Nitrogen Total Faktor Kimia Perairan 1. pH

fitoplankton Lytras, 2007. Unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen, melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut Ortofosfat dan polifosfat dan senyawa organik yang berupa partikulat Effendi, 2003. Total P adalah salah satu nutrien yang penting untuk mengetahui mengenai eutrofikasi . Fosfor sering digunakan sebagai kunci untuk menjelaskan kualitas algae yang ada di danau. Soegiarto dan Birowo, 1976 menyatakan kandungan fosfat pada lapisan permukaan lebih rendah daripada lapisan bawahnya, sehingga kandungan fosfat yang tinggi di lapisan permukaan dapat dipakai sebagai indikasi terjadinya proses penaikan masa air. Fosfor merupakan unsur esensial bagi pembentukan protein dan metabolisme sel organisme dan fosfor terdapat dalam bentuk senyawa orthofosfat P0 430 , metafosfat P3O9 30 dan polifosfat PiO 430 serta dalam bentuk organik Wardoyo, 1982. Kandungan fosfat yang optimal bagi pertumbuhan fitoplankton berada pada kisaran 0,27-5,51 ppm Bruno et al.1979 dalam Widjaja et al.1994. Fosfat mempengaruhi komposisi fitoplankton, pada perairan yang memiliki nilai fosfat rendah 0,00-0,02 ppm akan dijumpai dominasi diatom terhadap fitoplankton yang lain, dan pada perairan dengan nilai fosfat sedang 0,02-0,05 ppm akan banyak dijumpai jenis Cholorohyceae, sedangkan pada perairan dengan nilai fosfat tinggi 0,10 ppm akan didominasi oleh Cyanophiceae Moyle 1946 dalam Kaswadji, 1976. Menurut Hans W., Paerl et al. 2010 Ledakan Cyanobacterial Microcystis mencerminkan ekosistem perairan tawar terjadi eutrofikasi, karena perairan telah menunjukan peningkatan N P berlebihan. Upaya yang dilakukan dalam manajemen tradisional adalah mengontrol terjadinya ledakan dengan cara pengurangan input Phospor.

