- Pembelajaran ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu
baik perbedaan kemampuan, perbedaan pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
- Apabila pembelajaran ekspositori lebih banyak diberikan melalui ceramah,
maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan
berfikir kritis. Meskipun demikian dari keseluruhan pembahasan di atas, maka dapat
disimpulkan secara umum bahwa pendekatan pembelajaran inquiri adalah merupakan pendekatan penting dalam memacu prestasi belajar siswa, sehingga
pendekatan ini semestinya digunakan bagi SMA, kenyataan disisi lain justru pendekatan pembelajaran ekspositori yang pada saat ini sering digunakan sebagai
model pembelajaran. Akan tetapi pencapaian prestasi belajar akan lebih baik ketika menggunakan pendekatan pembelajaran inquiri. Di samping itu faktor
penunjang lain yang mendorong pada pencapaian prestasi belajar adalah faktor kemandirian, karena sebaik apapun pendekatan yang digunakan termasuk
menggunakan pendekatan pembelajaran inquiri, tetapi ternyata tidak diikuti oleh adanya kemandirian siswa, maka pencapaian prestasi belajar tidak akan optimal.
D. Keterbatasan
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dan teknik pengumpulan data menggunakan angket dan tes prestasi belajar .Pada ekspeimen mengunakan
tiga variabel yaitu variabel bebas pendekatan pembelajaran dan kemandirian,
variabel terikat adalah prestasi belajar. Dalam ekperimen ada dua pendekatan pembelajaran yaitu inquiri dan ekspositori ,diharapkan akan memberikan hasil
berbeda terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan .Demikian pula variabel Kemandirian dalam belajar baik kemandirian tinggi maupun kemandirian
rendah diharapkan mempunyai hasil berbeda pula setelah eksperimen dilaksanakan dengan pemberian angket dan tes. Meskipun instrumen penelitian
dipersiapkan dengan baik melalui uji coba namun masih terdapat keterbatasan. Keterbatasan ini diharapkan menjadi perhatian sehingga tidak terjadi kekeliruan
dalam penerapan hasil penelitian ini. Selain hal tersebut disadari adanya kelemahan dalam penelitian ini. Oleh karena itu keterbatasan dan kelemahan yang
perlu dikaji lebih lanjut sebelum implikasi antara lain : 1. Hasil penelitian pembelajaran dengan pendekatan inquiri ini hanya terbatas
pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada SMA Negeri . 2. Keterbatasan waktu yang digunakan untuk penelitian sehingga belum bisa
merubah terhadap kebiasaan siswa untuk mandiri dalam belajar atau tidak menunggu perintah guru untuk belajar yang aktif dan kreatif.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Ada perbedaan pengaruh pembelajaran dengan pendekatan inquiri dan ekspositori terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa
kelas X SMA Negeri di Kaupaten Wonogiriā€¯, diterima karena diperoleh nilai F = 4,229 dengan p = 0,033 p 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa pembelajaran dengan pendekatan inquiri efek pengaruh lebih baik daripada pembelajaran dengan pendekatan ekspositori terhadap prestasi
belajar Pendidikan Kewarganegaraan. 2. Ada perbedaan pengaruh kemandirian siswa kelas X SMA Negeri di
Kabupaten Wonogiri, karena diperoleh nilai F = 5,200 dengan p = 0,007 p 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kemandirian siswa yang tinggi
memiliki efek pengaruh yang lebih baik daripada kemandirian siswa yang rendah terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
3. Tidak terdapat interaksi antara penerapan pembelajaran dengan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan, karena
diperoleh nilai F = 2,063 dengan p = 0,155, karena hasil analisis variansi tidak terdapat beda nyata p 0,05. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
102
tidak ada interaksi antara penerapan pembelajaran dengan kemandirian siswa terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan..
B. Implikasi