45 berdampak negatif bagi kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi terhadap
saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata. d.
Chlorida Cl
Kadar zat Chlorida Cl pada inlet, tengah maupun outlet situ melebihi baku mutu air sungai golongan C. Toksisitas zat tersebut tergantung pada gugus
zatnya. Tingginya kadar Cl pada air akan menimbulkan rasa asin karena Cl merupakan zat yang mengandung garam. Untuk beberapa gugus Cl yang memiliki
tiksisitas tinggi berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.
e. Derajat Keasaman pH
Inlet pada situ tersebut memiliki pH yang melebihi baku mutu air sungai golongan C. Artinya pH pada inlet situ tersebut adalah basa. Buangan limbah
rumah tangga seperti deterjen merupakan salah satu penyebab kebasaan yang terjadi pada inlet situ tersebut.
f. Phosphat PO
4
Kadar zat Phosphat PO
4
pada inlet, tengah maupun outlet pada situ tersebut melebihi baku mutu air sungai golongan C. Buangan rumah tangga yang
mengandung deterjen merupakan salah satu kontributor masuknya unsur fosfat ke perairan situ. Zat ini berguna untuk pertumbuhan organisme dan merupakan
faktor yang menentukan produktivitas badan air. Tingginya kadar PO
4
pada perairan menyuburkan tanaman air yang selanjutnya mempercepat pendangkalan
pada situ tersebut.
g. Seng Zn
Kadar Seng Zn pada inlet dan outlet situ tersebut melebihi baku mutu air sungai golongan C. Pada dasarnya seng memiliki toksisitas yang rendah. Namun,
46 apabila terkontaminasi dengan air dapat menimbulkan rasa kesat, dapat
menimbulkan gejala muntaber. Kandungan zat ini pada situ berasal dari limbah rumah tangga maupun industri seperti kosmetik, keramik, karet, dan sebagainya.
h. Sulfida H
2
S
Kadar zat Sulfida H
2
S pada inlet, tengah maupun outlet situ tersebut
melebihi baku mutu air sungai golongan C. Sulfida H
2
S merupakan gas tidak berwarna, beracun, dan sangat mudah terbakar, bau seperti bau telur busuk. Gas
ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen aktivitas anaerobik, seperti di rawa, dan saluran
pembuangan kotoran. Zat tersebut bersifat iritan paru-paru dan dapat melumpuhkan saluran pernapasan.
i. Fenol
Kadar zat fenol pada inlet, tengah maupun outlet situ tersebut melebihi baku mutu air sungai golongan C. Fenol dalam perairan dapat berasal dari alam,
limbah industri dan buangan rumah tangga. Pada air buangan rumah tangga, fenol biasanya banyak terdapat pada desinfektan, antiseptik, insektisida dan zat
pewarna. Air limbah yang mengandung senyawa fenol atau turunannya sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia, karena bersifat toksik dan karsinogenik. j.
Organik KMnO
4
Zat Organik KMnO
4
pada inlet, tengah maupun outlet situ tersebut melebihi baku mutu air sungai golongan C. Zat ini merupakan bahan kimia yang
digunakan untuk water treatment. Namun, apabila kadar zat ini berlebihan akan memberikan dampak bahaya terhadap kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi
mata dan kulit, serta gangguan pada perut usus serta saluran pernapasan.
47
k. BOD dan COD