Kesejahteraan Rakyat TINJAUAN PUSTAKA 1. Deskripsi Waduk Malahayu.

Keberadaan fitoplankton dapat dilihat berdasarkan kelimpahannya di perairan, yang dipengaruhi oleh parameter lingkungan perairan tersebut. Komposis dan kelimpahan fitoplankton akan berbeda di setiap lapisan kedalaman sebagai akibat dari perbedaan kondisi perairan pada masing-masing lapisan tersebut. Kelimpahan fitoplankton dalam suatu perairan sangat mpengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan yang meliputi faktor fisika, kimia, dan biologi, yakni suhu, kekeruhan, kecerahan, Ph, gas terlarut, unsur hara serta dipengaruhi pula oleh adanya interaksi dengan organisme lain. Proses eutrofikasi pada sistem perairan menyebabkan terjadinya perubahan komposisi jenis fitoplankton. Kondisi ini mengakibatkan dominasi dari jenis tertentu dan tumbuh secara berlebihan blooming. Blooming dapat menyebabkan komposisi fitoplankton berbeda di setiap kedalaman. Pada kondisi demikian fitoplankton yang terdapat pada masing- masing lapisan tersebut juga berbeda. Menurut Davis, 1955 pada suatu perairan pada lokasi tertentu sering didapat jumlah individu plankton yang berlimpah, sedangkan pada lokasi lainnya diperairan yang sama, jumlahnya sangat sedikit. Keadaan ini merupakan suatu petunjuk bahwa distribusi plankton di suatu perairan belum tentu homogen. Selajutnya dikatakan bahwa kelimpahan fitoplankton terbesar ada pada beberapa centi meter di bawah permukaan air.

2.12. Kesejahteraan Rakyat

Kesejahteraan adalah suatu ukuran tingkat kehidupan masyarakat yang layak di mana tingkat kesejahteraan tersebut menurut Badan Pusat Statistik BPS dapat diukur berdasarkan variabel pendapatan. Kegiatan-kegiatan yang mencakup berbagai upaya baik langsung maupun tidak langsung yang ditujukan untuk pengembangan sumberdaya manusia, perbaikan kualitas kehidupan, penyembuhan, dan pencegahan masalah-masalah sosial dipandang sebagai kegaiatan kesejahteraan sosial. Kebutuhan manusia pada dasarnya dibedakan menjadi dua aspek yaitu kebutuhan jasmaniah bersifat fisiologis untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, sehingga diperlukan makan, pakaian, tempat tinggal, pemeliharaan kesehatan dan istirahat yang cukup. Sedangkan aspek rohaniyah dipenuhi melalui pemenuhan rasa aman, ketentraman dan perlindungan baik hubungan antar manusia maupun dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dimensi kesejahteraan rakyat hanya dapat terlihat visible, jika dilihat dari aspek tertentu. Menurut BPS, 2000 indikator kesejahteraan rakyat diamati dari berbagai aspek spesifik yaitu kependudukan, kesehatan, pendidikan, kesejahteaan, ketenagakerjaan, konsumsi rumah tangga dan perumahan. Masyarakat dikategorikan miskin jika pengeluaran perkapita Rp.925.564 pengeluaran keluargabulan BPS, 2000. Dalam penelitian ini kesejahteraan rakyat difokuskan pada masyarakat nelayan tangkap nila jaya Waduk Malahayu. Berkembangnya kegiatan perikanan tangkap dan minawisata, pengembangan KJA di Waduk Malahayu diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena terjadi peningkatan pendapatan ekonomi karena terdapat variatif usaha tersebut. Tingkat kesejahteraan rumah tangga nelayan dapat diukur dari tingkat pendapatan yang dibandingkan dengan kebutuhan minimal untuk kebutuhan hidup layak. Selain aspek kesehatan, pendidikan, pendapatan dan kondisi perumahan, rasa aman merupakan kebutuahan manusia yang makin mendesak sejalan dengan kemajuan ekonomi. Menurut Badan Koordinasi Keluarga Nasional 1999 diacu dalam Sulaksmi 2007 menyebutkan bahwa keluarga sejahtera adalah: 1 Keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan anggota baik sandang, pangan dan papan, sosial maupun agama. 2 keluarga yang mempunyai penghasilan antara penghasilan dengan jumlah anggota keluarganya dan 3 keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan kesehatan anggota keluarga, kehidupan bersama dengan masyarakat sekitar, beribadah khusuk, disamping terpenuhinya kebutuhan pokoknya. Disamping indikator-indikator tersebut di atas, untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat nelayan juga dinyatakan dalam tingkat kemiskinan. Rumah tangga miskin ditentukan berdasarkan sejumlah variabel yang berkaitan dengan masalah kemiskinan yaitu sebagai berikut: 1. Kelompok ciri tempat tinggal: a. Luas lantai per kapitaanggota rumah tangga b. Jenis lantai c. Fasilitas jamban d. Fasilitas air bersih 2. Aspek Pangan makanan yaitu variasi konsumsi lauk pauk dalam seminggu 3. Aspek sandang yaitu kemampuan membeli pakaian minimal 1 stel setahun untuk setiap anggota rumah tangga 4. Kepemilikan aset yaitu ada tidaknya meja dan kursi tamu. Keberadaan Waduk Malahayu memberikan dampak baik langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat sekitarnya khususnya masyarakat nelayan tangkap yang berada di Desa Malahayu, Kecamatan Banjarejo Kabupaten Brebes. Untuk menganalisis kesejahteraan masyarakat nelayan tangkap Nila Jaya yang mengambil manfaat dengan keberadaan Waduk Malahayu, maka dilakukan survei untuk memperoleh data pendapatan nelayan tangkap setiap hari, bulan dan tahun.

3. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Waduk Malahayu, Jawa Tengah. Kegiatan penelitian meliputi dua macam kegiatan yakni kegiatan di lapangan pengambilan data primer dan sekunder dan kegiatan di laboratorium. Kegiatan di laboratorium berupa analisis kualitas air yang dilakukan di Laboratorium Pengujian Produktivitas dan Lingkungan Perairan Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Kegiatan di lapangan dilakukan selama 3 tiga bulan yaitu pada akhir Agustus sampai awal bulan November 2011.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah contoh air dan plankton yang diambil dari setiap stasiun pengamatan, air destilasi, dan bahan kimia baik untuk analisis kualitas air, maupun untuk keperluan pengawetan. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian adalah GPS Global Positioning System. Kemmerer water sampler, Secchi disk, botol sampel, cool box, peralatan analisis kimia di laboratorium, pH meter YSI 556, DO meter YSI 556, plankton net 35 milimikron. 3.3. Metode Penelitian 3.3.1. Penentuan Stasiun Lokasi pengambilan sampel terdiri atas 3 stasiun yang dianggap mewakili semua lokasi waduk sebagai berikut: outlet, kawasan penebaran benih , inlet. Tabel 3. Lokasi pengambilan sampel selama penelitian Stasiun Letak Astronomi BT LS 1. Outlet 108 48’29,9’’ 07 02’26,4’’ 2. ReservatDaerah penebaran benih 108 49’22,2’’ 07 02’14,9’’ 3. Inlet 108 49’08,6’’ 07 01’48,9’’