pemanfaatan tersebut, tidak didasarkan atas kajian teknis daya dukung perairan carrying capacity. Penebaran benih untuk kegiatan usaha perikanan ranching
maupun budidaya ikan KJA tanpa didasarkan atas kajian daya dukung, maka kemungkinan yang terjadi adalah over capacity atau under capacity yang akan
mengakibatkan terjadinya kerugian, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat nelayan.
Daya dukung
perairan berperan
dalam mempertahankan
potensi maksimum dari spesies atau populasi dalam kaitannya dengan sumber-sumber
pakan alami dan kualitas perairan FAO, 1992. Berdasarkan hal tersebut maka diperlukan kajian daya dukung perairan Waduk Malahayu untuk pengembangan
kegiatan perikanan ranching maupun pemanfaatan budidaya ikan KJA. Pemanfaatan sebagian perairan waduk untuk kegiatan perikanan budidaya KJA,
agar perikanan ranching
di perairan umum mendapat tambahan pakan dari limpasan pakan komersial KJA yang memiliki kandungan protein tinggi,
sehingga pertumbuhan optimum ikan dapat dicapai dan pengelolaan usaha perikanan dapat berkelanjutan. Pertumbuhan ikan yang optimum dapat
meningkatkan hasil produksi sehingga masyarakat nelayan Nila Jaya di Waduk Malahayu akan sejahtera.
1.2. Perumusan Masalah
Pengembangan usaha perikanan yang optimal dan berkelanjutan dapat tercapai jika memperhatikan beberapa aspek, yaitu; 1 mempertahankan
ketersediaan stok perikanan di perairan, 2 mempertahankan kelestarian dan kualitas lingkungan 3 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan
tersebut, 4 meningkatkan keterpaduan dan unity pembangunan masyarakat di sekitar kawasan dan menetapkan zona pengembangannya.
Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes dan masyarakat nelayan Nila Jaya, telah mengarahkan
pengembangan Waduk Malahayu dalam bentuk usaha perikanan tangkap pola ranching. Pada tahun 2007 melalui SK Bupati No.523177
memberikan ijin 10 pemanfaatan Waduk Malahayu untuk budidaya ikan
KJA. Dengan lahirnya SK tersebut tentu memberi konsekuensi pada pengelolaan yang terpadu dan terencana dalam pemanfaatan perairan waduk untuk perikanan
ranching dan KJA. Keterpaduan ini dapat terlihat dengan adanya dukungan
Pemerintah Daerah dalam memberikan sumbangan pengadaan beberapa sarana dan prasarana; balai pembenihan, balai pertemuan, peralatan penangkapan, agar
masyarakat nelayan dapat meningkatkan kesejahteraan. Kondisi saat ini setiap tahun, dari tahun 2001-2008 Waduk Malahayu
mendapat bantuan benih ikan nila Oreochrromis niloticus. Penebaran dengan jumlah rata-rata 800 000 benih untuk perikanan ranching yang disumbangkan
oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Brebes, Pemerintah Provinsi dan hasil
swadaya kelompok nelayan Nila Jaya. Hasil panen sampai saat ini, diduga belum dapat mensejahterakan masyakat nelayan, karena hasil tangkapan rata-rata
berukuran kecil 125 grekor dengan jumlah hasil tangkapan setiap nelayan untuk dijual rata-rata 3 kghari.
Kegiatan Penebaran benih stocking yang telah dikembangkan setiap tahun hingga saat ini, tidak mengacu pada standar dan kriteria teknis kapasitas
daya dukung perairan waduk, untuk mentolelir hasil produksi carrying capacity. Benih
yang ditebarkan
menggunakan pendekatan
perkiraan, sehingga
kemungkinan terjadi adalah over capacity atau under capacity. Penebaran benih terlampaui sedikit akan mempengaruhi jumlah hasil tangkapan. demikian pula
jumlah benih terlampau banyak dan tidak sesuai kapasitas perairan akan mengalami kerugian kematian benih karena ketersediaan pakan alami, dan
produktivitas perairan. Upaya agar ikan di perairan umum ranching dapat tumbuh optimum
sesuai target adalah dikembangkan pula usaha perikanan budidaya ikan sistim KJA, agar terjadi input pakan komersial yang terbuang cukup tinggi, keluar
dari jaring apung sehingga ikan di perairan umum mendapat tambahan protein. Pengelolaan area perairan Waduk Malahayu untuk kedua kegiatan usaha
pengembangan perikanan pola ranching dan pemanfaatan budidaya KJA,
dibutuhkan peran Pemerintah Daerah bersama masyarakat nelayan Nila Jaya dalam menata pemanfaatan area perairan, yang didasarkan atas kajian
daya dukung perairan carrying capacity, sehingga tercipta lingkungan pengelolaan
perairan yang seimbang dan berkelanjutan.
Berdasarkan hal tersebut, maka penting diperlukan suatu penelitian tentang kajian daya dukung perairan, dalam
pengembangan kegiatan usaha perikanan ranching dan pemanfaatan budidaya KJA di perairan Waduk Malahayu.
Bio ekologi
Potensi Waduk Budidaya
KJA
Pemanfaatan Daya
dukung ? Pengeloaan
perairan Fisika, kimia
Kondisifisik, kedalaman,
volume air,
luas area
permukaan peraiaran, debit air
,outflow, inflow
Ranching
Unsur Hara ?
fulshingreat.
Input proses
output
Gambar 1. Diagram pendekatan permasalahan kajian daya dukung peraiaran bagi pengelolaan Waduk Malahayu.
1.3. Tujuan Penelitian