yang  sudah  diberi  asam  borat.  Destilasi  dilakukan  sampai  volume  larutan dalam erlemenyer mencapai 200 ml.
c Tahap titrasi
Titrasi dilakukan dengan menggunakan HCl 0,1 N sampai warna larutan pada erlemenyer  berubah  warna  menjadi  pink,  selanjutnya  kadar  protein  dari
sampel dapat diperoleh dengan perhitungan menggunakan : Nitrogen
= HCl − ml blanko x 0,1 N HCl x 14,007
� � ℎ
� 100 kadar protein       =  Nitrogen  x faktor konversi 6,25
3.4.7  Analisis aktivitas antioksidan dengan metode DPPH 1,1-difenil-2- pikrilhidrazil Dityanawarman
et al.  2009
Analisis  aktivitas  antioksidan  dengan  DPPH  diawali  dengan  menyiapkan stok  BHT  sebagai  larutan  kontrol  positif  dan  larutan  sampel  produk  dalam
metanol  p.a.  Pada  larutan  stok  BHT  yang  telah  dibuat  kemudian  dilakukan pengenceran dalam metanol pro analysis dengan konsentrasi 6,25 ppm.
Pada  larutan  stok  sampel  dilakukan  pengenceran  dalam  metanol  p.a dengan  konsentrasi  6,25  ppm.  Pengenceran  larutan  BHT  maupun  sampel
ditetapkan dalam larutan metanol p.a. Larutan DPPH yang akan digunakan dibuat dengan melarutkan kristal DPPH dalam pelarut methanol p.a dengan konsentrasi
1mM.  Larutan  sampel  dan  BHT  masing-masing  diambil  4,5  ml  dan  direaksikan dengan 500 µl larutan DPPH 1mM dalam tabung reaksi yang berbeda dan diberi
label. Masing-masing  larutan  kemudian  diinkubasi  dalam  inkubator  pada
suhu 37°C yang sesuai dengan suhu normal tubuh manusia selama 30 menit agar DPPH  dapat  bereaksi.  Pengukuran  dilakukan  dengan  menggunakan
spektrofotometer UV-Visisble UV-Vis  pada panjang gelombang 517 nm. Pengukuran  kuantitatif  terhadap  aktivitas  antioksidan  suatu  bahan  dapat
diketahui dari terjadinya perubahan warna ungu bahan DPPH menjadi kekuningan karena  bereaksi  dengan  bahan  antioksidan.  Aktivitas  penangkapan  terhadap
radikal  bebas  ditetapkan  sebagai  persentase    penghambatan  yang  dapat  dihitung berdasarkan persamaan :
Inhibisi  = [
− �
] � 100
Keterangan ; AB = absorbansi blanko
AS = absorbansi larutan standar atau sampel
3.4.8  Analisis zat padat terlarut, metode gravimetri Purba 2003
Satu  gram  bahan  pengkapsul  dilarutkan  dalam  150  ml  akuades  dan disaring dengan menggunakan kertas saring Whatman No.42. Sebelum digunakan
kertas saring terlebih dahulu dikeringkan dalam oven 105°C selama 30 menit dan ditimbang.  Setelah  penyaringan,  kertas  saring  beserta  residu  dikeringkan  dalam
oven  105°C  selama  tiga  jam,  didinginkan  dengan  desikator  dan  ditimbang. Pengeringan dilakukan hingga diperoleh bobot yang konstan.
Kelarutan = 100 –
−
100 −KAx  c
100
x 100 Keterangan :
a = berat kertas saring dan residu gram
b = berat kertas saring gram
c = berat sampel yang digunakan
KA = kadar air sampel  bb
4  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kultivasi dan Pertumbuhan Porphyridium cruentum