4.4.2 Kawasan budidaya
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya buatan.
a. Permukiman
Permukiman di Kota Selatpanjang belum tertata dengan maksimal, walaupun dari kondisi jalan eksisting sudah berpola grid, namun masih perlu
penataan dan penertiban terhadap tata letak perumahan, agar lebih tertata dan terkendali. Permukiman tersebar tidak merata, kondisi permukiman lebih banyak
di pusat kota yang bersatu dengan perdagangan dan jasa. Permukiman penduduk lebih banyak terkonsentrasi di bagian utara dan sebagian besar permukiman
berlokasi di sisi sepanjang jaringan jalan dengan pola linier mengikuti jaringan jalan. Hanya terdapat beberapa lapis rumah pada jaringan jalan tertentu. Rumah
yang berlokasi di pusat kota cenderung memiliki kondisi baik. Sebagian besar ketinggian rumah penduduk hanya satu lantai, sedangkan rumah dengan
ketinggian dua lantai atau lebih masih jarang dan cenderung terdapat di pusat kota yang peruntukannya untuk toko dan atau rumah walet.
Selain permukiman yang terdapat di bagian tengahdaratan, juga terdapat permukiman yang berlokasi di tepian sungai yang memiliki karakter tersendiri.
Dilihat dari segi tata letak, permukiman di sepanjang tepian sungai kurang tertata dengan baik, sehingga menimbulkan kesan kumuh. Kondisi permukiman di
sepanjang tepian sungai sebagian besar dengan konstruksi rumah terbuat dari kayu, dengan pola rumah panggung. Sebagian besar rumah penduduk yang
berlokasi di sepanjang tepian sungai memiliki dermaga dan perahu pribadi. Terdapat beberapa ruas di tepian sungai memiliki kondisi cukup baik dengan
penggunaan lahan bukan permukiman yaitu perdagangan dan dermaga, dengan kondisi bangunan permanen dengan perkerasan.
b. Perdagangan dan jasa
Kota Selatpanjang sebagai pusat perkembangan jasa perdagangan dan transportasi, ditunjang juga oleh tersedianya prasarana pelabuhan laut yang cukup
memadai. Kota Selatpanjang sebagai kota perdagangan dan jasa terlihat jelas di pusat kota, dimana terdapat bangunan-bangunan lama berupa ruko-ruko di
sepanjang ruas jalan kota. Jenis perdagangan yang ada berupa perdagangan modern dan perdagangan tradisional. Perdagangan modern berbentuk bangunan
ruko dan pertokoan yang berlokasi di sisi jalan pusat kota, sedangkan perdagangan tradisional berbentuk bangunan pasar basah. Lokasi perdagangan
selain berada di tengah-tengah kota terdapat pula perdagangan yang berlokasi di tepian sungai, yang memiliki akses langsung terhadap dermaga sebagai sarana
pemberhentian perahu dan akses pergerakan pengangkutan orang dan barang.
c. Pemerintahan
Kota Selatpanjang sebagai ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki kawasan pemerintahan yang berlokasi di sekitar Jalan Dorak. Selain
kawasan pemerintahan tingkat kabupaten dan kecamatan juga terdapat fasilitas pemerintahan skala kelurahan yang terdiri dari kantor lurah, pos keamanan, pos
pemadam kebakaran, dan kantor pos pembantu. Selain fasilitas pemerintahan skala kelurahan, di Kota Selatpanjang juga
terdapat fasilitas pemerintahan lainnya, kantor pelayanan umum, dipo kebersihan, kosekta, koramil, pemadam kebakaran, KUABP7Balai Nikah, dan gardu listrik.
Fasilitas pemerintahan di Kota Selatpanjang mengikuti struktur pemerintahan sesuai standar yang digunakan, yaitu pemerintahan skala kabupaten dan skala
kecamatan.
d. Industri
Industri yang terdapat di Kota Selatpanjang antara lain industri kecil berupa produksi sagu dan pemanfaatannya, serta proses pengolahan getah karet,
sedangkan industri besar dan industri sedang tidak terdapat di Kota Selatpanjang.
e. Ruang terbuka hijau