Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Pekerjaan

paling sedikit berdasarkan usia berada pada rentang usia 51-65 tahun atau yang sering disebut sebagai usia emas, yaitu sebanyak 10 persen. Hal ini dikarenakan untuk rentang usia tersebut, kemampuan fisik seseorang sudah sangat menurun, sehingga untuk pencarian lokasi penjualan akan terasa sangat menyulitkan. Selain itu kapasitas dan kemampuan pencernaan pun semakin menurun sehingga tingkat konsumsi daging akan berkurang.

6.1.2 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Jenis Kelamin

Perbedaan jenis kelamin akan mempengaruhi konsumen dalam menentukan produk yang dikonsumsinya. Berdasarkan pengolahan data, maka komposisi konsumen berdasarkan jenis kelamin bisa dilihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11. Karakteristik Konsumen Daging Kelinci di Kota Bogor Berdasarkan Variabel Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase Perempuan 28 56 Laki-laki 22 44 Total 50 100 Berdasarkan variabel jenis kelamin, konsumen daging kelinci di Kota Bogor didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 56 persen. Hal ini dikarenakan adanya keunggulan daging kelinci yang rendah kolesterol sehingga baik untuk dijadikan menu diet sehingga perempuan lebih banyak yang mengonsumsi daging kelinci. Sedangkan untuk responden pria jumlahnya tidak terlalu berbeda signifikan dari responden wanita yaitu sebesar 44 persen.

6.1.3 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan akan terkait dengan banyaknya informasi dan pada akhirnya menentukan keputusan seseorang dalam melakukan pembelian. Sebagian besar konsumen daging kelinci di Kota Bogor memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 12 berikut: Tabel 12. Karakteristik Konsumen Daging Kelinci di Kota Bogor Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase SD 2 4 SMA 15 30 Diploma 8 16 Sarjana 23 46 Pasca Sarjana 2 4 Berdasarkan data tersebut mayoritas konsumen daging kelinci di Kota Bogor memiliki tingkat pendidikan yang tinggi di atas SMA, yaitu 66 persen yang didominasi oleh lulusan sarjana. Hal ini dikarenakan semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka tingkat kesadaran terhadap nilai gizi dari suatu makanan akan semakin tinggi pula. Menurut Sumarwan 2003, semakin tinggi tingkat pendidikannya maka konsumen akan semakin responsif dalam mengolah informasi. Daging kelinci sendiri memiliki daya tarik dalam hal kandungan protein yang tinggi namun rendah lemak. Hal ini tentunya menjadi salah satu pertimbangan konsumen yang mengonsumsi daging kelinci karena nilai gizinya yang sangat baik untuk kesehatan.

6.1.4 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Pekerjaan

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi jenis pekerjaan seseorang. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan suatu pekerjaan, tingkat pendidikan menjadi salah satu ukuran pertimbangan. Adapun jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan seseorang dan kemudian mempengaruhi pola konsumsi dan proses keputusan seseorang. Sebaran variabel pekerjaan konsumen daging kelinci dapat dilihat pada Tabel 13 berikut: Tabel 13. Karakteristik Konsumen Daging Kelinci di Kota Bogor Berdasarkan Variabel Pekerjaan Status Pekerjaan Frekuensi Persentase a Non Pegawai Buruh Ibu Rumah Tangga Pelajar 5 9 6 10 18 12 Total Non Pegawai 20 40 b Pegawai Pegawai Swasta Pegawai Negeri Profesional Wiraswasta 13 10 2 5 26 20 4 10 Total Pegawai 30 60 Total 50 100 Konsumen daging kelinci di Kota Bogor sebagian besar termasuk dalam golongan pegawai atau memiliki pekerjaan yang tetap, yaitu sebesar 60 persen di mana 43,3 persen komposisi tersebut diisi oleh pegawai swasta. Hal ini dikarenakan tingkat pendapatan pegawai swasta cenderung lebih tinggi, sehingga lebih mudah dalam melakukan pembelian daging kelinci yang harganya relatif lebih mahal dibandingkan daging yang lain. Untuk persentase konsumen yang termasuk dalam non pegawai tidak memiliki pekerjaan tetap sebesar 40 persen yang di dominasi oleh ibu rumah tangga yaitu sebesar 45 persen dari komposisi tersebut. Responden dengan profesi sebagai ibu rumah tangga memiliki porsi yang cukup tinggi dalam komposisi non pegawai dikarenakan mereka memiliki peran sebagai figur yang menentukan keputusan pembelian dan turut dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Selain itu konsumen dengan profesi ibu rumah tangga itu sendiri 77,7 persen berada pada rentang usia di atas 40 tahun dan sisanya masih di bawah 40 tahun. Sehingga kebutuhan mereka akan konsumsi makanan yang sehat menjadi lebih tinggi. Dari Tabel 8 dapat disimpulkan bahwa konsumen daging kelinci di Kota Bogor adalah mereka yang memiliki pekerjaan tetap.

6.1.5 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Pengeluaran