Kebutuhan Kota Selatpanjang Masih banyaknya lahan kosong milik negara yang belum dimanfaatkan

kepentingan pembangunan. Saat ini banyak lahan kosong milik pemerintah daerah yang tidak dimanfaatkan. Lahan-lahan tersebut hanya digunakan oleh masyarakat sebagai lapangan bola atau masih berupa semak belukar. Penyerobotan lahan juga dikhawatirkan terjadi jika pemanfaatan lahan tidak segera dilakukan oleh pemerintah.

5.4.2 Kebutuhan Kota Selatpanjang

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, dapat diketahui kebutuhan Kota Selatpanjang akan hutan kota. Lokasi hutan kota nantinya diharapkan dapat mengatasi berbagai permasalahan kota tersebut. Kebutuhan kota selatpanjang yaitu: a. Sarana dan lokasi untuk rekreasi hutan kota rekreasi Kota Selatpanjang belum memiliki sarana rekreasi yang dikembangkan khusus untuk rekreasi masyarakat. Sarana olahraga juga belum ditetapkan oleh pemerintah dan belum dibangun secara lengkap. Pembangunan salah satu stadion terbengkalai dan tidak dilanjutkan. Hal tersebut menyebabkan masyarakat kota selatpanjang sangat membutuhkan sarana rekreasi dan olahraga terlihat dari pemuda dan anak-anak yang melakukan lari pagi serta sepakbola setiap harinya. Lokasi yang cocok untuk dikembangkan sebagai sarana rekreasi yaitu Hutan mangrove Jalan Pemuda Setia. Lokasi yang dapat dibangun sebagai hutan kota sekaligus sarana olahraga yaitu Stadion Dorak, dan gedung gerakan pramuka. b. Kawasan pelestarian keanekaragaman hayati hutan kota tipe pelestarian keanekaragaman hayati Kota Selatpanjang memiliki beberapa satwa yang dapat dijumpai dengan mudah seperti elang bondol, biawak air, dan makaka. Kota Selatpanjang belum memiliki kawasan pelestarian plasma nutfah yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kawasan pelestarian plasma nutfah perlu dibangun di kota ini sebagai habitat bagi satwa-satwa dan tumbuhan agar keberadaannya tidak terganggu oleh aktivitas kota Selatpanjang. Hutan kota tipe pelestarian plasma nutfah juga dapat dijadikan sarana pendidikan dan penelitian. Kawasan yang cocok dijadikan kawasan hutan kota tipe pelestarian plasma nutfah yaitu Hutan mangrove sempadan sungai Suir dan lahan terbuka kosong Jalan Rintis. Hutan mangrove sempadan Sungai Suir sebagai tempat pelestarian satwa dan tumbuhan yang hidup di ekosistem mangrove sedangkan lahan terbuka kosong Jalan Rintis digunakan sebagai pelestarian satwa dan tumbuhan yang hidup di ekosistem gambut, hutan dataran rendah maupun hutan pantai. c. Kawasan perlindungan di tepi pantai dan sungai hutan kota tipe perlindungan Kerusakan hutan bakau akan berlanjut pada berkurangnya hasil pencaharian penduduk di sektor perikanan. Bakau sebagai habitat berbagai jenis ikan, udang, kepiting dan hewan laut lainnya menjadikan jenis habitat ini harus dijaga dengan baik agar kehidupan hewan laut tersebut terjaga. Masyarakat terkadang kurang menyadari pentingnya hutan bakau. Hutan bakau memberikan banyak keuntungan termasuk menjaga daratan dari gempuran abrasi air laut, mencegah intruisi air laut dan sebagai pelindung dari berbagai bencana seperti tsunami, angin kencang, badai, dan gelombang pasang. Selain itu, hutan bakau juga menambah estetika daerah pesisir dan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. d. Penataan bangunan dan jalan sehingga estetika kota terbentuk dan menarik pengunjung hutan kota tipe pemukiman dan pengamanan Kota Selatpanjang memiliki beberapa ruas jalan utama. Jalan yang paling strategis untuk dibangun hutan kota bentuk jalur yaitu di tepi Jalan Dorak dan Banglas. Jalan tersebut merupakan jalan perkantoran dan menghubungkan lokasi pasar dengan pelabuhan baru yang akan dibangun. Jalan tersebut cocok untuk ditanami pepohonan yang memiliki nilai estetika dan menjadi ciri khas kota Selatpanjang. Jalan ini berpotensi dilewati pengunjung yang berkunjung ke kota Selatpanjang, karena terdapat perkantoran bupati dan kantor lembaga adat serta terhubung langsung ke pelabuhan sehingga hutan kota ini dapat menambah ketertarikan pengunjung untuk kembali berkunjung ke kota ini. Beberapa bangunan pemerintahan seperti kantor bupati dan rumah adat melayu masih terlihat dipenuhi semak belukar dan sebagian lainnya gersang. Kondisi tersebut kurang baik dari segi estetika bangunan. Perkantoran tersebut perlu ditanami berbagai jenis pepohonan selain untuk menambah estetika bangunan, dapat pula dijadikan sarana pelestarian plasma nutfah kota Selatpanjang melihat cukup luasnya lahan kosong di sekitar kantor bupati dan rumah adat melayu. Kota Selatpanjang memiliki lokasi pasar, perkantoran, dan pemukiman yang relatif kurang padat dibandingkan kota-kota di sekitarnya seperti Pekanbaru, Dumai, atau Kota Siak. Kota Selatpanjang masih memiliki kondisi lingkungan yang belum terlalu tercemar meskipun ditemui beberapa kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan yang dapat ditemui yaitu berupa pembuangan sampah sembarangan di beberapa tempat ekosistem mangrove. e. Penangkal polusi hutan kota tipe industri Asap pabrik dihasilkan oleh PLTD yang terdapat di Jalan Gelora untuk memenuhi kebutuhan listrik Kota Selatpanjang dan sekitarnya sehingga perlu dibangun hutan kota tipe kawasan industri di Lapangan Gelora.

5.5 Lokasi Hutan Kota dan Persentase Luasannya