kaca dari 100 ml, 500 ml, 2 L. Selanjutnya, dilakukan scale up 3 L untuk menentukan kurva pertumbuhan.
Selama kultivasi dilakukan pengambilan sampel setiap hari pada pagi hari sebanyak 1 ml. Selanjutnya sampel digunakan untuk menghitung kepadatan sel
mikroalga.
3.3.2 Pemanenan biomassa
Pemanenan dilakukan pada umur 5 hari mewakili fase log, 8 hari mewakili fase awal stasioner, dan 12 hari mewakili fase akhir stasioner.
Selanjutnya biomassa yang diperoleh diekstraksi pigmen fikoeritrin. Waktu panen yang menghasilkan pigmen fikoeritrin terbesar digunakan untuk panen pada
kultivasi selanjutnya.
3.3.3 Mikroenkapsulasi dengan metode spray dryer
Dityanawarman et al. 2009
Biomassa basah sebanyak 400 gr dicampurkan dengan maltodekstrin 15. Kemudian ditambahkan aquades 200 ml dan dihomogenkan. Pengeringan
biomassa basah dilakukan dengan spray dryer suhu inlet dan outlet diatur masing -masing pada suhu 180 ± 5 °C dan 80 ± 5°C.
3.4 Prosedur Analisis
Analisis yang dilakukan, antara lain perhitungan sel, laju pertumbuhan, analisis pigmen fikoeritrin biomassa dan mikrokapsul dengan menggunakan
spektrofotometer, analisis komponen aktif, proksimat, dan aktivitas antioksidan terhadap mikrokapsul.
3.4.1 Perhitungan jumlah sel Hadioetomo 1993
Pertumbuhan Porphyridium cruentum diamati dengan cara mengambil sampel setiap hari menggunakan mikro pipet, kemudian dimasukkan ke dalam
chamber hemasitometer, selanjutnya dihitung jumlah sel secara langsung
menggunakan mikroskop. Hasil perhitungan nilainya dikonversikan ke dalam nilai logaritmik dan dibuat kurva pertumbuhan dengan jumlah sel logaritmik
sebagai sumbu y dan waktu hari sebagai sumbu x. Proses perhitungan jumlah sel ini dengan metode hitung langsung sebagai berikut :
1 Permukaan hitung hemasitometer dan kaca penutup dibersihkan dari sisa-sisa
minyak.
2 Tutup kaca hemasitometer diletakkan pada permukaan hemasitometer.
Suspensi biakan Porphyridium cruentum hasil pengambilan sampel dikocok, kemudian diambil dengan mikropipet sekitar 20 µL. Suspensi tersebut
diteteskan pada tempat menaruh sampel yang terdapat pada hemasitometer hingga suspensi Porphyridium cruentum menyebar pada ruang hitung.
3 Hemasitometer diletakkan di atas pentas mikroskop. Jumlah sel yang terdapat
dalam 80 kotak kecil yang terletak dalam bagian tengah yang mempunyai luas 0,2 mm
2
5 x 16 x 0,0025 mm
2
dihitung dengan mikroskop pada pembesaran 400x. Perhitungan jumlah sel dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
Formulasi yang dipakai dalam menghitung kepadatan sel adalah sebagai berikut :
N = �1 + �2
2 x
1 0,2mm
2
� 0,1 mm x
1 mm
3
10
−3
ml Keterangan :
N : kepadatan sel selmL
N1 : jumlah sel dalam 80 kotak kecil ulangan ke-1
N2 : jumlah sel dalam 80 kotak kecil ulangan ke-2
0,2 mm : luas hemasitometer dalam 80 kotak
0,1 mm : kedalaman cairan di bawah hemasitometer
Hasil perhitungan diplotkan pada grafik hingga diperoleh kurva pertumbuhan dengan umur kultur hari sebagai sumbu x dan log kepadatan sel
selmL sebagai sumbu y.
3.4.2 Laju pertumbuhan Porphyridium cruentum Chrismadha et al. 1997
Laju pertumbuhan mikroalga diperoleh dari data jumlah kepadatan sel selama kultivasi mikroalga. Rumus laju pertumbuhan mikroalga adalah sebagai
berikut : μ =
ln�� �
� Keterangan :
µ = laju tumbuh pembelahan selhari
Xt = kepadatan sel pada hari t selmL
Xo = kepadatan awal hari selmL
t = waktu hari
3.4.3 Analisis pigmen fikoeritrin biomassa