pergerakan yang hanya terbatas dalam mencari makan, sedangkan udang selalu menjadi sumberdaya dan hasil tangkapan oleh manusia, maka udang dapat
dikatakan mempunyai sifat dapat menyesuaikan diri dengan makanan yang tersedia di lingkungannya, dengan kata lain bersifat tidak terlalu memilih-milih
Soegiarto et al., 1979. Udang dewasa biasanya terdapat pada perairan pantai yang dangkal. Bila
paparan benuanya shelf cukup landai dapat mencapai jarak 150 km dari pantai sampai kedalam antara 15 -35 meter. Udang-udang muda yuwana dan udang
dewasa mempunyai toleransi suhu antara 10-40
o
C, tapi jarang ditemukan pada 36
o
C atau lebih. Toleransi salinitas udang-udang muda sampai 5
o oo
dan udang dewasa jarang terdapat pada perairan dengan salinitas lebih dari 33-36
o oo
Munro,1968 diacu oleh Naamin, 1984. Perairan yang disenangi adalah yang airnya agak keruh turbid water dengan dasar lumpur yang lumer atau campuran
pasir dengan lumpur Unar,1965 diacu oleh Naamin,1984. Larva udang ternyata melakukan ruaya secara vertikal pada jam-jam gelap,
tetapi tingkah laku ini hilang setelah pasca larvanya berada di sungai. Pola kehidupan udang tidak dapat dipisahkan dari berbagai kondisi lingkungan.
Fluktuasi keadaan lingkungan mempunyai pengaruh yang besar terhadap periode, migrasi musiman. Migrasi yang dilakukan udang ini selalu terjadi dalam siklus
hidupnya, mulai dari bentuk telur hingga menjadi udang dewasa. Hal ini terjadi sebagai suatu reaksi terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuhnya, baik itu
yang disebabkan faktor luar atau faktor dari dalam dirinya sendiri. Migrasi merupakan suatu upaya yang dilakukan udang untuk memenuhi setiap kebutuhan
hidupnya Gunarso, 1985.
2.2 Teknologi Penangkapan Udang Penaeid dengan Trammel Net
Menurut Purbayanto 2006, trammel net adalah alat tangkap yang terbentuk dari tiga susunan jaring yang dirangkai secara memanjang seperti jaring
insang secara umum. Jaring lapisan dalam inner net dengan mata jaring berukuran kecil diapit oleh dua lembar jaring lapisan luar outer net dengan mata
jaring berukuran lebih besar dan berfungsi sebagai bingkai. Tinggi jaring lapisan dalam yang dipasang melebihi tinggi jaring lapisan luar, menyebabkan jaring
lapisan dalam menjadi sangat kendur high slackness sehingga akan memudahkan ikan untuk tertangkap secara terpuntal maupun terjebak kedalam
kantong pocketing yang dibentuk oleh jaring lapisan dalam. Trammel net udang terbuat dari bahan PA multifilament 210d2 dan monofilament no.2 untuk jaring
bagian dalam dan 2d6 untuk jaring bagian luar. Ukuran mata jaring bagian dalam 38 mm dan 44 mm, sedangkan ukuran mata jaring bagian luar 162 mm dan 250
mm. Trammel net yang bagian dalamnya terbuat dari nilon monofilament oleh nelayan dinamakan jaring tilek.
Bentuk mata jaring ditentukan oleh nilai pengerutan adalah beda panjang tubuh jaring dalam keadaan terenggang sempurna dengan panjang jaring setelah
terpasang pada tali pelampung dan tali pemberat. Nilai pengerutan trammel net udang yang umumnya dipakai oleh nelayan untuk jaring bagian dalam 0.41
sampai 0.67 dan untuk jaring bagian luar 0.25 sampai 0.43. Telah dikatakan bahwa jaring bagian dalam terpasang secara kendor diantara dua panel jaring
bagian luar. Ini diakibatkan oleh take up rate. Disebutkan oleh Nomura 1981 bahwa take up rate adalah perbedaan tinggi jaring bagian dalam dan tinggi jaring
bagian luar setelah terpasang pada tali pelampung dan pemberat, yang mana bagian dalam lebih tinggi dari bagian luar. Nilai take up rate yang digunakan oleh
nelayan di beberapa perairan di Jawa Barat berkisar antara 0.20 sampai 0.45.
Gambar 4 Alat tangkap trammel net www.damandiri.or.id.
Trammel net menurut cara pengoperasiannya terdiri dari bottom set trammel net dan sweeping trammel net. Cara pengoperasian sweeping trammel net
adalah salah satu bagian ujung jaring didiamkan dengan jangkar kemudian ujung jaring yang lainnya ditarik dengan kapal dalam bentuk lingkaran. Waktu untuk
sekali operasi kira-kira satu jam dan kecepatan penarikan sangat lambat Nomura dan Yamasaki, 1977. Cara pengoperasian demikian ini lebih produktif
daripada cara pengoperasian dengan membiarkan jaring hanyut pada dasar perairan, demikian juga cara pengoperasian ini lebih baik dari cara pengoperasian
jaring ditarik lurus menyapu dasar perairan Puspito, 2002.
Tupamahu 2006 mengatakan pengoperasian sweeping trammel net dilakukan dengan cara jaring ditarik dari salah satu ujungnya seperti yang
diilustrasikan pada gambar 5. Penarikan dilakukan di bagian haluan kapal dimana arah kemudi sejajar dengan haluan kapal kemudi disegel. Waktu yang
dibutuhkan mulai dari penarikan sampai dengan hauling adalah 1 jam dengan kecepatan penarikan berkisar antara 1 sampai 1,4 knot. Sweeping trammel net ini
dikonstruksikan dari bahan PA monofilament No. 20 untuk jaring bagian dalam, PA multifilament 210d12 untuk jaring bagian luar dengan tinggi jaring sekitar 1,2
meter. Ukuran mata jaring bagian dalam bervariasi mulai dari 1,5 inch 38,1 mm sampai 2,0 inch 50,8 mm. Cara pengoperasiannya dilakukan dengan menarik
salah satu ujung jaring secara melingkar menyapu dasar perairan sehingga udang penaeid dapat tertangkap.
Gambar 5 Ilustrasi sweeping trammel net Tupamahu, 2006.
Pelampung tanda
Arah penarikan
2.3 Pendugaan Stok