2.6.4 Saponin
Saponin merupakan glikosida yang apabila dihidrolisis secara sempurna akan menghasilkan gula dan satu fraksi non-gula yang disebut sapogenin atau
genin. Gula-gula yang terdapat dalam saponin jumlah dan jenisnya bervariasi di antaranya glukosa, galaktosa, arabinosa, ramnosa, serta asam galakturonat dan
glukoronat. Saponin merupakan agen aktif permukaan dengan sifat yang menyerupai sabun. Saponin larut dalam air, sedikit larut atau tidak sama sekali
dalam etanol dan metanol pekat yang dingin. Kehadirannya dapat dideteksi dengan mudah karena komponen ini mampu membentuk busa Muchtadi 1989.
Komponen saponin berperan dalam mereduksi kolestrol dan melawan kanker kolon. Saponin juga memiliki aktivitas antimikroba, merangsang sistem
imun, dan mengatur tekanan darah Astawan dan Kasih 2008.
2.6.5 Fenol hidrokuinon
Komponen fenolat merupakan struktur aromatik yang berikatan dengan satu atau lebih gugus hidroksil, beberapa mungkin digantikan dengan gugus metal
atau glikosil. Komponen fenolat bersifat larut air selama komponen tersebut berikatan dengan gula membentuk glikosida, dan biasanya terdapat dalam vakuola
sel. Flavonoid merupakan kelompok terbesar di antara komponen fenolat alami yang strukturnya telah diketahui, tetapi fenol monosiklik sederhana,
fenilpropanoid dan fenolat quinon terdapat dalam jumlah sedikit Harborne 1987. Pigmen quinon alami berada pada kisaran warna kuning muda hingga
hitam. Quinon mengandung kromatofor dasar yang sama dengan kromatofor benzoquinon, yang terdiri dari dua grup karbonil yang berkonjungasi dengan dua
ikatan rangkap karbon-karbon. Untuk tujuan identifikasi, quinon dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu benzoquinon, naftaquinon, antraquinon, dan
isoprenoid quinon. Tiga kelompok pertama umunya terhidrolisis dan memiliki sifat fenol, sedangkan isoprenoid quinon terdapat pada respirasi seluler
ubiquinon dan fotosintesis plastoquinon Harborne 1987. Hasil penelitian Escudero et al. 2008 menunjukkan bahwa komponen
polifenol yang diisolasi dari daun Piper aduncum L. memiliki aktivitas antioksidan dan menurunkan kandungan hidrogen peroksida secara in-vivo.
2.6.6 Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen organik kompleks yang dibentuk melalui proses fotosintesis pada tanaman, dan merupakan sumber energi utama
dalam respirasi. Karbohidrat berperan dalam penyimpanan energi pati, transportasi energi sukrosa, serta pembangun dinding sel selulosa. Karbohidrat
berperan dalam interaksi hewan dan tumbuhan, perlindungan dari luka dan infeksi, serta detoksifikasi dari substansi asing. Karbohidrat yang memiliki berat
molekul rendah, umumnya mempunyai banyak kegunaan. Komponen tersebut aktif secara optis, merupakan komponen alifatik polihidroksi, yang biasanya
sangat larut air. Komponen ini sukar untuk mengkristal bahkan dalam keadaan murni sekalipun, dan biasanya diisolasi dengan mereaksikannya dengan
komponen lain Harborne 1987. Karbohidrat umumnya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
berdasarkan ukuran molekulnya, yaitu monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat terdiri dari
5-6 atom C fruktosa, glukosa, oligosakarida merupakan polimer dari 2-10 monosakarida sukrosa, dan polisakarida merupakan polimer yang terdiri
dari 10 monomer monosakarida yang membentuk rantai lurus ataupun bercabang Harborne 1987.
2.6.7 Gula pereduksi