Lokasi dan luasan hutan kota

lokasi, infrastruktur lokasi, aksesibilitas serta posisi lokasi. Data yang diambil melalui survey yaitu luas lokasi menggunakan GPS, infrastruktur lokasi serta posisi lokasi. Data yang diambil melalui survey dari hasil studi pustaka yaitu kondisi dan potensi biofisik lokasi, penggunaan lahan dan aksesibilitas lokasi. 3.5 Metode Analisis Data

3.5.1 Lokasi dan luasan hutan kota

Penentuan lokasi hutan kota memperhatikan kriteria yaitu: merupakan bagian dari RTH sesuai peruntukan dalam RTRW KabupatenKota, luas minimal hutan kota adalah 0.25 ha dalam satu hamparan yang kompak hamparan yang menyatu, dan berada pada tanah negara atau tanah hak, jika berada di tanah hak harus merupakan ruang terbuka hijau yang didominasi pepohonan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.71Menhut-II2009. Selain memenuhi kriteria tersebut, dalam penelitian ini penentuan lokasi hutan kota juga dikaitkan dengan status kepemilikan lahan, fungsi dan manfaat hutan kota, permasalahan dan kebutuhan Kota Selatpanjang, serta tipe dan bentuk hutan kota yang akan direncanakan, yang metodenya dijelaskan dalam subbab berikutnya. Status kepemilikan lahan digunakan sebagai salah satu kriteria penentuan lokasi hutan kota dalam penelitian ini karena dalam pelaksanaan pengelolaannya, hutan kota pada tanah milik masyarakat akan menemui banyak kendala diantaranya pemberian insentif yang harus dibayar pada pemilik lahan dan resiko jangka panjang terhadap penggunaan lahan. Untuk itu pada penelitian ini lokasi hutan kota dipilih pada tanah Negara meskipun menurut peraturan perundang- undangan lokasi hutan kota dapat berada pada tanah Negara maupun tanah hak. Lahan dengan fungsi ganda juga tidak dipilih menjadi lokasi hutan kota, seperti lahan yang berfungsi produksi perkebunan, pertanian, tambak dan sebagainya karena lokasi dengan kondisi tersebut akan menimbulkan permasalahan jangka panjang jika fungsinya digandakan menjadi hutan kota. Lahan produksi akan sering mengalami perubahan baik perubahan vegetasi, tanah, maupun topografi lahan karena perubahan akan dilakukan dalam rangka meningkatkan fungsi produksi atau untuk mengganti jenis komoditas yang dikembangkan. Penentuan lokasi hutan kota dalam penelitian ini juga memperhatikan fungsi dan manfaat maksimal yang dapat dicapai tiap-tiap lokasi calon hutan kota. Lokasi yang memiliki fungsi dan manfaat yang relatif lebih tinggi dibandingkan lokasi lain akan dipilih menjadi lokasi hutan kota. Hal tersebut disebabkan pembangunan hutan kota harus memberikan fungsi dan manfaat yang maksimal bagi kota. Selain itu lokasi hutan kota juga harus dapat mengatasi berbagai permasalahan dan kebutuhan Kota Selatpanjang. Lokasi hutan kota secara total harus memenuhi luasan minimal 10 dari luas Kota Selatpanjang.

3.5.2 Fungsi dan manfaat hutan kota