Uji Asumsi Klasik HASIL DAN PEMBAHASAN

76 Gambar di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi ini adalah baik. 4. Uji Normalitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi , variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.seperti diketahui bahwa uji statistic t dan uji statistik f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel yang kecil Ghozali, 2011:160. Dalam penelitian ini untuk mengetahuai normal atau tidaknya data yaitu dengan melihat normal probality plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari ditribusi normal,normalitas residual akan terlihat .Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal.jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya Ghozali, 2011;161. Adapun hasil uji normalitas dengan probability plot dapat dilihat pada gambar berikut : 77 Gambar.4.4 Sumber data dari SPSS 2015 Gambar diatas menunjukan bahwa distribusi data residual adalah normal karena garis yang menggambarkan data sesungguhnya mengikuti garis diagonalnya. Selain itu uji statistik lain yag dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non parametik kolmogrov- smirnov k-s.jika nilai signifikan dari pengujian kolmogrov-smirnov lebih besar dari 0,05 berarti data normal . Ghozali, 2011 :164. Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogorov smirnov terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.17 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 50 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 6.12177556 Most Extreme Differences Absolute .107 Positive .107 Negative -.054 Test Statistic .107 Asymp. Sig. 2-tailed .200 c,d 78 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance. Sumber data dari SPSS 2015 Dari data diatas menunjukan bahwa nilai signifikan dari pengujian kolmogrov-smirnov yaitu 0.200 lebih besar dari 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa data adalah normal.

F. Uji Hipotesis

1. Uji Statistik T uji parsial Uji stastistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen .Uji t dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara nilai dua nilai rata rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dual sampel Ghozali , 2011;98-99.Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Table 4.18 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1Constant 28.066 10.822 2.594 .013 X1 .589 .097 .621 6.103 .000 X2 .278 .088 .321 3.156 .003 Sumber data dari SPSS 2015 Pada tabel di atas, nilai t dapat dilihat pada kolom 5, sedangkan probabilitas signifikansi terdapat pada kolom 6, tingkat probabilitas kurang dari 5 menunjukan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan 79 terhadap variabel terikat. T hitung untuk variabel manajemen pengetahuan di peroleh sebesar 6.103 sedangkan signifikansinya 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan 0,05 dan lebih besar dari T tabel 1.67722 . Untuk variabel program pelatihan diperoleh nilai t hitung 3.156 sedangkan signifikasinya 0,03 lebih besar dari taraf signifikan 0,05 dan lebih besar dari T tabel yaitu 1.67722. Dari hasil uji t di atas variabel manajemen pengetahuan X1 dan program pelatihan X2 terbukti secara individual berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu kualitas pelayanan Y karena hasil signifikasinya lebih kecil dari probabilitas signifikan 0,05. Pengaruh proses manajemen pengetauhan terhadap pekerjaan yaitu adanya efektifitas,efesiensi dan inovasi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan.Dalam manajemen pengetauan terdapat sistem diaman sistem yang dihasilkan dapat mempermudah dalam berkomunikasi dengan pelanggan atau pegawai. Adapun manfaat manajemen pengetahuan bagi organisasi menurut Dalkir 2011 yaitu dapat meningkatkan pengetahuan yang tertanam dalam produk dan layanan, menciptakan inovasi baru. Dari teori tersebut dapat dikatakan bahwa manajemen pengetahuan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pelayanan. Selain manajemen pengetahuan ,program pelatihan juga berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pelayanan .Hal ini dapat dibuktikan bahwa kualitas pelayanan yang baik didalamnya terdapat kehandalan dan daya tanggap yang baik pula Tjiptono Chandra, 80 2011:198 Kehandalan berkaitan dengan kemampuan untuk memberikan layanan yang akurat tanpa membuat kesalahan sehingga diperlukannya keterampilan. Untuk meningkatkan keterampilan dapat dilakukan dengan program pelatihan dimana menurut Kaswan 2011:2, pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan. Sehingga dapat dibuktikan bahwa program pelatihan berpengaruh secara parsial terhadap kualitas pelayanan. Dari table diatas dapat dikatakan bahwa manajemen pengetahuan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kualitas pelayanan daripada program pelatihan. 2. Uji Statistik F uji simultan Uji statistic f pada dasarnya meunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama sama atau simultan terhadap veriable depeneden.dengan membandingkan f hitung f table ,maka H0 ditolak dan menerima Ha.Dengan kata lain menyatakan bahwa variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel depenen Ghozali, 2011:98. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : 81 Tabel 4.19 ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1950.074 2 975.037 24.956 .000 b Residual 1836.331 47 39.071 Total 3786.405 49 a. Dependent Variable: Y b. Predictors: Constant, X2, X1 Sumber data dari SPSS 2015 Dari hasil analisis uji F didapat F hitung sebesar 24.956 dengan tingkat probabilitas 0,000 signifikansi dan F tabel tingkat probabilita 0,05 sebesar 2,80. Nilai probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 dan F hitung lebih besar dari F tabel maka, model regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi kualitas pelayanan atau dapat dikatakan bahwa variabel manajemen pengetahuan X1 dan program pelatihan X2 secara bersama-sama simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan Y.Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima dan artinya bahwa jika manajemen pengetahuan X1 dan program pelatihan X2 dilakukan secara bersamaan maka akan mempengaruhi kualitas pelayanan Y. Berdasarkan teori Jusuf Suit dan Almasdi 2012:88 yang mengatakan bahwa untuk melayani pelanggan secara prima kita diwajibkan untuk memberikan layanan yang pasti handal, cepat serta lengkap dengan tambahan empati dan penampilan menarik. Dikutip dalam saleh 2010:106 bahwa pengetahuan dan keahlian merupakan unsur unsur 82 dalam kualitas pelayanan. Dengan penerapan manajemen pengetahuan maka akan meningkatkan pengetahuan pegawai dan dengan program pelatihan akan menambah keahlian pegawai. Apabila manajemen pengetahuan dan program pelatihan dilakukan secara bersamaan maka akan meningkatkan kualitas pelayanan.Menurut Tjiptono Chandra 2011:198 untuk mengukur kualitas pelayanan yaitu dengan kehandalan,daya tanggap,jaminan,empati dan bukti fisik dimana untuk memperoleh kehandalan diperlukan adanya pelatihan dan untuk memperoleh daya tanggap dan jaminan yang baik maka perlu adanya manajemen pengetahuan karena untuk memberikan pelayanan yang baik diperlukan pula pengetahuan yang luas.Sehingga dapat dibuktikan bahwa apabila manajemen pengetahuan dan program pelatihan dilakukan secara bersamaan maka akan berpengaruh pada kualitas pelayanan.

G. Analisis linier regresi berganda

Analisis regresi linier berganda merupakan teknik anallissis data yang digunakan dalam menganalisis pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat dimana,; Y=α+β1X1 +β2X2+e Y = Kualitas pelayanan α = Konstanta β1β2 = Koefisien variabel indpenden X1 = Manajemen pengetahuan