Penduduk HAKIKAT WARGA NEGARA

275 e. Keturunan mereka yang tersebut di atas. 2 Golongan Timur Asing, yang meliputi : a. Golongan Cina Tionghoa b. Golongan Timur Asing buan Cina Orang Arab, India, Pakistan, Mesir dan lain-lain 3 Golongan Bumiputra, Indonesia ialah : a. Orang-orang Indonesia asli serta keturunannya yang tidak memasuki golongan rakyat lain. b. Orang yang mula-mula termasuk golongan-golongan rakyat lain, lalu masuk dan menyesuaikan hidupnya dengan golongan Indonesia asli.

2. Kewarganegaraan Indonesia

Berhubung dengan kekuasaan negara, penduduk di wilayah Indonesia dapat dikelompokkan atas warga negara dan orang asing. Warga negara ialah orang-orang yang mengakui pemerintahan negara sebagai pemerintahannya dan ia dianggap sebagai anggotanya. Konsekuensinya sebagai anggota ia mempunyai hak dan kewajiban terhadap negaranya. Mengenai orang asing bukan warga negara ialah orang-orang yang tidak mengakui pemerintahan sebagai pemerintahannya. Mereka tidak mempunyai ikatan hak dan kewajiban terhadap pemerintahan yang ada. Orang-orang yang menjadi warga negara dari suatu negara biasanya ditentukan dalam peraturan perundangan dari negara yang bersangkutan. 276 Penentuan dapat berdasarkan kelahiran atau pewarganegaraan naturalisasi.

a. Asas Kewarganegaraan berdasar kelahiran

Adapun asas kewarganegaraan yang mula-mula dipergunakan sebagai dasar dalam menentukan termasuk tidaknya seorang dalam golongan warganegara dari suatu negara ialah : ~ Asas ius sanguinis menetapkan kewarganegaraan seorang menurut pertalian atau keturunan dari orang yang bersangkutan. Jadi yang menentukan kewarganegaraan seseorang ialah kewarganegaraan orangtuanya, dengan tidak mengindahkan dimana ia sendiri dan orangtuanya berada dan dilahirkan. Contoh : Seseorang yang lahir di negara A, yang orangtuanya adalah warganegara B, adalah warganegara B. ~ Asas ius soli menetapkan kewarganegaraan seseorang menurut daerah atau negara tempat ia dilahirkan. Contoh : Seseorang yang lahir di negara A, adalah warganegara A, walaupun orangtuanya adalah warganegara B. Dalam menentukan kewarganegaraan beberapa negara memakai asas ius soli, sedang di negara lain berlaku asas ius sanguinis. Hal demikian itu menimbulkan dua kemungkinan, yaitu :a-patride, yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan,bi-patride, yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam 277 kewarganegaraan sekaligus kewarganegaraan rangkap atau dwi- kewarganegaraan. Seorang keturunan bangsa A, yang negaranya memakai dasar kewarganegaraan ius soli, lahir di negara B, dimana berlaku dasar ius- sanguinis. Orang ini bukanlah warganegara A, karena ia tidak lahir di negara A, tetapi juga ia bukan warganegara B, karena ia bukanlah keturunan bangsa B. Dengan demikian maka orang ini sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan. Ia adalah a-patride. Seorang keturunan bangsa B yang negaranya menganut asas ius sanguinis lahir di negara A, dimana berlaku asas ius soli. Oleh karena orang ini adalah keturunan bangsa B, maka ia dianggap sebagai warganegara dari negara B, akan tetapi oleh negara A ia juga dianggap sebagai warganegaranya, karena ia dilahirkan di negara A. Orang ini mempunyai dwi-kewarganegaraan. Ia adalah bi-patride. Perbedaan asas kewarganegaraan daripada dua negara A ius soli dan B ius sanguinis dapat menimbulkan kemungkinan, bahwa : - Si N adalah a-patride,karena ia dilahirkan di negara B ,sedang ia adalah keturunan warga negara A ,atau - Si X adalah bi-patride , karena ia dilahirkan dinegara A ,sedanga ia adalah keturunan warga negara B Adanya ketentuan-ketentuan yang tegas mengenai kewarganegaraan adalah sangat penting bagi tiap negara, karena hal itu dapat mencegah adanya penduduk yang a-patride dan yang bi-patride. Ketentuan-ketentuan itu