2 Memilki ketrampilan intelektual dan ketrampilan berpartisipasi secara demokratis dan bertangungjawab.
3 Memiliki watak dan kepribadian yang baik,sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
6. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian tentang Pengaruh penerapan metode Inquiri dan ekspositori telah dilakukan oleh Sugito2003 dalam judul
“Pengaruh Penerapan metode inquiri dan ekspositori terhadap prestasi belajar ditinjau dari sikap kecerdasan emosional siswa pada pembelajaran matematika”. Dalam penelitian tersebut disoroti tentang perbedaan prestasi
matematika antara siswa yang diajar dengan metode inquiri dan ekspositori ,perbedaan prestasi siswa yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rendah dengan sikap kecerdasan emosional. Hasil dari penelitian tersebut proses
belajar belum sepenuhnya menunjukkan adanya kemandirian siswa. 2.
Penelitian tentang Pengaruh pendekatan ketrampilan proses melalui metode inquiri juga dilakukan oleh Sigit Triyono2008 dengan judul “Pengaruh pendekatan ketrampilan proses melalui metode inquiri terbimbing dan
demontrasi ditinjau dari motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa pada konsep listrik dinamik”. Penelitian ini mencoba menyoroti pengaruh ketrampilan proses melalui metode inquiri terbimbing dan demontrasi kemudian
juga menyoroti terhadap motivasi berprestasi siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian tersebut ternyata belum juga membicarakan efektivitas pembelajaran dengan pendekatan inquiri dan ekspositori dengan
kemandirian dalam prestasi belajar. 3.
Penelitian tentang pengaruh pembelajaran Inquiri,Elaborasi dan Ekspositori juga dilakukan oleh Sukatni 2008 ;12 dengan judul “Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri,Elaborasi dan Ekspositori terhadap pencapaian
Kompetensi Belajar Mata Pelajaran kimia ditinjau dari kemandirian siswa” Hasil penelitian tersebut ternyata belum membicarakan hubungan antara pembelajaran dengan pendekatan Inquiri dan ekspositori dengan kemandirian siswa
terhadap prestasi belajar,terutama pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan SMA. 4.
Ketiga penelitian di atas menjadikan kecerdasan emosional, motivasi dan kompetensi sebagai salah satu variable yang diteliti. Berbeda dengan penelitian ini, akan mengungkap pembelajaran inquiri dan ekspositori dengan kemandirian
siswa dengan ditinjau dari prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa SMA.
B. Kerangka Berfikir 1. Pengaruh pendekatan Inquiri dan ekspositori terhadap prestasi belajar
Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri .
Pembelajaran dengan
pendekatan inquiri,
dilakukan dengan
mengkombinasikan berbagai metode pembelajaran. Dalam prakteknya metode ini berpusat pada siswa student centered, atau peserta pendidik lebih banyak
mendominasi kegiatan pembelajaran. Pembelajaran dengan pendekatan inquiri dalam penelitian ini memakai istilah pendekatan inquiri tidak menyajikan secara
final materi pelajaran dalam proses belajar tetapi membawa siswa pada suasana ditantang untuk menjawab berbagai pertanyaan atau permintaan jawaban sebagai
rambu-rambu indikator yang disiapkan oleh guru. Dengan demikian diharapkan siswa dapat menentukan jawaban dari berbagai masalah yang harus dipecahkan
dengan mengoptimalkan kemampuan berpikir,kecepatan menganalisis dan keberanian menentukan sikap. Dengan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan Inquiri maka siswa akan dibiasakan untuk bertanggungjawab menentukan pilihan sendiri.
Pendekatan ekspositori, merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran, yang menempatkan pendidik sebagai pusat teacher centered,
pembelajaran. Akibat dari hal tersebut muncul adalah adominasi pendidik dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam penguasaan bahan belajar, penguasaan
informasi, maupun metode yang digunakannya, b peserta didik relatif pasif dan hanya melakukan kegiatan melalui perbuatan pendidik, c pembelajaran yang
menekankan pada proses verbal sebagai bentuk penyampaian materi dari guru kepada siswa, d dipaksakan diterima sesuai target secara rata kepada sekelompok
siswa . Pembelajaran dengan pendekatan ekspositori guru menyampaikan secara
X2
langsung kepada siswa dalam bentuk final ,siswa tinggal menerima tanpa ada partisipasi sedikitpun.
