5
Payment  Point  Online  Bank  PPOB,  serta  sistem  terkait  plaporan pelanggaran    whistle  blowing  system  .  Karyawan  juga  dilatih  dalam
menngoperasikan  sebuah  SSC  ,  sehingga  bisa  mewujudkan  SSC  made  in Indonesia dengan bimbingan konsultan yang berpengalaman dalam bidang
SSC Fokus PLN , 2013:30. PT.PLN  Persero  P3BJB  APP  Durikosambi  basecame  Cikupa
merupakan bagian penyaluran tenaga listrik. Berdasarkan wawancara yang dilakukan  penulis  dengan  Bapak  Hendi  selaku  asisten  manajer  basecame
Cikupa  mengatakan  bahwa  “permasalahan  yang  terjadi  yaitu  kurangnya sumber  daya  manusia  yang  ahli  dalam  bidang  Teknologi  informasi”  ,
wawancara juga dilakukan kepada Bapak Anto selaku pegawai mengatakan bahwa “kurangnya sumber daya manusia yang ahli dalam bidang teknologi
informasi  dikarenakan  karena  tidak  adanya  perekrutan  selama  10  tahun yang lalu dan knowledge sharing kurang berjalan dengan baik”.
Permasalahan  tersebut  dapat  berpengaruh  terhadap  kualitas pelayanan  kepada  masyarakat  misalnya  karena  kurangnya  sumber  daya
manusia  yang  ahli  dalam  bidang  teknologi  dan  informasi  dapat mengakibatkan  memakan  waktu  yang  dalam  perbaikan  gardu  sehingga
mengakibatkan  pemadaman  listrik  yang  lama  pula  dimana  pemadaman yang  lama  akan  berdampak  pada  kerugian  ,  seperti  yang  peristiwa  yang
6
terjadi pada  tanggal  2  mei 2015  ,    meledaknya  Gardu  Induk PLN.  Paling tidak  tercatat  GI  Rangkas  Bitung,  GI  Serang,  GI  Cikande,  GI  Puncak
Ardimulya,  dan  GI  Bunar  mengalami  kerusakan.  Dari  peristiwa  tersebut menyebabkan  pemadaman  dibeberapa  daerah  diantaranya  yaitu  Kota
Serang,  Kabupaten  Serang,  Kabupaten  Pandeglang,  Kabupaten  Lebak, Kota  Cilegon  dan  wilayah  Tangerang  mengalami  pemadaman  listrik  dari
PLN  selama  4  jam.  Bahkan,  karena  pemadaman  listrik  tersebut,  arus  lalu lintas  di  Kota  Serang  sempat  kacau  sebelum  pihak  kepolisian  datang
mengatur arus lalu lintas. www.liputan6.com. Pada tanggal 9 februari 2015 terjadi banjir  di sejumlah wilayah di
Jakarta  dan  tangerang  .  524  gardu  listrik  padam  akibat  banjir  di  wilayah Marunda,  Cikupa,  Kebon  Jeruk,  Bandengan,  Cengkareng,  Teluk  Naga,
Tanjung  Priok,  dan  Cempaka  Putih.  Akibat  banjir  tersebut  tercatat  153 pasar  berhenti  beroperasi  dan  mencapai  kerugian  sebanyak  1,5  triliun per
harinyawww.liputan6.com. Untuk mengantisipasi pemadaman  gardu yang lama apabila terjadi
kerusakan gardu maka PT.PLN basecame Cikupa menerapkan manajemen pengetahuan  dan program pelatihan  kepada  para pegawainya  agar  apabila
terjadi  kerusakan  atau  masalah  pada  gardu  listrik  dapat  segera  diperbaiki dan tidak bergantung pada pegawai yang ahli dalam bidang ilmu teknologi
7
dan  informasi.  Dari  peristiwa  diatas  dapat  dilihat  bahwa  PT.PLN memegang  peran yang sangat penting bagi masyarakat  dan perekonomian
Negara. Dengan  latar  belakang  masalah  yang  telah  diuraikan  di  atas  maka
penulis  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  dengan  judul  “Pengaruh manajemen  pengetahuan  dan  program  pelatihan  terhadap  kualitas
pelayanan  “    Studi  kasus  pada  PT.PLN  Persero  P3BJB  APP Durikosambi basecame Cikupa
B. Rumusan masalah
1.  Apakah  manajemen pengetahuan berpengaruh  secara  parsial  terhadap kualitas pelayanan?
2.  Apakah  program  pelatihan  berpengaruh  secara  parsial  terhadap kualitas pelayanan?
3.  Apakah  manajemen  pengetahuan  dan  program  pelatihan  berpengaruh secara simultan terhadap kualitas pelayanan?
8
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis ada atau tidaknya pengaruh dari manajemen  pengetahuan  dan  program  pelatihan  terhadap  kualitas
pelayanan  pada  PT.PLN  Persero  P3BJB  APP  Durikosambi  basecame Cikupa.
