Uji lanjutan dengan uji dunnet

Penelitian yang dilakukan dapat membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan pembelajaran SETS, STEM dan STS. Hasil belajar biologi pada konsep virus menggunakan pembelajaran STEM lebih tinggi dari kelas SETS dan STS. Penelitian ini memiliki lima indikator yang diujikan yaitu, mendeskripsikan sejarah tentang virus, mendeskripsikan replikasi virus, mendeskripsikan ciri-ciri virus, mengklasifikasikan virus, menyebutkan peranan virus dalam kehidupan. Pencapaian persentasi indikator yang lebih tinggi adalah mendeskripsikan sejarah virus. Pada kelas SETS mencapai 80,55, kelas STEM mencapai 86,11, kelas STS 83,33. Hal tersebut dapat memberikan kesimpulan pada kelas SETS, STEM, dan STS sebagian besar siswanya lebih menguasai indikator mendeskripsikan sejarah tentang virus. Pendekatan SETS, STEM, dan STS terbukti berpengaruh terhadap hasil belajar dibuktikan dengan ada perbedaan hasil belajar dan adanya peningkatan hasil belajar. Peningkatan hasil belajar dibuktikan dengan deskripsi nilai N-Gain. Pada kelas SETS nilai rata-rata N-Gain yang diperoleh 0,69 dengan skor Gain tertinggi 1,0 dan skor Gain terendah 0,09 pada kelas STEM nilai rata –rata N-Gain yang diperoleh 0,78 dengan skor Gain tertinggi 1,0 dan skor terendah 0,4, kemudian pada kelas STS nilai rata- rata N-Gain yang diperoleh 0,73 dengan skor Gain tertinggi 1,0 dan skor Gain terendah 0,43. Rata-rata skor Gain kelas STEM lebih besar daripada kelas SETS dan STS, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas STEM lebih baik daripada peningkatan hasil belajar SETS dan STS. Observasi guru dilakukan juga pada penelitian ini, observasi guru bertujuan untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar selama pembelajaran SETS, STEM, dan STS. Guru pamong berperan sebagai obsever aktivitas peneliti dan sebagai observer aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar observasi yang telah dibuat sesuai dengan skenario pembelajaran SETS, STEM, STS. Hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada lampiran 24 dan 26. Hasil perhitungan statistika untuk ketiga kelas eksperimen tersebut menunjukan adanya pengaruh terhadap hasil belajar, dibuktikan dengan deskripsi nilai N-Gain yang menyatakan bahwa dalam pendektan SETS, STEM, dan STS, siswa mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Hasil analisis N-Gain juga menunjukan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas STEM lebih baik daripada peningkatan hasil belajar SETS dan STS. Uji anava pretest menyatakan bahwa ketiga pembelajaran tersebut tidak terdapat perbedaan. Sedangkan dilakukan uji anava postest, membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pendekatan SETS, STEM, dan STS. Selanjutnya, untuk mengetahui hasil belajar biologi kelompok mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji lanjut statistik Dunnet. Berdasarkan analisis data hasil uji lanjutan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan pembelajaran STEM secara signifikan lebih tinggi dari kelompok SETS dan STS. Hasil belajar dengan pendekatan SETS secara signifikan lebih rendah dari kelompok pendekatan STS. Pengajaran dan pembelajaran STEM pelajar bekerja secara kolaboratif, terlibat dalam penyelesaian masalah, mendesign penyelidikan dan menilainya, serta membuat aktivitas inkuiri dan refleksi. 88 serta mengintegrasikan konten dan keterampilan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika 89 Pendekatan STEM lebih unggul dibandingkan pendekatan STS dan SETS, karena terdapat suatu langkah yang berbeda dengan STS dan SETS, yaitu langkah kreasi, langkah ini merupakan pelaksanaan semua saran dan pandangan hasil diskusi mengenai ide sesuatu produk baru yang ingin diaplikasikan. 88 Lilia Halim, jurnal Mencetus SEMULA Minat Terhadap Sains dan Matematk melalui pendidikan STEM. h. 6 89 Maryland State Departement of Education, STEM Standards of Practice, jurnal, h.1

Dokumen yang terkait

Penggunaan Lks Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Virus Dan Monera

0 18 321

Deskripsi Interaksi Verbal dalam Peroses Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Konsep Virus

3 21 223

Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Menggunakan Metode Team Quiz dan Learning Cell pada Konsep Sistem Gerak Manusia

0 6 321

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP UANG.

0 3 41

PENDEKATAN KONTEKTUAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK.

0 0 36

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN GERAK BENDA MELALUI PENDEKATAN KONSTEKSTUAL.

0 1 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9