71
Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2011
Gambar  13.  Perbandingan  Jumlah  Reponden  Mengenai  Keterjangkitan Penyakit Akibat Kerusakan Situ Rawa Badung
6.3.1.1 Pendapatan yang Hilang Cost of Time
Pendapatan  yang  hilang  Cost  of  Time  dihitung  berdasarkan  jumlah  hari tidak  bekerja  karena  sakit  dikalikan  dengan  pendapatan  responden  per  hari.
Perhitungan  dibedakan  berdasarkan  jenis  pekerjaan  responden,  non  pegawai  dan pegawai.  Untuk  mengestimasi  pendapatan  yang  hilang  pada  pegawai  dilakukan
pendekatan Value of Sick Leave. Berdasarkan  hasil  penelitian  dari  70  responden  yang  mengaku  sering
terserang penyakit, sebanyak 48 responden 69 apabila terserang penyakit tidak mengganggu  aktivitas  bekerjanya,  sehingga  tidak  terjadi  kehilangan  pendapatan
pada responden tersebut. Sebanyak 22 responden 31 sisanya apabila terserang penyakit  tidak  dapat  bekerja  seperti  biasanya.  Dari  22  responden  tersebut,
sebanyak  12  responden  bekerja  sebagai  pegawai  dengan  penghasilan  tetap  pada setiap  bulannya.  Sebanyak  10  responden  lainnya  merupakan  non  pegawai  yang
bekerja  sebagai  wiraswasta,  sopir,  buruh,  dan  pekerjaan  lainnya  yang  memiliki penghasilan tidak tetap pada setiap bulannya.
Pada  perhitungan  besarnya  pendapatan  yang  hilang  bagi  responden  yang bekerja  sebagai  pegawai  diestimasi  melalui  pendekatan  Value  of  Sick  Leave
73 27
sering terserang penyakit
tidak terserang penyakit
72 dengan  asumsi  jam  kerja  untuk  pegawai  adalah  40  jam  per  minggu  dan  jumlah
jam kerja per tahun adalah 2080 jam 1 tahun = 52 minggu. Misalnya diketahui seorang  responden  yang  memiliki  pendapatan  sebesar  Rp  2.000.000,-  per  bulan
dengan  waktu  kerja  lima  hari  per  minggu.  Dalam  setahun,  responden  tersebut menderita sakit sebanyak dua kali. Ketika sakit, ia tidak dapat bekerja selama dua
hari. 1
Jam kerja per hari = jam kerja per minggu ÷ jumlah hari kerja per minggu = 40 ÷ 5
= 8 jam 2
Gaji per tahun  = gaji per bulan × 12 bulan = Rp 2.000.000,- × 12
= Rp 24.000.000,- 3
Upah per jam = gaji per tahun ÷ jumlah jam kerja per tahun
= Rp 24.000.000,- ÷ 2080 = Rp 11.538,46,-
4 jam tidak bekerja = jumlah hari tidak bekerja × jam kerja per hari
= 2 × 8 =16 jam
5 Value of Sick Leave = jam tidak bekerja × upah per jam
= 16 × Rp 11538.46,- = Rp 184.615,38,-
Jadi,  responden  tersebut  tanpa  disadari  secara  langsung  telah  kehilangan pendapatannya sebesar Rp 184.615,- per periode sakit dan Rp 369.231,- per tahun
karena responden tersebut dalam setahun terserang penyakit sebanyak dua kali.
73 Pada  perhitungan  pendapatan  yang  hilang  bagi  responden  yang  non-
pegawai  lebih  sederhana  dibandingkan  dengan  responden  yang  pegawai.  Dalam perhitungan ini, hanya mengalikan jumlah pendapatan per hari dengan jumlah hari
tidak  bekerja  karena  sakit.  Pendapatan  per  hari  didapat  dengan  mengkonversi pendapatan  rata-rata  perbulan  mereka.  Dalam  hal  ini  diasumsikan  jumlah  hari
bekerja  dalam  sebulan  adalah  25  hari.  Misalnya,  diketahui  pendapatan  rata-rata per  bulan  seorang  responden  yang  bekerja  sebagai  wiraswata  adalah  sebesar  Rp
1.100.000,-  dan  tidak  dapat  bekerja  selama  6  hari  apabila  terserang  penyakit. Dalam setahun, ia terserang penyakit sebanyak dua kali. Berikut ini adalah contoh
perhitungan kehilangan pendapatan begi responden non-pegawai. 1
pendapatan per hari = rata-rata pendapatan per bulan ÷ hari kerja per bulan = Rp 1.100.000,- ÷ 25
= Rp 44.000,- 2
Pendapatan yang hilang  = pendapatan per hari × jumlah hari tidak bekerja = Rp 44.000,- × 6
= Rp 264.000,- Jadi,  responden  tersebut  telah  kehilangan  pendapatannya  sebesar  Rp
264.000,- per periode sakit dan Rp 528.000,- per tahun karena responden tersebut dalam setahun terserang penyakit sebanyak dua kali.
Berdasarkan  perhitungan,  pendapatan  yang  hilang  Cost  of  Time  dari keseluruhan  responden  yang  tidak  dapat  bekerja  selama  satu  kali  sakit  adalah
sebesar  Rp  3.245.540,-.  Jumlah  responden  yang  tidak  dapat  bekerja  karena  sakit adalah  sebanyak  22  responden,  sehingga  rata-rata  pendapatan  responden  yang
hilang adalah sebesar Rp 147.524,-. Nilai total pendapatan responden yang hilang
74 yang  tidak  dapat  bekerja  karena  sakit  dalam  satu  tahun  adalah  sebesar  Rp
6.212.461,-  dengan  rata-rata  Rp  282.385,-.  Nilai  ini  diperoleh  dengan  asumsi setiap kali terserang penyakit tersebut selama satu tahun, responden tidak bekerja
selama responden menderita satu periode penyakit tersebut. Berdasarkan  data,  maka  diperoleh  total  nilai  pendapatan  yang  hilang
masyarakat  sekitar  Situ  Rawa  Badung  yang  dihitung  berdasarkan  persentase populasi yang setara dengan persentase responden untuk satu periode sakit adalah
sebesar Rp 66.373.503,- sedangkan total nilai pendapatan yang hilang masyarakat sekitar  Situ  Rawa  Badung  selama  satu  tahun  adalah  sebesar  Rp  126.790.692,-
lihat tabel 14. Tabel 14. Total Nilai Pendapatan Masyarakat yang Hilang
No Hal
Satu Periode Satu Tahun
1
Pendapatan  yang  hilang responden Rp
3.245.540 6.212.461,5
2 Jumlah responden KK
22 22
3 Rata-rata  pendapatan  yang
hilang responden Rp 147.524,6
282.384,6
4 Populasi KK
449 449
Total  pendapatan  yang hilang masyarakat Rp
66.373.503,5 126.790.692,3
Sumber: Hasil Analisis Data Primer 2011
6.3.1.2 Biaya Pengobatan