Dilihat dari pengertian dan karakteristik kedua pendekatan pembelajaran tersebut , diduga keduanya memiliki pengaruh positif terhadap pencapaian
prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan ,dimana pendekatan pembelajaran inquiri lebih besar dari pendekatan pembelajaran ekspositori. Hal ini disebabkan
pendekatan pembelajaran inquiri menuntut siswa lebih aktif dibanding dalam pendekatan pembelajaran ekspositori ,sehingga materi lebih dikuasai.
2.Pengaruh kemandirian Tinggi dan Rendah terhadap pencapaian prestasi Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMA Negeri Kabupaten Wonogiri
Kemandirian merupakan kemampuan pribadi yang sangat berperan dalam pengambilan suatu tindakan atau memutuskan sesuatu. Tingkatan kemandirian dapat berkembang dengan perlakuan tertentu, salah satunya adalah melalui
proses pendidikan. Tingkatan kemandirian dapat dikelompokkan atas kemandirian tinggi dan rendah. Dalam penerapan pembelajaran dengan pendekatan inquiri dan ekspositori ini, terdapat siswa yang mempunyai kemandirian tinggi, sehingga
diharapkan penerapan pendekatan inquiri dapat berpengaruh dalam mengungkap kemandirian siswa untuk mencapai suatu prestasi. Sebaliknya juga terdapat siswa yang mempunyai kemandirian rendah dalam penerapan pembelajaran ini, sehingga
memungkinkan penerapan pembelajaran dengan pendekatan ekspositori kurang dapat mengungkap kemandirian siswa untuk menciptakan prestasi.
Diduga pengaruh yang cukup kuat dalam perwujudan prestasi siswa akan terjadi jika pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan inquiri, disertai sikap siswa yang memiliki kemandirian tinggi.
3.Interaksi Pendekatan pembelajaran dan kemandirian terhadap pencapaian prestasi Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMA Negeri Kabupaten
Wonogiri.
Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan inquiri, mendorong proses penciptaan kemandirian siswa lebih cepat terwujud , karena dalam pendekatan pembelajaran ini siswa diperlakukan sebagai sebagai orang dewasa. Siswa
dilatih untuk menemukan identitas dirinya, mempunyai kesadaran diri, mengontrol perilakunya, berlatih tanggungjawab, mengaktualisasi dirinya, percaya diri dan berusaha mengatasi masalah.. Siswa mempunyai kesiapan yang matang untuk
belajar, memiliki kemampuan untuk belajar, sehingga dengan pendekatan tersebut siswa dapat a menciptakan suasana belajar yang cocok bagi dirinya; b merencanakan pembelajaran partisipatif; c memenuhi kebutuhan belajar; d memahami
tujuan belajar dalam pembelajaran; e melaksanakan kegiatan belajar; f menilai perolehan dalam memenuhi prestasi belajar. Dengan demikian pembelajaran dengan pendekatan inquiri lebih tepat untuk menciptakan kemandirian siswa .
Berbeda lagi pembelajaran yang mendasarkan pada pendekatan ekspositori tersebut kemandirian siswa sulit untuk diciptakan karena siswa dianggap berupa botol kosong yang harus diisi, siswa dianggap sebagai obyek target
pembelajaran, mereka dipandang sebagai pribadi yang pasif, sehingga menghambat proses kemandirian siswa. Dalam rangka pencapaian pestasi belajar siswa ,pendekatan pembelajaran dan kemandirian siswa diduga
memiliki pengaruh interaksi yang signifikan, meskipun tidak menjamin hal tersebut berlaku, terutama bagi kelompok siswa yang memiliki kemandirian rendah. Oleh karena itu ada kecenderungan terjadinya interaksi antara pendekatan
pembelajaran dengan kemandirian dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
X1 Y Pendekatan Pembelajaran Prestasi Siswa
Kemandirian Gambar 1 : Kerangka Berfikir
C. Perumusan Hipotesis