2.10.4. Nitrogen Total

Nitrogen dan senyawa tersebar secara luas di biosfer. Lapisan atmosfer bumi mengandung sekitar 78 gas nitrogen. Bebatuan juga mengandung nitrogen. Pada tumbuhan dan hewan, senyawa nitrogen ditemukan sebagai penyusun protein dan klorofil. Efendi, 2003. Total nitrogen adalah penjumlahan dari nitrogen anorganik berupa NO3-N, N0 2 -N, NH 3 -N yang bersifat terlarut dan nitrogen organik yang berupa partikulat, dan tidak larut dalam air Makereth et al, 1989. Nitrogen organik adalah bentuk nitrogen yang terikat pada senyawa organik terutama nitrogen bervalensi tiga, biasanya berupa partikulat yang tidak larut dalam air. Nitrogen organik mencakup protein, polipeptida, asam amino, urea, dan senyawa lainnya. Nitrogen adalah nutrisi utama yang mempengaruhi produktivitas perairan, Nitrogen terdapat dalam perairan danau dalam bentuk nitrat dan ammonia. Konsentrasi kedua bentuk nitrogen tergantung pada satratifikasi dan aktifitas biologis dalam kolom air. Lytras, 2007. Nitrogen yang terdapat di perairan tawar ditemukan dalam berbagai bentuk diantaranya molekul N 2 terlarut, asam amino, ammonia NH 3 , amonium NH 44 , nitrit NO 2 , dan nitrat NO 3 . Sumber nitrogen alami berasal dari air hujan presipitasi, fiksasi nitrogen dari air dan sedimen, dan limpasan dari daratan dan air tanah Wetzel, 1983. Goldman Horne, 1983 menyatakan bahwa nitrogen dapat berasal dari limbah pertanian, pemukiman, dan limbah industri. Nitrogen di perairan dapat berupa nitrogen anorganik dan organik. Nitrogen anorganik terdiri atas amonia NH 3 , amonium NH 4 K , nitrit N0 2 , nitrat N0 3 , dan molekul nitrogen N 2 dalam bentuk gas. Nitrogen organik berupa protein, asam amino, dan urea. Sumber nitrogen organik di perairan berasal dari proses pembusukan makhluk hidup yang telah mati, karena protein dan polipeptida terdapat pada semua makhluk hidup sedangkan sumber antropogenik akibat aktivitas manusia adalah limbah industri dan limpasan dari daerah pertanian, kegiatan perikanan, dan limbah domestik Effendi, 2003. Nitrogen ditemukan melimpah dalam bentuk gas di atmosfer, namun tidak dapat digunakan secara langsung oleh organisme karena memerlukan energj yang besar untuk memecah ikatan rangkap tiga gas nitrogen. Di perairan nitrogen ditemukan dalam dua bentuk yaitu; nitrogen terlarut disolved dan tidak terlarut particulate dan keduanya tidak dapat langsung digunakan oleh organisme yang lebih tinggi, melainkan harus ditransformasikan terlebih dahulu oleh bakteri dan jamur Goldman dan Horne, 1983. Effendi, 2003 menjelaskan Bentuk-bentuk nitrogen tersebut mengalami transformasi sebagai bagian dari siklus nitrogen yaitu: a. Asimilasi nitrogen anorganik ammonia dan nitrat oleh tumbuhan dan mikroorganisme untuk membentuk nitrogen organik, misalnya asam amino dan protein. Proses ini terutama dilakukan oleh bakteri autotrof dan tumbuhan; b. Fiksasi gas nitrogen menjadi amonia dan nitrogen organik oleh mikroorganisme. Fiksasi gas nitrogen secara langsung dapat dilakukan oleh beberapa jenis algae Cyanophyta blue-green algae dan bakteri; c. Nitrifikasi, yaitu oksidasi amonia menjadi nitrat dan nitrat. Proses oksidasi ini dilakukan oleh bakteri aerob. Nitrifikasi berjalan secara optimum pada pH 8 dan pH 7 berkurang secara nyata. Bakteri nitrifikasi bersifat mesofilik, menyukai suhu 30°C. d. Amomfikasi nitrogen organik untuk menghasilkan amonia selama proses dekomposisi bahan organik. Proses ini banyak dilakukan oleh mikroba dan jamur. Autolisis pecahnya sel dan ekskresi amonia oleh zooplankton dan ikan juga berperan sebagai pemasok amonia. e. Denitrifikasi, yaitu reduksi nitrat menjadi nitrit, dinitrogen oksida N 2 O, dan molekul nitrogen N 2 . Proses reduksi nitrat berjalan optimum pada kondisi anoksik tak ada oksigen. Proses ini juga melibatkan bakteri dan jamur. Dinitrogen oksida adalah produk utama dari denitrifikasi pada perairan dengan kadar oksigen sangat rendah, sedangkan molekul nitrogen adalah produk utama dari proses denitrifikai pada perairan dengan kondisi anaerob. Transformasi nitrogen yang tidak melibatkan faktor biologi adalah volauisasi, penyerapan, dan pengendapan sedimentasi. Sumber utama nitrogen antropogenik di kegiatan domestik Nitrogen harus mengalami fiksasi terlebih dahulu menjadi NH 3 , NH 4 , dan NO 3 baru bisa dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan. Proses ini akan meningkat pada danau yang telah mengalami eutrofikasi Goldman Horne, 1983. Fiksasi nitrogen berdasarkan kedalaman mirip dengan proses fotosintesis. Pada intensistas cahaya matahari yang tinggi proses fiksasi akan terhambat pada permukaan, dan menjadi maksimum pada kedalaman tertentu dan menurun drastis secara ekponensial dengan bertambahnya kedalaman. Fiksasi nitrogen berkorelasi positif dengan konsentrasi bahan organik terlarut yang terdapat pada perairan Wetzel, 1983.Denitrifikasi tidak membebaskan danau atau waduk dari input N berlebihan. Hasil menunjukan perlu mengurangi nutrient yang masuk ke perairan baik N maupun P untuk mengendalikan eutrofikasi jangka panjang hypereutrofik Hans W. Paerl et al., 2010. 2.11. Faktor Biologi perairan 2.11.1. Produktivitas Primer