Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
bertanggung jawab dalam mengambil keputusan atas isu-isu sains dan teknologi. Salingtemas ini membawa pemikiran para peserta didik tentang keberadaan
keempat unsur Salingtemas SETS serta berbagai implikasi yang terkandung atau tercakup di dalamnya ketika mereka “melihat” sesuatu. Dari hal itu diharapkan
peserta didik dapat menghasilkan pemikiran atau gagasan baru inovatif yang dapat dihasilkan dari hasil “penglihatan” sesuai dengan kemampuan mereka di
jenjang usia atau jenjang pendidikan yang mereka lewati dengan memadukan berbagai macam pengalaman hidup mereka.
12
Perkembangan dalam dunia pembelajaran menciptakan dan meningkatkan pendekatan yang mengikuti perkembangan IPTEK, dari kedua pendekatan yang
sudah diketahui baik SETS dan STS, sekarang muncul pendekatan STEM yang merupakan singkatan dari science, technology, Engineering dan Mathematics.
Pendidikan STEM merupakan pengintegrasian konsep bentuk teknologi atau kejurusam ke dalam pengajaran dan pembelajaran sains.
13
Dengan pendekatan STEM pembelajaran difokuskan pada dunia nyata, masalah otentik, siswa belajar
untuk merefleksikan pemecahan proses.
14
Pengertian tentang STEM menunjukan bahwa pendekatan ini merupakan proses pembelajaran yang baru dalam dunia pendidikan. STEM juga telah menjadi
topik utama diskusi dan perencanaan di Amerika serikat dalam beberapa tahun terakhir, karena daya saing negara tergantung pada program pendidikan yang kuat
yang mempersiapkan para ilmuwan dan insinyur yang inovatif yang akan memberikan inovasi penting untuk ekonomi yang berkembang di era teknologi
ini.
15
Pengertian tentang pendekatan STS, SETS, dan STEM merujuk kepada pengertian sains yang terintegrasi dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
Adapun pendekatan STEM lebih memiliki keunggulan diantara keduanya, karena
12
Ibid, h. 2
13
Lilia halim, Mencetus semula minat terhadap sains dan matematik melalui pendidikan STEM, materi presentasi pada kolokium pendidikan sains dan matematik, UM 12-13 September 2012.
14
Diana laboy rush, Integrated STEM Education Through Project-Based Learning, h.2, tersedia online di learnin3.com.
15
Randy Kohler dkk, STEM Education in Southwestern Pennsylvania, Raport of a project to identify the missing components,Washington 2008. h.2
Pendidikan STEM adalah sebuah pendekatan untuk pengajaran dan pembelajaran yang mengintegrasikan konten dan keterampilan ilmu pengetahuan, teknologi,
teknik, dan matematika.
16
Penelitian tentang perbedaan STS dengan pendekatan konvensional dan masih banyak lagi penelitian yang terintegrasi oleh STS khususnya di Indonesia.
Peneltian tentang SETS juga sudah banyak, salah satunya pengaruh SETS terhadap hasil belajar, namun untuk STEM masih relatif jarang di Indonesia
karena pendekatan STEM masih terlihat baru dan terus berkembangan,terlihat dalam akronim STEM kontemporer yang berasal dari tahun 1990-an di National
Science Foundation NSF sebagai akronim untuk ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.
17
Dengan perkembangannya, STEM manarik para peneliti lain untuk mengintegrasikannya, salah satu penelitian STEM adalah
Integrasi STEM dengan Project-Based Learning dan memiliki beberapa keunggulan dalam hasilnya.
Dari ketiga pendekatan pembelajaran diatas, penulis tertarik untuk membandingkan terhadap hasil belajar siswa, dengan melakukan penelitian yang
berjudul
“ Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Pendekatan STS, SETS, dan STEM pada Pembelajaran Konsep Virus
”