Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa jumlah luasan hutan kota mencapai 457,24 ha atau setara dengan 10,06 dari luas wilayah Kota Selatpanjang.
Luasan tersebut telah mencapai kriteria PP Nomor 63 Tahun 2002 yaitu luas hutan kota seluas minimal 10 dari luas wilayah kota. Luasan hutan kota 10 tersebut
bukan merupakan luasan ideal bagi suatu kota, namun untuk Kota Selatpanjang luasan tersebut telah cukup untuk memenuhi kota akan kebutuhan hutannya.
5.6 Tipe dan Bentuk Hutan Kota Selatpanjang
Menurut Hermawan dkk. 2008, penentuan tipe dan bentuk hutan kota disusun dengan mempertimbangkan kondisi biofisik kawasan, kondisi sosial
ekonomi masyarakat, kondisi sarana dan prasarana, kepentingan serta kebutuhan pengembangan wilayah secara umum pada masa yang akan datang. Menurut
Fakultas Kehutanan IPB 1987, tipe hutan kota ditentukan berdasarkan pada obyek yang dilindungi, hasil yang ingin dicapai dari obyek tersebut, atau lokasi
yang dibuat untuk tujuan tertentu. Pertimbangan kondisi biofisik, kondisi sosial ekonomi masyarakat, kondisi
sarana dan prasarana, kepentingan serta kebutuhan pengembangan wilayah secara umum pada masa yang akan datang terangkum dalam kolom tabel kondisi dan
potensi lokasi. Tipe dan bentuk hutan kota dari lokasi yang telah direkomendasikan disajikan dalam Tabel 9.
Tipe hutan kota pada tersebut disesuaikan dengan kondisi masing-masing lokasi. Delapan lokasi hutan kota tersebut memiliki tipe yang beragam yang
mencakup semua kebutuhan kota Selatpanjang sehingga hutan kota benar-benar memberikan manfaat yang maksimal. Bentuk hutan kota tersebut juga sesuai
dengan bentuk lahan. Bentuk mengelompok diterapkan pada lokasi yang berupa lahan kompak dengan luas minimal 0,25 ha. Bentuk jalur diterapkan di lokasi
sepanjang sungai dan sepanjang Jalan raya.
Tabel 9 Tipe dan bentuk hutan kota berdasarkan kondisi dan potensi dari lokasi yang telah direkomendasikan sebagai hutan kota
No Lokasi
Kondisi dan Potensi lokasi Tipe hutan kota
Bentuk hutan kota
1 Hutan
Mangrove Sempadan
Sungai Suir Vegetasi hutan mangrove
yang rapat dan memanjang sepanjang sungai
Habitat bagi berbagai ikan dan udang
Rentan terkena abrasi air laut sungai suir
Rawan penebangan dan konversi lahan
Tipe pelestarian plasma nutfah
Tipe perlindungan
Tipe pengamanan Jalur
2 Hutan
Mangrove Jalan Pemuda
Setia Vegetasi hutan mangrove
yang rapat dan mengelompok
Habitat bagi berbagai ikan dan udang
Rawan pencurian kayu dan konversi lahan
Tipe rekreasi Tipe pelestarian
plasma nutfah Tipe pengamanan
Mengelompok
3 Rumah Adat
Melayu Lokasi berada di lahan
rumah adat dan berupa semak belukar
Tutupan lahan yang terbuka sehingga terkesan panas dan
gersang Tipe kawasan
permukiman Mengelompok
4 Stadion Dorak
Berpotensi sebagai sarana olahraga bagi masyarakat
Tanah tergenang air gambut Terdapat puing bekas
stadion Tipe rekreasi
Tipe perlindungan
Mengelompok
5 Gedung
Gerakan Pramuka
Terletak di area pusat kegiatan kepramukaan
Tipe rekreasi Mengelompok
6 Lahan terbuka
kosong Jalan Rintis
Terletak di tepi jalan Rintis Tipe pengamanan
Mengelompok 7
Lapangan Bola Jalan
Gelora Letaknya bersebelahan
dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD yang
meyebabkan polusi udara Posisi lokasi dekat dengan
pusat perdagangan kota Lokasi terletak di depan
Sekolah Digunakan sebagai sarana
bermain bola Tipe kawasan
industri Tipe rekreasi
Tipe perlindungan
Mengelompok
8 Tepi Jalan
Dorak dan Banglas
Sudah ada penanaman pohon di sepanjang jalan
Merupakan jalan utama yang terdapat pusat
perkantoran Tipe pengamanan
Jalur
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan pertimbangan luasan, kepemilikan lahan, penggunaan lahan, fungsi dan manfaat hutan kota, permasalahan dan kebutuhan kota
Selatpanjang, serta tipe dan bentuk hutan kota diperoleh 8 lokasi hutan kota yang telah memenuhi luasan minimal yaitu sebesar 10 dari luas kota.
2. Fungsi yang dapat dipenuhi hutan kota Selatpanjang mencakup fungsi memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika, meresapkan air,
menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota, dan mendukung pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia. Manfaat yang dapat
dipenuhi hutan kota Selatpanjang meliputi pariwisata alam, rekreasi dan atau olah raga, penelitian dan pengembangan, pendidikan, pelestarian plasma
nutfah, dan budidaya hasil hutan bukan kayu. 3. Tipe hutan kota di Kota Selatpanjang mencakup tipe pelestarian plasma
nutfah, tipe perlindungan, tipe pengamanan, tipe rekreasi, tipe kawasan permukiman, dan tipe kawasan industri. Bentuk hutan kotanya terdiri dari
bentuk mengelompok dan jalur.
6.2 Saran
1. Hasil dari penelitian ini hendaknya dapat dijadikan bahan acuan dan pertimbangan oleh pemerintah setempat dalam pembangunan hutan kota
Selatpanjang 2. Pembangunan hutan kota dan RTH harus dilakukan sesegera mungkin agar
permasalahan kota tidak semakin parah dan lahan negara tidak disalahgunakan