Untuk melihat adanya dominasi oleh spesies tertentu pada suatu populasi digunakan indeks dominasi Simpson yaitu :
Indeks dominasi berkisar antara 0-1, bila D mendekati 0 berarti dalam struktur komunitas biota tidak terdapat spesies yang secara ekstrim mendominasi
spesies lainnya dan bila D mendekati 1 berarti di dalam struktur komunitas yang sedang diamati dijumpai spesies yang mendominasi spesies lainnya Odum 1971.
Hubungan antara H’, E, dan D adalah apabila nilai indeks keanekaragaman H’ spesies tinggi berarti nilai keseragaman E rendah dan tidak ada spesies yang
mendominasi spesies lainnya rendah.
3.4.6. Analisis Klorofil-a
Contoh air diambil sebanyak 1 liter dan dimasukan ke dalam botol polietilen kapasitas 1 liter ditutup rapat dengan plastik hitam dan disimpan
dalam box ice bersuhu 2-4 derajat celsius untuk dianalisis di laboratorium. Konsentrasi klorofil-a diukur dengan menggunakan spektofotometer. Konsentrasi
klorofil –a dihitung dengan menggunakan persamaan menurut APHA 1989, sebagai berikut :
Dimana : V1 = Volume yang diekstrak Keterangan:
V2 = Volume sampel M
3
664b = Abs. pada 664 nm-abs.pada 750 nm, sebelum pengasaman
665a = Abs. pada 665 nm-abs.pada 750 nm,setelah pengasaman
I = Panjang kuvet cm.
3.4.7. Kandungan toleransi fosfat-total.
Kandungan fosfat-total, yang dapat ditolelir di peraiaran budidaya ikan KJA, dapat diketahui dengan menggunakan analisis hubungan klorofil-a, dengan
fosfat-total. Nilai klorofil-a yang digunakan pada stasus peraiaran eutrofik. Untuk mengetahui nilai fosfat-total yang dapat ditolelir di perairan nilai pf, nilai pf
digunakan dalam menentukan daya dukung perairan untuk kegiatan budidaya ikan sistem KJA, semakin besar fosfat-total yang ditolelir diperairan pf, maka
semakin besar daya dukung perairan. Nilai fosfat-total yang dapat ditolelir dalam perairan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Log klorofil a = -1,09
+ 1,46 Log Pt. Effendi, 2003.
3.4.8. Analisis Daya dukung perikanan ranching.
Daya dukung perikanan ranching, dapat diketahui dengan menggunkan pendekatan, analisis kandungan produktivitas primer di suatu perairan. Hasil
analisis, dapat diketahui kapasitas perairan untuk memprodukasi hasil tangkapan serta dapat diketahui jumlah benih yang layak ditebarkan. Perhitungan dengan
menggunakan pendekatan model Beveridge, 1984 . Data tentang produktivitas primer, diperoleh dari hasil monitoring
Produktivitas Primer di perairan Waduk Malahayu selama tiga kali pengambilan sampel di musim kemarau bulan agustus, bulan September dan bulan oktober
2011, dengan menggunakan metode botol gelap dan terang pada setiap stasiun satsiun outlet, satsiun penebaran benih dan satsiun inlet dengan tiga lapisan
perairan 0 m, 2 m dan 6 m. Hasilnya kita dapat menghitung produktivitas primer bruto tahunan annual gross primery production =
pp g Cm
2
th daerah yang akan digunakan.
Nilai tersebut kita konfersikan pp menjadi potensial panen ikan tahunan=
FY dengan menggunakan tabel konversi sesuai nilai persen yang telah ditetapkan untuk merubah karbon planktonik menjadi karbon ikan. Dalam hal ini
diasumsikan kandungan fish karbon = 10 berat basah ikan.
Tabel 4. Konversi Effisiensi pp dengan areal ikan yang dapat dipanen pada
perairan dengan produktivitas yang berbeda, Beveridge,1984.
PPgCm2th konfersi
Keareal ikan g ikan Cmt
Nilai
100 1000-1.500
1.500-2.000 1-1,2
1.2-1.5 1.5-2.1
2.000-2.500 2.500-3.000
3.000-3.500 3.500-4000
4.000-4.500 4.500
2.1-3.2 3.2-2.1
2.1-1.5 1.5-1.2
1.2-1.0 -1.0
2.5
1.5
3.4. 9. Analisis Daya Dukung Budidaya Ikan KJA