permukaan berpori, dapat berupa perkerasan, badan air ataupun kondisi tertentu lainnya. Tipe-tipe RTNH yang ada di Kota Selatpanjang antara lain:
1. Lahan parkir 2. Pembatas.
g. Sektor informal
Di jalan utama Kota Selatpanjang lambat laun akan bermunculan berbagai kegiatan sektor informal yang lebih bernilai komersial, seperti pedagang kaki lima
yang berlokasi di sepanjang jalan pusat kota, pangkalan ojeg di setiap pertigaan atau perempatan jalan.
h. Fasilitas pelayanan umum
1. Fasilitas pendidikan Fasilitas pendidikan di Kota Selatpanjang masih belum menyebar secara
merata pada jenjang SLTP, SMU maupun SMK, sedangkan fasilitas pendidikan di jenjang TK dan SD sudah menyebar merata melayani semua kelurahan.
2. Fasilitas kesehatan Fasilitas kesehatan yang terdapat di Kota Selatpanjang dapat dikatakan
masih minim, belum lengkap dan belum menyebar secara merata dimana terdapat kelurahan yang tidak dilayani oleh fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas
ataupun puskesmas pembantu, hanya dilayani oleh praktek dokter dan poliklinik. 3. Fasilitas peribadatan
Keberadaan fasilitas peribadatan di suatu daerah akan sangat bergantung pada jumlah pemeluk agama di daerah tersebut. Mayoritas penduduk di Kota
Selatpanjang adalah beragama Islam akan tetapi jumlah penduduk yang memeluk agama di luar Islam juga cukup banyak.
4. Fasilitas olahraga Fasilitas olah raga di Kota Selatpanjang umumnya dapat ditemukan
hampir di setiap kelurahandesa, diantaranya lapangan sepakbola, lapangan volley, lapangan badminton serta lapangan tenis.
i. Transportasi
1. Transportasi darat Kota
Selatpanjang sudah
dilayani oleh
jaringan jalan
guna menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain. Jaringan jalan sebagian besar
memiliki jenis perkerasan didominasi oleh perkerasan aspal dan beton. Selain itu terdapat pula beberapa ruas jalan dengan jenis perkerasan tanah.
Masalah di Kota Selatpanjang terkait aspek transportasi antara lain: a. Kemacetan
Kemacetan terjadi pada jam-jam tertentu khususnya pada jam pagi hari terjadi di ruas-ruas jalan tertentu, dimana semua kalangan melakukan aktivitas
secara bersamaan. Selain pada ruas jalan tertentu, terjadi pula kemacetan di lokasi pasar, hal ini terjadi karena ruang yang dialokasikan untuk pasar tidak mencukupi
atau menampung para pedagang, sehingga para pedagang menjajakan dagangannya di sisi jalan sepanjang lokasi pasar. Aktivitas ini menggunakan
badan jalan, sehingga ruang untuk sirkulasi kendaraan terganggu dan kemacetan tidak dapat dihindari.
b. Kurangnya kelengkapan aksesoris jalan Jaringan jalan yang ada sering kali tidak dilengkapi oleh aksesoris
pelengkap jalan, yang bertujuan untuk keselamatan pengguna jalan baik kendaraan bermotor ataupun manusia, untuk kenyamanan, untuk keindahan.
2. Transportasi air Selain transportasi darat Kota Selat panjang dilayani oleh transportasi air,
mengingat kondisi geografis Kota Selatpanjang dilalui oleh sungai. Guna memperlancar pergerakan, masyarakat tepi sungai memanfaatkan sarana
transportasi penyeberangan baik orang maupun barang. Transportasi air sungailaut di Kota Selatpanjang cukup berperan dalam pengangkutan barang
dan penumpang untuk keluar masuk Kota Selatpanjang, terutama yang belum terjangkau prasarana jalan. Kelancaran sistem transportasi lewat sungai sangat
dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Pada musim kemarau umumnya debit dan tinggi permukaan air menurun, sehingga kapasitas sungai sebagai jalur
transportasi menjadi menurun.
j. Jaringan prasarana