44
a. Zat Padat Tersuspensi dan Kekeruhan
Zat padat tersuspensi TSS terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan
organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan sebagainya yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap. TSS pada inlet,
tengah maupun outlet situ tersebut melebihi baku mutu air sungai golongan C. Artinya, kepekatan warna air atau kekeruhan yang terjadi pada situ tersebut
diindikasikan akibat kelebihan TSS dari baku mutu. Hal ini dibuktikan dengan tingkat kekeruhan pada inlet, tengah maupun outlet situ tersebut yang juga
melebihi baku mutu.
b. Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut pada outlet situ tersebut lebih rendah dari baku mutu air sungai golongan C. Hal ini disebabkan masukan dari limbah penduduk
yang mengandung bahan organik sangat tinggi. Proses perombakan senyawa organik yang merupakan reaksi biokimia memerlukan oksigen yang terlarut dalam
air, sehingga dapat menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen terlarut. Hasil penguraian bahan organik dapat menghasilkan unsur-unsur hara yang bersifat
menyuburkan perairan, tetapi pada konsentrasi tertentu bisa membahayakan
kehidupan organisme lain. c.
Ammonia NH
3
Ammonia NH
3
merupakan gas tidak berwarna, berbau khas amoniak, iritan, mudah larut dalam air dan biasanya berasal dari urine, yaitu zat sisa
metabolisme manusia. Kadar zat tersebut pada inlet, tengah maupun outlet situ melebihi baku mutu air sungai golongan C. Kandungan zat tersebut pada situ
45 berdampak negatif bagi kesehatan karena dapat menyebabkan iritasi terhadap
saluran pernapasan, hidung, tenggorokan dan mata. d.
Chlorida Cl
Kadar zat Chlorida Cl pada inlet, tengah maupun outlet situ melebihi baku mutu air sungai golongan C. Toksisitas zat tersebut tergantung pada gugus
zatnya. Tingginya kadar Cl pada air akan menimbulkan rasa asin karena Cl merupakan zat yang mengandung garam. Untuk beberapa gugus Cl yang memiliki
tiksisitas tinggi berpotensi menyebabkan kanker pada manusia.
e. Derajat Keasaman pH