu sebanyak
26 persen. Hal ini dikarenakan pada rentang usia tersebut konsumen berada pada masa produktif. Menurut Papilia dan Olds 1986 rentang usia 20-40 tahun
merupakan masa paling produktif dalam siklus hidup manusia. Sehingga mobilitas dan pencarian informasi pun lebih tinggi. Sedangkan jumlah konsumen yang
paling sedikit berdasarkan usia berada pada rentang usia 51-65 tahun atau yang sering disebut sebagai usia emas, yaitu sebanyak 10 persen. Hal ini dikarenakan
untuk rentang usia tersebut, kemampuan fisik seseorang sudah sangat menurun, sehingga untuk pencarian lokasi penjualan akan terasa sangat menyulitkan. Selain
itu kapasitas dan kemampuan pencernaan pun semakin menurun sehingga tingkat konsumsi daging akan berkurang.
6.1.2 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Jenis Kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan produk yang dikonsumsinya. Berdasarkan pengolahan data, maka
komposisi konsumen berdasarkan jenis kelamin bisa dilihat pada Tabel 11 berikut:
Tabel 11.
Karakteristik Konsumen Daging Kelinci di Kota Bogor Berdasarkan Variabel Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase Perempuan 28
56 Laki-laki 22
44
Total
50 100 Berdasarkan variabel jenis kelamin, konsumen daging kelinci di Kota
Bogor didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 56 persen. Hal ini dikarenakan adanya keunggulan daging kelinci yang rendah kolesterol sehingga baik untuk
dijadikan menu diet sehingga perempuan lebih banyak yang mengonsumsi daging kelinci. Sedangkan untuk responden pria jumlahnya tidak terlalu berbeda
signifikan dari responden wanita yaitu sebesar 44 persen.
6.1.3 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan