Pencemaran Air TINJAUAN PUSTAKA 2.1

12 moneter yang akan digunakan untuk mengembalikan kondisi sumberdaya alam tersebut. Sebagai tambahan terhadap biaya restorasi, kerusakan dapat meliputi biaya untuk melakukan penilaian kerusakan dan kompensasi untuk kerugian sementara dari hilangnya jasa sumberdaya alam dan lingkungan yang terjadi sebelum pemulihan sumberdaya selesai Martin Marietta Energy System, Inc, 1993. Kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan ditandai dengan penurunan yang terjadi pada SDAL baik kualitas maupun kuantitasnya. Menurut Suparmoko 2006, penurunan kualitas SDAL dapat diukur dengan menggunakan metode before dan after project, penilaian untuk waktu atau tahun yang berbeda atau secara kuantitatif, dinilai secara ekonomi valuasi ekonomi dengan menggunakan teknik penilaian tergantung pada jenis dan manfaat atau pelayanan jasa lingkungan yang ada. Penghitungan biaya kerusakan menggunakan asumsi bahwa SDAL memberikan pelayanan atau jasa secara langsung maupun tidak langsung dimana perhitungan kerusakan ditentukan oleh bagaimana rehabilitasi dilakukan.

2.4 Pencemaran Air

Pencemaran air didefinisikan sebagai kondisi berkurangnya nilai guna sebuah perairan yang diakibatkan oleh masuknya bahan ke perairan dalam tingkat yang tak mampu dinetralisasi oleh alam. Bahan pencemar yang masuk ke dalam suatu perairan biasanya berupa limbah suatu aktivitas. Menurut sumbernya, limbah sebagai bahan pencemar air dibedakan menjadi limbah domestik, limbah industri, limbah laboratorium dan rumah sakit, limbah pertanian dan perternakan serta limbah pariwisata. Menurut bentuknya, limbah dibedakan menjadi limbah padat, limbah cair, dan limbah gas serta campuran dari limbah tersebut. Menurut 13 jenis susunan kimia, limbah dibedakan menjadi limbah organik dan anorganik, sedangkan menurut dampaknya terhadap lingkungan dibedakan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun serta limbah tidak berbahaya atau beracun Manik, 2003. Menurut Wardhana 1995, indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui: 1. Adanya perubahan suhu air; 2. Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion Hidrogen; 3. Adanya perubahan warna, bau, dan rasa air; 4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan pelarut; 5. Adanya mikroorganisme; 6. Meningkatnya radoiaktivitas air lingkungan. Limbah organik dan non organik seperti bahan berbahaya dan beracun, di darat telah mencemari sumber air permukaan hingga mengancam kesehatan makhluk hidup termasuk manusia dan kelangsungan hidupnya. Dampak negatif yang sama juga terjadi di wilayah perairan yang memunculkan fenomena eutrofikasi. Eutrofikasi merupakan salah satu dampak pencemaran limbah organik dari kegiatan manusia terhadap ekosistem danau, waduk, pesisir, dan laut. Definisi eutrofikasi adalah pengayaan perairan oleh unsur inorganik yang pada saatnya akan mengakibatkan berbagai konsekuensi berupa peningkatan kesuburan perairan secara berlebihan dan membawa berbagai konsekuensi negatif seperti tumbuh secara berlebih tanaman air atau fitoplankton. Hal ini disebut sebagai blooming phytoplankton Naryanto dkk, 2009. 14 Pencemaran air oleh logam sangat membahayakan bagi kehidupan. Sunu 2001 pencemaran logam pada dasarnya tidak berdiri sendiri, namun terbawa oleh air maupun udara. Berbagai logam berat yang berbahaya dan sering mencemari lingkungan baik berupa pencemaran udara maupun pencemaran air antara lain: merkuri Hg, timbal Pb, arsen As, kadmium Cd, khromium Cr, dan nikel Ni. Logam berat yang sering terkontaminasi air yaitu merkuri dan timbal. Keracunan merkuri yang akut dapat menyebabkan kerusakan perut dan usus, gagal kardiovaskuler jantung dan pembuluh-pembuluhnya, dan gagal ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. Dampak utama pencemaran timbal terhadap kesehatan antara lain: kelambanan dalam pengembangan neurologis saraf dan fisik pada anak-anak; keguguran kandungan, dan kerusakan sistem reproduksi pria; penyakit saraf, perubahan daya pikir dan perilaku; tekanan darah tinggi; anemia Sunu, 2001. Djajadiningrat 2001 menyebutkan penyakit atau gangguan kesehatan yang dapat timbul karena air tercemar dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular dibagi dalam tiga kelompok yaitu: 1 Water-borne desease: kolera, tipus perut, hepatitis infeksiosa, disentri basiler, polionelitis, penyakit cacing perut; 2 Water-washes desease: diare pada bayi, shigellosis, infeksi kulit dan mata, scabies, “ratickel thypus”, penyakit cacing tambang; 3 Water-based desease: schistosomiasis demam keong. Sedangkan penyakit tidak menular dapat berupa: 15 1 Keracunan akut karena minum air yang mengandung racun; 2 Gangguan saraf, kerusakan ginjal, otak, dan hati karena bioakumulasi logam berat melalui makan dan minuman; 3 Iritasi kulit dan “mucous membrance” karena terkena air yang mengandung iritan; 4 Kanker karena secara terus menerus minum air yang mengandung zat yang bersifat karsinogenik; 5 Gangguan terhadap gen yang menyebabkan cacat pada bayi yang dilahirkan karena sang ibu pada waktu hamil terpapar zat yang bersifat mutagenik dan teratogenik melalui air; 6 Tekanan darah tinggi, bila dalam air minum terkandung banyak garam NaCl; 7 Batu ginjal, bila dalam air minum terkandung banyak kapur atau mineral lain dengan kadar yang melampaui batas; Menurut Manik 2003, pencemaran air oleh limbah domestik dan industri atau kegiatan lainnya dapat dicegah atau diminimalkan dengan cara: a Mengumpulkan limbah padat domestik sehingga tidak masuk ke perairan umum; b Memanfaatkan limbah padat domestik untuk keperluan lain, seperti pengomposan untuk limbah bahan organik dan sistem daur ulang bagi limbah lainnya; c Memproses limbah padat domestik dengan sistem landfill sanitary sistem penimbunan berlapis; 16 d Memisahkan limbah padat dari limbah cair sehingga limbah padat tidak bercampur dengan limbah cair; e Mengolah limbah cair industri sehingga dapat digunakan kembali sistem daur ulang; f Membangun Instalasi Pengolahan Limbah Cair IPLC sehingga kualitas limbah cair yang dibuang ke perairan umum tidak melampaui baku mutu yang berlaku; g Mengurangi atau mengganti bahan kimia penolong dalam proses produksi sehingga tidak berbahaya bagi lingkungan; h Mengumpulkan limbah bahan berbahaya dan beracun dan diolah secara khusus.

2.5 Banjir