Kapasitas Asimilasi Daya Dukung Perairan. Estimasi Daya Dukung Perairan Tawar.

FAO, 1992. Dalam budidaya air tawar, daya dukung dipahami dan ditegakkan untuk perlindungan sumberdaya perairan sehingga hasil produksi maksimal dapat dicapai Buyukcapar et al. 2006. Perkiraan daya dukung untuk budidaya perairan tawar adalah masalah yang kompleks. Kompleksitas tersebut banyak berasal dari interaksi antara faktor fisik, kimia dan biologi di lingkungan budidaya Duarte et al. 2003. Daya dukung kualitas perairan yang meliputi fisika, kimia dan biologi dipengaruhi oleh aktifitas pertanian, pemukiman penduduk, pasar maupun industri yang berada disekitar aliran sungai. Odum 1993 menyatakan bahwa kegiatan manusia yang cenderung makin meningkat terutama di daerah aliran sungai memberikan dampak terhadap perubahan kualitas perairan disekitarnya. Kualitas air dapat dideteksi dengan berbagai cara, seperti dengan analisa fisika, kimia dan analisis biologi Hynes, 1978 dalam Rosenbreg, 1993. Perubahan lingkungan yang mempengaruhi daya dukung dapat menyebabkan kepunahan spesies ikan dalam pengelolaan perikanan yang berkelanjutan Akpalu, 2009.

2.5. Kapasitas Asimilasi Daya Dukung Perairan.

Konsep daya dukung lingkungan beserta ukuran-ukuran kuantitatifnya dimasing-masing lokasi danauwaduk menjadi sangat penting untuk diketahui. Ukuran mengetahui daya dukung dengan mengetahui beban limbah yang berada di dalam maupun yang masuk ke badan perairan budidaya. Limbah yang masuk ke dalam sistem budidaya dapat berasal dari perairan sekitarnya di samping sumbangan terbesar masukan dalam budidaya yang menghasilkan sisa pakan dan kotoran yang terlarut ke dalam perairan sekitarnya Boyd dan Lichtkoppler, 1979. Limbah tersebut akan diencerkan oleh perairan penerimanya dan akan diasimilasi didegradasi menjadi unsur hara oleh mikroba yang ada di perairan penerima. Kapasitas dan daya tampung perairan penerima limbah berbanding lurus dengan kualitas dan kuantitas perairan Widigdo et al. 2000. Limbah yang masuk ke dalam lingkungan budidaya dalam jumlah berlebihan akan menurunkan kualitas perairan dan dapat menghambat pertumbuhan ikan budidaya, kosentrasi limbah pada batas tertentu dapat menimbulkan kematian organisme. Untuk menghindari kondisi lingkungan yang tidak diinginkan tersebut, perlu diketahui kemampuan perairan di dalam menerima limbah tersebut sampai pada batas nilai ambang yang aman, artinya tidak mengganggu siklus produksi budidaya.

2.6. Estimasi Daya Dukung Perairan Tawar.

Estimasi daya dukung dalam budidaya perikanan tawar dengan media budidaya seperti di waduk atau danau jauh lebih mudah dan sederhana dibandingkan untuk perairan terbuka seperti di estuari atau teluk. Daya dukung lingkungan perairan sangat erat kaitannya dengan asimilasi dari lingkungan yang menggambarkan jumlah limbah yang dapat dibuang ke dalam lingkungan tanpa menyebabkan polusi. UNEP, 1993. Kesederhanaan formula dan perhitungan- perhitungan daya dukung perairan waduk atau danau karena disebabkan hidrologi yang mempengaruhi dinamika limbah budidaya tidaklah tinggi bahkan kerap dianggap stagnan Beveridge, 1987 Sistem budidaya yang memperhitungkan ukuran daya dukung lingkungan perairan tempat berlangsungnya kegiatan budidaya dalam menentukan skala usahaukuran unit usaha akan dapat menjamin kontinuitas hasil panen. Sistem budidaya model ini sering diperkenalkan sebagai sistem budidaya berkelanjutan Piper et al. 1982 dalam Ali, 2004.

2.7. Karakteristik Badan Air dan Kualitas Lingkungan Perairan.