Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

= jumlah varian skor tiap-tiap item = varian total = banyaknya item yang valid 1 = bilangan konstan Hasil dari perhitungan dengan rumus diatas kemudian dikonsultasikan dengan tabel r product-moment. Jika nilai r hitung lebih besar daripada r tabel maka soal dianggap reliabel. 3 Taraf kesukaran Taraf kesukaran menunjukan sukar atau tidaknya suatu soal. Taraf kesukaran ditunjukan dengan besar tidaknya indeks kesukaran P. Taraf kesukaran dapat dihitung dengan rumus : Ketentuan : P = 0,00 – 0,25 sukar 0,26 – 0,75 sedang 0,76 – 1,00 mudah Tingkat kesukaran yang baik adalah P = 0,5 atau 0,5 P 0,75 80 4 Daya beda Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok siswa kurang pandai. Rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut : 81 Keterangan : Ba : jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb : jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N : jumlah peserta tes Daya beda yang baik adalah D 0,30 80 Ahmad Sofyan, dkk. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006,cet.1.h.103 81 Ibid, , h.104 5 Pengecoh Fungsi pengecoh dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar peserta yang tidak memilih kunci jawaban benar pada bentuk soal pilihan ganda. Untuk soal pilihan ganda, alternatif jawaban menurut kaidah harus homogen dan logis sehingga setiap pilihan jawaban option dapat berfungsi atau ada yang memilih. Setiap pengecoh dapat dikatakan berfungsi apabila terpilih minimal sebanyak 5 dari jumlah peserta. Untuk menghitungnya digunakan rumus : 82

G. Teknik Analisis Data

Instrumen yang telah disusun berdasarkan kisi-kisinya diuji terlebih dahulu untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang telah disusun diujicobakan kepada siswa yang lebih tinggi tingkat pengetahuannya, dalam hal ini instrumen diujicobakan kepada siswa kelas XI. Setelah diujicobakan, instrumen dianalisis untuk mengetahui kelayakan instrumen tersebut digunakan sebagai instrumen penelitian. Analasis data meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Pengujian prasyarat penelitian

a. Uji Normalitas

Uji keselarasan Chi-Kuadrat dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu frekuensi dari pengamatan Fo cocok atau sesuai dengan sekelompok frekuensi yang diharapkan fe yang distribusinya mendekati kurva normal. 83 Menentukan uji kenormalan dengan menggunakan Chi-kuadrat, berikut langkah- langkahnya : 82 Ibid 83 Suharyadi, Statistika Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern Jakarta : Pustaka Salemba,2013 h. 294 1. Perumusan hipotesis H 0: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1: Sampel berasal dari populasi berdistribusitidak normal 2. Data dikelompokan kedalam distribusi frekuensi 3. Menetukan proposi ke-j Pj 4. Menentukan 100 Pj yaitu prosentasse luas interval ke-j dari suatu distribusi normal melalui tranformasi ke skor baku: 5. Menghitung nilai 6. Menentukan tabel pada derajat bebas db = k-3, diman k banyaknya kelompok 7. Kriteria pengujian Jika tabel maka H diterima Jika tabel maka H ditolak 8. Kesimpulan tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal tabel : Sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal

b. Uji Homogenitas

Uji Barlett digunakan untuk menguji apakah K sampel berasal dari populasi dengan varians yang sama, atau bermaksud untuk mengetahui apakah varians populasi asal sampel itu homogen atau tidak. Uji Barlett digunakan untuk menguji sampel atau kelompok yang lebih dari 2. Langkah-langkah uji Bartlett yaitu : 84 1. Hipotesis yang akan diuji adalah: H0: H1: Bukan H0 2. S 2 gabumgan = 84 Yusri, Statistika Sosial, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2013, h. 320 3. B = Log S 2 gabungan 4. hitung = In10B – log s 2 5. Jika hitung , berari H0 diterima 6. Jika hitung , berari H0 ditolak

2. N-Gain

Data yang sudah berdistribusi normal dan homogen maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis statistik menggunakan anova, tetapi sebelumnya perlu diketahui dahulu peningkatan hasil belajar siswa menggunakan N-Gain :

3. Analisis Variansi ANOVA

Analisis variansi digunkan untuk menguji hipotesis yang berkenaan dengan perbedaan dua mean atau lebih. Indeks perbedaan menggunakan variansi melalui –F rasio.” 85 Dengan menggunakan F-test, dapat diuji perbedaan mean dari tiga sampel secara serentak. Dengan demikian, maka ditinjau dari segi waktu penggunaan F-test lebih efisien. Dasar pengujian Analisis Variansi Anava satu jalur adalah dengan mengkaji, apakah rata-rata sampel akan berubah lebih lanjut dari rata-rata populasinya ditinjau dari variasi-variasi data yang terkumpul. 86 Langkah- langkah yang ditempuh untuk menghitung Anava 1 jalur dapat disumpulkan sebagai berikut: 1. Menghitung jumlah kuadrat sum of squares total Jk t antara kelompok Jk a , dan dalam kelompok Jk d . Untuk menghitung masing-masing harga JK digunakan rumus sebagai berikut: a. Jk t = 85 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007, h. 211 86 Tedjo N Reksoatmodjo, Statistika Untuk Psikologi Dan Pendidikan, Bandung : Refika Aditama, 2007, h. 90 Dimana disebut juga dengan suku koreksi sk atau corection c b. Jk a = c. Jk d = Jk t - Jk a 2. Menghitung derajat kebebasan degree of freedom total db t , antar kelompok db a dan dalam kelompok db d , dengan rumus: a. db t = N - 1 b. db a = K - 1 c. db d = N – k 3. Menghitung rata-rata kuadrat mean of squares antara kelompok Rk a , dan dalam kelompok Rk d , dengan rumus: a. Rk a = b. Rk d = 4. Menghitung nisbah atau rasio F dengan rumus: F = 5. Melakukan interpretasi dan uji signifikansi pada rasio F yang diperoleh dengan membangdingkannya dengan harga F teoritik yang terdapat dalam tabel nilai-nilai F. Rasio F yang diperoleh disebut F empirik F e sedangkan harga F yang terdapat pada tabel disebut F teoritik F t . Apabila F e F t maka diinterpretasikan signifikan yang berarti terdapat perbedaan, apabila F e F t maka diinterpretasikan tidak signifikan yang berarti tidak terdapat perbedaan diantara kategori data yang diteliti. Sedangkan prosedur untuk melihat tabel nilai F adalah dengan menggunakan db a sebagai pembilang dan db d sebagai penyebut.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Lks Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Virus Dan Monera

0 18 321

Deskripsi Interaksi Verbal dalam Peroses Belajar Mengajar menggunakan Pendekatan Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Konsep Virus

3 21 223

Perbedaan Hasil Belajar Peserta Didik yang Menggunakan Metode Team Quiz dan Learning Cell pada Konsep Sistem Gerak Manusia

0 6 321

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA PESERTA DIDIK PROGRAM PAKET B.

0 1 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP UANG.

0 3 41

PENDEKATAN KONTEKTUAL PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG POKOK BAHASAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK.

0 0 36

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN GERAK BENDA MELALUI PENDEKATAN KONSTEKSTUAL.

0 1 77

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII MTS. ASSYAFI’IYAH GONDANG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 9