Alkaloid Steroidtriterpenoid Komponen Aktif

kesehatan atau memiliki peran aktif dalam pencegahan penyakit metabolit sekunder Astawan dan Kasih 2008. Metode uji fitokimia meliputi komponen karbohidrat, gula pereduksi, peptida, asam amino metabolit primer, alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, dan fenol hidrokuinon metabolit sekunder Harborne 1987.

2.6.1 Alkaloid

Alkaloid berasal dari dua suku kata yaitu alkali yang berarti basa dan oid yang berarti mirip sehingga alkaloida adalah senyawa yang mengandung nitrogen bersifat basa dan mempunyai aktivitas farmakologis. Komponen alkaloid merupakan golongan senyawa organik yang paling banyak ditemukan di alam. Alkaloid merupakan substansi dasar yang memiliki satu atau lebih atom nitrogen yang bersifat basa dan tergabung dalam suatu sistem siklis yaitu cincin heterosiklik. Alkaloid biasanya tidak berwarna dan sebagian besar berbentuk kristal amorf atau cairan pada suhu ruang. Secara organoleptik, alkaloid akan terasa pahit di lidah. Fungsi alkaloid pada tumbuhan diperkirakan sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama dan penyakit, pengatur tumbuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion Putra 2007. Alkaloid ada yang bersifat racun pada manusia, tetapi ada pula yang memiliki aktivitas fisiologis pada kesehatan manusia sehingga digunakan secara luas dalam pengobatan Harborne 1987.

2.6.2 Steroidtriterpenoid

Triterpenoid merupakan komponen dengan kerangka karbon yang tersusun oleh 6 unit isoprene dan dibuat secara sintesis dari skualen C 30 hidrokarbon asiklik. Triterpenoid memiliki struktur siklik yang kompleks, sebagian besar terdiri atas alkohol, aldehid, atau asam karboksilat. Triterpenoid tidak berwarna, jernih, memiliki titik lebur tinggi dan merupakan komponen aktif yang sulit dikarakterisasi. Pengujian yang telah digunakan secara luas untuk mendeteksi triterpenoid adalah dengan pereaksi Liebermann-Buchard, yang memberikan warna biru-hijau pada triterpenoid dan steroid. Triterpenoid dapat digolongkan menjadi 4 grup komponen, yaitu triterpenoid sebenarnya, steroid, saponin dan cardiac glycoside . Triterpenoid umumnya meiliki rasa yang pahit Harborne 1987. Produk triterpenoid alami memiliki aktivitas antitumor karena memiliki kemampuan menghambat kinerja enzim topoisomerase II, dengan cara berikatan dengan sisi aktif enzim yang nantinya akan mengikat DNA dan membelahnya. Hal ini menyebabkan enzim menjadi terkunci dan tidak dapat mengikat DNA Setzer 2008.

2.6.3 Flavonoid