D. Manfaat penelitian
1. Kontribusi Teoritis
a.  Bagi Penulis Guna
meningkatkan pemahaman
dan menambah
pengetahuan  tentang  ilmu  Manajemen  Sumber  Daya  Manusia, serta pengalaman dalam bidang manajemen pengetahuan , program
pelatihan dan kualitas pelayanan. b.  Bagi akademis
Hasil  penelitian  diharapkan  dapat  menjadi  bahan  acuan  dan perbandingan  untuk  melakukan  penelitian  sejenis  dalam  rangka
mendapatkan hasil yang lebih baik dimasa yang akan datang, dan guna menambah referensi di perpustakaan.
9
2. Kontribusi Praktis
a.  Bagi Instansi Sebagai  bahan  masukan  yang  bermanfaat  bagi  pimpinan
dalam  merumuskan  keijakan  untuk  meningkatkan  kualitas pelayanan  pada  PT.  PLN    Persero    P3BJB  APP  Durikosambi
basecame Cikupa. b.  Bagi pemerintah
Dapat  dijadikan  salah  satu  acuan  pemerintah  dalam menentukan  kebijakan  tentang upaya peningkatan kualitas pelayanan
atau pelayanan publik kepada masyarakat .
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Ulasan Teoretik 1.
Manajemen Sumber Daya Manusia a.
Pengertian manajemen sumber daya manusia
Manajemen  berasal  dari  kata  to  manage  yang  berarti mengelola,  menata,  mengurus,  melakukan  dan  mengendalikan
Ardana,  2012:4.  Menurut  Stoner  dalam  Fahmi  2012:2  manajemen adalah  proses  perencanaan,  pengorganisasian,  pemimpinan,  dan
pengendalian  upaya  anggota  organisasi  untuk  mencapai  tujuan  yang
telah ditetapkan.
Manajemen  sumber  daya  manusia  adalah  suatu  bidang manajemen  yang  mempelajari  hubungan  dan  peranan  manusia  dalam
organisasi atau perusahaan Ardana, 2012:3. Adapun menurut Handoko 2012:4  menyatakan  manajemen  sumber  daya  manusia  adalah
penarikan,  seleksi  pengembangan  pemeliharaan,  dan  penggunaan sumber  daya  manusia  untuk  mencapai  baik  tujuan-tujuan  individu
maupun organisasi. Berdasarkan  uraian  diatas  penulis  menarik  kesimpulan  bahwa
manajemen  sumber  daya  manusia  adalah  penggabungan  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengendalian sumber daya manusia
guna  mencapai  efektivitas  dan  evisiensi  dalam  pencapaian  tujuan perusahaan.
11
a. Fungsi manajemen sumber daya manusia
Manajemen  sumber  daya  manusia  sangat  penting  bagi perusahaan  terutama    bagi  perusahaan  jasa    dalam  mengelola  ,
mengatur,  dan  memanfaatkan  pegawai  sehingga  dapat  berfungsi secara produktif untuk mewujudkan kualitas pelayanan yang baik dan
tercapainya    tujuan  perusahaan.  Menurut  mangkunegara  2013:3 terdapat enam fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yaitu
sebagai  berikut, 1 pengadaan tenaga kerja, 2 pengembangan tenaga kerja,  3  pemberian  balas  jasa,  4  integrasi,  5  pemeliharaan  tenaga
kerja, 6 pemisah tenaga kerja, Untuk  mewujudkan  kualitas  pelayanan  yang  baik  maka
diperlukan  pula  sumber  daya  manusia  yang  berkualitas  pula.  Untuk mendapatkan  sumber  daya  yang  berkualitas  perusahaan  perlu
mengadakan  pengembangan  tenaga  kerja  yang  dapat  dilakukan  dengan memberikan  pelatihan  kepada  pegawai.  Pelatihan  diberikan  untuk
meningkatkan  pengetahuan  dan  keterampilan  pegawai.  Dalam  penelitia yang dilakuakn oleh Faraditha 2013 yang menemukan bahwa program
pelatihan berpengaruh sacara signifikan terhadap kualitas karyawan. Pengetahuan  juga  merupakan  hal  yang  sangat  penting  dalam
pengembangan  tenaga  kerja  yang  dilakukan  perusahaan.  Dimana untuk  menciptakan  kualitas  pelayanan  yang  baik  diperlukan  sumber
daya  manusia  yang  bepengetahuan  luas.  Pengetahuan  merupakan salah  satu  asset  penting  perusahaan  yang  perlu  dikembangkan  dan