VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan analisis hasil penelitian yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik konsumen konsumen daging kelinci yang ada di Kota Bogor dapat dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan
pengeluaran. Berdasarkan usia, mayoritas konsumen berada pada usia produktif, yaitu antara 31-40 tahun sedangkan jumlah yang paling sedikit
adalah pada kelompok usia 51-65 tahun. Konsumen tersebut mayoritas berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan tinggi yang
didominasi oleh sarjana. Adapun pekerjaan sebagian besar dari konsumen daging kelinci adalah pegawai swasta. Untuk tingkat pengeluaran,
sebagian besar konsumen berada pada kisaran antara Rp 1.620.000,00 hingga Rp 2.700.000,00.
2. Persepsi konsumen terhadap daging kelinci ditinjau dari beberapa aspek, antara lain aspek budaya, sosial, psikologis, dan bauran pemasaran. Untuk
aspek budaya, konsumen memberikan persepsi yang sangat baik ditinjau dari adat istiadat dan agama konsumen. Dari aspek sosial, konsumen
memberikan persepsi yang baik terhadap daging kelinci. Untuk aspek psikologis konsumen juga memberikan persepsi yang baik, hal ini berarti
masalah psikologis bagi konsumen yang mengkonsumsi daging kelinci, tidak terlalu berpengaruh. Sedangkan aspek bauran pemasaran
mendapatkan persepsi tidak baik dari konsumen, terutama dalam hal promosi. Untuk persepsi keseluruhan, konsumen memberikan persepsi
yang baik terhadap daging kelinci. 3. Variabel yang memiliki pengaruh nyata dalam pembentukan persepsi
konsumen terhadap daging kelinci ini adalah variabel jenis kelamin. Konsumen yang berjenis kelamin perempuan cenderung memberikan
persepsi yang baik terhadap daging kelinci 8,3 kali dibandingkan konsumen pria.
4. Untuk rekomendasi pengembangan usaha daging kelinci di Kota Bogor, pihak pemasar dapat menetapkan wanita sebagai target pasar. Selain itu,
perlu dilakukan beberapa perbaikan terkait bauran pemasaran, yaitu harga, tempat, dan promosi.
7.2 Saran